Denpasar (Metrobali.com)-

Selain penurunan kemiskinan, berbagai program Bali Mandara yang pelaksanaannya telah memasuki tahun kelima juga mampu menekan angka pengangguran di Pulau Dewata. Namun harus dipahami bahwa upaya untuk menuntaskan angka pengangguran tak sesederhana membalikkan telapak tangan. Pun demikian, semua pihak hendaknya tak serta merta memandang sebelah mata atau mengecilkan arti dari berbagai upaya yang telah dilakukan Pemprov Bali dalam menekan angka pengangguran.

”Berdasarkan data yang disajikan Badan Pusat Statistik (BPS) serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali, angka pengangguran berhasil ditekan dari 3,31 persen pada tahun 2008 menjadi 2,04 persen pada tahun 2012,” kata Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Drs. I Ketut Teneng,SP,M.Si, Selasa (22/5/2013).

Mengacu data yang ada, pengangguran pada tahun 2008 berjumlah 69.548 orang dari angkatan kerja sebanyak 2.099.278 orang. Selanjutnya pada tahun 2009, angka pengangguran berhasil diturunkan menjadi 66.470 orang dari angkatan kerja sebanyak 2.123.588 orang pada tahun tersebut. Sementara pada tahun 2010 dan 2011, angka pengangguran ada pada kisaran 3,06 persen dan 2,32 persen. Sedangkan pada bulan Agustus 2012, angka pengangguran berhasil diturunkan menjadi 2,04 persen atau sebanyak 47.320 dari 2.980.470 angkatan kerja pada tahun tersebut.

Data tersebut menunjukkan bahwa penurunan angka pengangguran di Bali selama kurun waktu lima tahun terakhir cukup signifikan. Bahkan, Bali mendapat predikat terbaik nasional dalam kaitannya dengan upaya penurunan angka pengangguran. Menurut Ketut Teneng, hal tersebut tak terlepas dari berbagai program Bali Mandara yang dilaksanakan Pemprov Bali bersinergi dengan Kabupaten/Kota dan seluruh stake holders yang ada. Sejumlah program yang terkait langsung dengan upaya penurunan angka pengangguran antara lain bursa kerja online, job fair dan pengembangan ekonomi kreatif.

Selain itu, Program Simantri, Jamkrida dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) merupakan sederetan program yang juga memberi sumbangsih pada penurunan angka pengangguran. Bursa kerja online dan job fair merupakan sebuah terobosan Pemprov Bali dalam menjembatani kebutuhan para pekerja dengan penyedia lowongan kerja. Sedangkan program Simantri diharapkan mampu menggugah minat generasi muda untuk terjun di bidang pertanian yang secara tidak langsung mampu menekan angka pengangguran. Sementara program Jamkrida memberi kemudahan bagi UMKMK untuk mendapatkan kredit sehingga diharapkan mampu mengembangkan usaha dan merekrut lebih banyak lagi tenaga kerja. Ketut Teneng berharap, ke depannya berbagai program itu bisa dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga pengangguran di Pulau Dewata bisa dituntaskan. DP-MB