MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Ansor gelar Kirab Satu Negeri, dimulai dari pulau terluar

Arsip Apel Pemuda GP Ansor Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas (tengah) bersama para kader meneriakkan yel-yel usai Apel 1.000 Pemuda pada acara “Kemah Pemuda Indonesia” dan “Kirab Satu Negeri” di kawasan Jambore Cibubur, Jakarta Timur, Jum’at (27/10/2017). Apel yang digelar dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda itu mengangkat tema “Semangat Sumpah Pemuda, Wujudkan Generasi Milenial Cinta Tanah Air”. (ANTARA /Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta (Metrobali.com)-
Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor akan menggelar Kirab Satu Negeri mengarak bendera Merah Putih mengelilingi seluruh wilayah Indonesia dimulai dari lima titik pulau terluar pada Minggu (16/9).

Secara serentak, 1945 peserta kirab akan dilepas dari lima titik tersebut, yakni Sabang, Nunukan, Pulau Miangas, Pulau Rote, dan Merauke menuju seluruh provinsi di Indonesia.

“Kirab ini untuk mengokohkan konsensus nasional di tengah berbagai kemelut dan ancaman yang dihadapi Indonesia saat ini,” kata Ketua PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Minggu.

Kirab direncanakan berakhir di Kota Yogyakarta pada 26 Oktober 2018 sekaligus digelar Apel Kebangsaan yang melibatkan sekitar 100.000 anggota Banser dan dihadiri Presiden RI Joko Widodo.

Kirab Satu Negeri juga bertujuan mengajak mayoritas masyarakat yang cenderung diam agar berani bersuara menghadapi ancaman sekelompok pihak yang ingin mengubah konsensus kebangsaan, terutama mempolitisasi agama demi tujuan-tujuan politiknya.

“Saat ini kebinekaan menghadapi ancaman dari kelompok yang memaksakan kepentingannya sendiri dan membahayakan keutuhan bangsa,” ujar Yaqut.

Kirab Satu Negeri juga diharapkan menjadi kampanye yang positif untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa kerukunan di Indonesia bisa terwujud dengan baik karena kokohnya konsensus persatuan dan kebangsaan.

Sekretaris Jenderal GP Ansor Abdul Rochman menambahkan, secara umum kirab akan diikuti sejuta kader Ansor di seluruh Indonesia, serta melibatkan masyarakat umum, sejumlah tokoh nasional, tokoh lokal, dan berbagai komunitas lintas agama maupun budaya.

Komunitas yang terlibat sejak pelepasan di lima titik terluar hingga penutupan mencapai 1.000, sedang ormas sekitar 100.

Selain kirab bendera, jelas pria yang biasa disapa Adung ini, selama perjalanan juga diisi sejumlah kegiatan seperti pengibaran bendera merah putih terpanjang di Papua, bersih-bersih pantai serentak di seluruh Indonesia, menjahit 1945 meter bendera Merah Putih di tanah kelahiran Ibu Fatmawati, deklarasi Guru Tua sebagai Pahlawan Nasional.

“Sebelum acara puncak, pada 25-26 Oktober kami menggelar Global Unity Forum II yang juga dilaksanakan di Yogyakarta. Dalam momen ini GP Ansor ingin menginspirasikan pada dunia tentang warisan kearifan peradaban Indonesia dalam wujud kehidupan bermasyarakat dan berbangsa yang majemuk,  tetapi tetap damai yang dibimbing oleh roh agama,” kata Adung. Sumber : Antaranews.com