Anies janji libatkan perempuan dan kelompok difabel

Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kiri). (ANTARA/M Agung Rajasa) ()
Jakarta (Metrobali.com)-
Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji akan melibatkan perempuan dan kelompok masyarakat dengan kemampuan berbeda atau “different ability” (difabel dalam pembuatan kebijakan menyangkut mereka.

“Kami akan berpihak pada perempuan dan kelompok difabel. Kami akan ajak mereka terlibat. Kami tidak ingin sok tahu. Ide dari mereka, keberpihakan dari kami,” kata Anies dalam debat ketiga Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2).

Anies mengatakan Jakarta saat ini bukanlah kota yang ramah pada anak, perempuan dan kelompok difabel. Di sisi lain, Anies menilai Jakarta justru menjadi kota yang ramah bagi peredaran narkoba.

“Ini bukan salah gubernur. Ini sudah lama terjadi dan merupakan potret Jakarta kita,” ujarnya.

Karena itu, bila terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur bersama pasangannya, Sandiaga Uno, Anies mengatakan akan membalikkan situasi yang ada dengan menjadikan Jakarta sebagai kota yang ramah pada anak, perempuan dan kelompok difabel serta tegas kepada peredaran narkoba.

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diselenggarakan pada 15 Februari 2017, diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN; Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai NasDem dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

Debat ketiga Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 bertema “Kependudukan dan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Jakarta” dengan subbahasan “Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Antinarkoba dan Ramah Disabilitas” dengan moderator Alfito Deannova Ginting.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada pasangan calon disusun oleh empat panelis yang terdiri atas guru besar psikologi UIN Jakarta Prof Komaruddin Hidayat, penasihat Hak Penyandang Disabilitas Jaringan Pemilihan Umum Akses Disabilitas (Agenda) Tolhas Damanik, pakar sosiologi pembangunan Universitas Indonesia Meuthia Ganie Rochman dan guru besar ekonomi Universitas Indonesia Prof Prijono Tjiptherijanto. Ant