Kampung KBBuleleng (Metrobali.com)-

 Bali secara geografis sangat sempit,  dan saat ini telah dipadati sekitar 4,2 juta penduduk. Angka kelahiran penduduk yang relatif tinggi, menjadi faktor pendorong kepadatan tersebut, disamping juga tingkat migrasi masuk yang juga sangat tinggi. Migrasi masuk sendiri merupakan konsekuensi logis dari kemajuan pembangunan daerah yang telah dicapai saat ini. Kondisi ini  harus dikendalikan dengan sungguh-sungguh, sehingga ada ruang yang luas bagi penduduk Bali untuk melakasanakan kehidupannya. Disamping juga menjadi langkah antisipasi terhadap terjadinya penurunan kulitas hidup, penurunan fungsi lingkungan, alih fungsi lahan produktif secara terus menerus untuk pembangunan fasilitas sosial, perumahan, jalan dan sebagainya. Dan salah satu solusi pengendalian yang bisa diterapkan yakni program KB. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat mengukuhkan secara resmi Pencanangan Kampung Keluarga Berencana (KB) Tingkat di Banjar Dinas Goris Pasar, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Rabu (2/3). “Bali saat ini sudah padat penduduknya, angka kelahiran dan migrasi sangat berpengaruh. Dengan padatnya jumlah penduduk akan mempengaruhi penghasilan yang diperoleh karena adanya persaingan, dan besar-kecilnya penghasilan akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan satu keluarga. Jika ingin keluarga kita sejahtera dan sehat, ikut KB. Karena kita akan berbagi penghasilan dengan lebih sedikit anggota keluarga, sehingga bisa memenuhi kebutuhannya. Kalau sekarang banyak anak banyak masalah, tidak seperti dulu lagi, kita harus mikirin makannya, pakaian, sekolah, dan keperluan-keperluan lainnya,” tegas Pastika. 

Lebih jauh Gubernur Pastika yang saat itu didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Peduli Lingkungan Provinsi Bali, Ny. Ayu Pastika, serta Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, menyatakan dukungan Pemprov Bali terhadap pelaksanaan program tersebut, serta berharap seluruh pemangku kepentingan baik dari Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI/Polri dan seluruh masyarakat juga turut mendukung. Karena menurut Pastika, muara program tersebut adalah peningkatan kualitas dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. 

 Sementara itu Kepala BKKBN RI, Surya Chandra Surapaty, dalam sambutannya menyatakan Pencanangan Kampung KB merupakan tindak lanjut arahan Presiden RI terkait manfaat KB yang harus disebarluaskan sehingga program KB kembali dapat bergema terutama di wilayah-wilayah terpencil,  pedalaman dan perbatasan untuk kembali dimanfaatkan dalam membatasi angka kelahiran. Program ini juga diharapkan dapat bersinergi dengan sektor pembangunan yang lain, karena merupakan sektor strategis untuk menangani masalah kependudukan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Beberapa hal telah dilakukan untuk mendukung suksesnya program ini, diantaranya pemberian bantuan dana pada Dana Alokasi Khusus (DAK), pemberian bantuan fasilitas sarana dan prasarana, serta pemberian bantuan edukasi melalui pembinaan dan bimbingan. Tak hanya itu, Ia juga berharap bagi masyarakat yang sudah memanfaatkan KB dan merasakan kelebihan-kelebihannya agar mengetok tularkan ke masyarakat lainnya, dan kekurangan-kekurangan yang ada agar didiskusikan untuk dicarikan solusinya. Ditambahkan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, I. B. Wirama, terobosan terbaru peluncuran program Kampung KB bertujuan untuk mendekatkan pelayanan KB kepada masyarakat di pedesaan. Sasaran utamanya adalah, desa-desa yang memiliki angka kemiskinan tinggi, populasi penduduk yang padat, dan kepesertaan KB-nya rendah. Setelah melakukan pendataan dan penyisiran, Wirama dan jajarannya telah menentukan desa sasaran yakni terdapat di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Menurutnya, di desa tersebut kepesertaan KB masih di bawah 70 persen dan jumlah penduduk miskinnya juga tergolong tinggi yakni sebanyak 899 kk dari jumlah total 3037 kk. Walaupun demikian, menurutnya desa tersebut juga telah mampu menorehkan prestasi yang cukup pada program kelompok KB dengan meraih predikat nilai terbaik peringkat II ditingkat nasional.  Oleh karena itulah, pilot projectpeluncuran Program Kampung KB di Provinsi Bali dilangsungkan di desa tersebut.

 Acara tersebut turut diisi pembacaan dukungan pelaksanaan Kampung KB oleh Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Ketua Sekeha Truna Teruni dan Praktisi KB, penyerahan dokumen kependudukan, serta penyerahan bantuan alat kesehatan dan sembako. AD-MB