Jembrana (Metrobali.com)-

Pembagian BLSM di Kecamatan Mendoyo, Sabtu (7/9) dikeluhkan sejumlah warga. Warga menilai pihak Kantor Pos Mendoyo kurang siap dalam melayani. Akibatnya penerima BLSM yang sebagian besar lansia harus terjebak antrean lama.

Pengamatan di lokasi, beberapa warga mengaku tidak kuat lagi untuk berdiri. Meski pihak kantor pos sudah menyediakan tempat duduk, namun lantaran jumlahnya sangat terbatas, banyak penerima BLSM yang berdiri.

Demikian halnya dengan tenda, lantaran ukurannya terlalu kecil, sebagian warga penerima BLSM mencari tempat berteduh di tempat lain. Sementara pembagian tersebut melibatkan tiga desa yakni, Desa Pergung, Desa Penyaringan dan Kelurahan Tegalcangkring. “Petugas yang mendata hanya tiga orang, sedangkan yang datang banyak, begini jadinya. Kasihan yang sudah tua” Ujar Made Sukerta, salah seorang masyarakat dari Tegalcangkring yang mengaku mengantar saudaranya karena sudah tua.

Lanjut, lantaran pembagian BLSM baru dimulai pukul 12.00 siang, beberapa orang tua memilih pulang dan berjanji akan kembali sore hari. Selain karena tidak kuat berdiri, terik matahari juga sangat menyengat.

Sementara itu, Rojak, salah seorang warga Kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo mengaku kehadirannya di kantor pos untuk melihat siapa saja warga di desanya yang sudah menerima BLSM. Menurutnya pembagian BLSM tidak adil, karena beberapa diantaranya berasal dari keluarga mampu dan memiliki tanah hektaran. “Saya heran, kenapa yang sudah mampu bisa mendapat BLSM. Tetangga saya dan saya sendiri yang pas-pasan begini tidak dapat. Ini tidak adil namanya” ujar Rojak. MT-MB