Foto: Advokat dan Pengamat Kebijakan Publik Togar Situmorang, S.H.,M.H.,M.AP.,C.Med.,CLA.

Denpasar (Metrobali.com)-

PON XX Papua tanggal 2 sampai 15 Oktober mendatang yang diselenggarakan saat masa pandemi Covid-19 merupakan suatu tantangan berat dan semoga dapat terlaksana dengan baik.

“Olimpiade Tokyo baru selesai dan Indonesia mampu menjadi peserta serta ada Medali diraih dan sukses diselenggarakan dan tentu penerapan Protokol Kesehatan menjadi prioritas dan harus dilakukan dengan disiplin,” ujar Advokat dan Pengamat Kebijakan Publik Togar Situmorang, S.H.,M.H.,M.AP.,C.Med.,CLA., Kamis (16/9/2021) ditemui di Kantor Law Firm Togar Situmorang di Jl. Gatot Subroto Timur No.22 Denpasar Timur, Kota Denpasar.

Namun selain kesehatan segi keamanan perlu menjadi prioritas karena Papua merupakan daerah yang potensial berkaitan dengan aksi kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menurut Togar Situmorang, khusus mereka yang bertugas dan berwewenang menjalankan fungsi intelijen perlu diperkuat agar mobilisasi kriminal atau arogan dapat terdeteksi dan diutamakan operasi pencegahan.

Advokat yang dijuluki Panglima Hukum in mendukung pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Anwar bahwa serangan Teroris itu suatu keniscayaan d idalam acara Pekan OlahRaga Nasional (PON) XX, agar kita bisa lebih memperketat keadaan tersebut terutama di Papu ada kawasan FI (Freeport Indonesia).

Terkait potensi ancaman keamanan di PON Papua, Togar Situmorang mengatakan pemerintah harus mengutamakan pendekatan humanis agar dapat mengatasi gangguan keamanan di Papua ketimbang pendekatan keamanan diharapkan aparat penegak hukum tetap waspada.

“Dalam hal ini BNPT tidak bisa bekerja sendiri dan dibidang keamanan bersama Menkopolkumhan harus bisa saling koordinasi agar para peserta PON XX Papua dapat terjaga keselamatan mereka dalam mengikuti acara dapat terjamin,” terang Togar Situmorang.

“Saya pribadi fokus menuntut fungsi intelijen diperkuat untuk membaca dan mengantisipasi kekerasan di Bumi Cendrawasih,” terang Togar Situmorang yang juga kandidat Doktor Ilmu Hukum Universitas Udayana (Unud) ini.

Selanjutnya perlu dievaluasi metode pengamanan militer agar semua bisa waspada. Apalagi Presiden Joko Widodo berharap PON XX Papua yang diikuti lebih dari 700 Atlet dari 34 Propensi dapat prioritas keamanan.

“Tentunya peran serta masyarakat dalam menjaga kamtibmas disekitarnya sangat penting selain pengerahan personel TNI/POLRI agar situasi tempat acara PON XX dapat berjalan kondusif dan sukses” tutup CEO & Founder Law Firm “TOGAR SITUMORANG“ berkantor di Jl. Gatot Subroto Timur No.22, Denpasar Timur dan Jl. Kemang Selatan Raya No.99, Gedung Piccadilly,Jakarta serta Kota Bandung di Jl. Terusan Jakarta No. 181, Ruko Harmoni, Kav 18, Antipani dan Jl. Pengalengan Raya No.355, Kabupaten Bandung, Jawa Barat atau Jl. Raya Gumecik,Gg Melati Banjar Gumecik No. 8, By Pass Prof. IB Mantra,Ketewel. (dan)