Foto: Anisa Pohan, istri Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam keterangan pers di Serangan, Denpasar, Sabtu sore (16/3/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

Anisa Pohan, istri Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengeluarkan pernyataan yang cukup mengejutkan. Dikenal sebagai pasangan dan keluarga yang harmonis, menantu Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini malah mengaku menjadi “istri kedua” AHY.

Kabar “mengejutkan” ini diungkapkan Anisa Pohan saat mendampingi AHY dalam memberikan keterangan pers di Serangan, Denpasar, Sabtu sore (16/3/2019) usai AHY dan rombongan simakrama dengan masyarakat Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

“Saya hanyalah istri kedua (AHY-red). Istri pertamanya adalah senjata,” kata Anisa Pohan sambil berkelakar dan melirik manja ke arah suaminya ketika menjawab pertanyaan wartawan bagaimana tips seorang istri bisa sukses mendampingi suami.

Ia pun mengakui sebelum menikah, dirinya dan sang suami punya latar belakang yang sangat jauh berbeda bahkan bisa dibilang bertolak belakang. “Saya gadis metropolitan menikah dengan pria dari hutan. Jadi dua kepribadian dan latar belakang berbeda,” ungkap Anisa Pohan setengah bercanda lantas disambut tawa awak media.

Sebagai seorang istri tentara, Anisa Pohan mengakui harus bisa dengan lapang dada menerima kondisi yang ada. Dimana ia harus rela membiarkan suaminya bertugas latihan masuk hutan dan tempat-tempat berbahaya di medan perang.

“Saya terus belajar bagaimana menjadi istri seorang anggota militer. Dimana saya harus relakan suami berbulan-bulan latihan,  pergi operasi  atau ke medan perang. Mental saya juga diasah sebagai  istri prajurit,” kata Anisa.

Banyak Belajar dari Ibu Ani

Beruntung Anisa Pohan juga dibimbing dan didukung penuh sang ibu mertua yakni Ibu Ani Yudhoyono yang juga seorang istri militer. Seperti diketahui SBY sebelum menjadi presiden, puluhan tahun berkarir di dunia militer dengan jabatan terakhir  Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999).

Sebelumnya akhirnya  SBY menjabat menteri di era Presiden Gus Gusdur hingga Presiden Megawati Soekarno Putri. Lalu akhirnya SBY mendirikan Partai Demokrat dan menjadi ketua umum hingga jadi Presiden RI 2004-2014.

“Saya banyak belajar dari Ibu Ani yang begitu sabar dan kuat mendampingi dan mendukung perjalanan karir Pak SBY dari dunia militer hingga jadi presiden,” ungkap Anisa Pohan.

Di sisi lain Anisa Pohan mengaku sangat senang dengan kunjungan ke Bali ini. Ia juga mengaku kagum dengan  masyarakat Bali yang bisa menjaga adat dan budayanya. Bahkan menyebutkan sangat ingin datang ke Bali dan ingin tinggal serta membesarkan putrinya di Bali.

Bahkan secara terus terang Annisa mengungkapkan dirinya iri dengan kehidupan sosial wanita Bali yang dianggapnya bertolak belakang dengan kehidupan wanita di kota besar.

“Bali bukan hanya punya daya tarik keindahan alamnya, namun yang sangat menarik adalah seni dan budayanya. Saya ingin anak saya bisa belajar seni dan budaya di Bali. Kehidupan sosial wanita di Bali juga beda dengan kota besar,” tutupnya.

Begini Karir Militer AHY Sebelum Terjun ke Politik

AHY masuk Akademi Militer Magelang dan  meraih penghargaan Tri Sakti Wiratama pada tingkat I dan II yang membuatnya terpilih menjadi Komandan Resimen Korps Taruna Akademi Militerpada tahun 1999. AHY lulus AKMIL dengan predikat terbaik dan meraih penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama dan Adhi Makayasa pada Desember 2000.

Selanjutnya, AHY masuk Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) pada 2002, setelah berhasil menamatkan sekolah kecabangan Infanteri. AHY mengawali kariernya dengan menjadi Komandan Peleton Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak, jajaran Brigif Linud 17 Kostrad.

Berangkat dari Komandan Peleton, namanya terus melejit hingga pada 2008 membantu Kementerian Pertahanan untuk merealisasikan pendirian Universitas Pertahanan Indonesia.

Aktif di dunia militer, AHY juga melanjutkan pendidikan master di Nanyang Technological University dan Harvard University. Ia juga sempat mengikuti pendidikan Sekolah Lanjutan Perwira di Fort Benning, Amerika Serikat, dan menjadi lulusan terbaik.

Setelah kembali ke Indonesia, ia ditugaskan sebagai Kepala Seksi 2 Operasi di Satuan elit Kostrad, Brigade Infanteri Lintas Udara 17. Pada Juni 2014, AHY bertolak ke Amerika Serikat untuk melanjutkan Sekolah Staff Komando Angkatan Darat (Seskoad).

Dan saat kembali ke Indonesia, menjadi Komandan Batalyon (Danyon) Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning. Namun pada  September 2016 AHY mundur dari dunia yang melambungkan namanya untuk mencalonkan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta yang diusung Demokrat, PPP, PKB, dan PAN

Sayangnya AHY pada Pilkada DKI 2017 yang berpasangan dengan Sylviana Murni hanya mendapatkan 17,06 persen suara dan harus menerima kekalahan. Namun akhirnya karier politik dilanjutkannya dengan menjadi Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat untuk Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.

Editor :Widana Daud

Editor : Whraspati Radha