Foto: Anggota Komisi IV DPR RI, AA Bagus Adhi Mahendra Putra, S.H.,M.H., (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi.

Gianyar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan, AA Bagus Adhi Mahendra Putra, S.H.,M.H., (Amatra) meminta masyarakat jangan panik dengan wacana dan rencana pemerintah mengimpor 1 juta ton beras.

“Jangan buru-buru panik menyikapi isu impor beras ini,” kata Amatra usai membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di Kabupaten/Kota di Kabupaten Gianyar di The Royal Pita Maha, Taman Dedari, Kabupaten Gianyar, Rabu (31/3/2021) yang diikuti sebanyak 60 peserta, diantaranya 10 orang penyuluh dan 50 orang petani dari berbagai daerah di Gianyar.

Wakil rakyat yang akrab disapa Gus Adhi itu juga meminta jangan sampai ada pihak-pihak yang memprovokasi masyarakat dengan menunggangi isu impor beras ini. “Jangan diprovokasi bahwa impor beras akan membunuh petani,” harap Gus Adhi.

Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini menambahkan pemerintah sudah tentu mempunyai kajian-kajian yang bagus terkait rencana impor beras ini yang salah satu tujuannya mengantisipasi kemarau panjang dan menjaga ketahanan pangan nasional.

“Kebijakan impor beras ini dalam rangka mengantisipasi kemarau panjang. Dengan adanya kemarau panjang kemungkinan terjadi kekurangan ketersediaan pangan,” terang Gus Adhi.

Kalau sampai impor beras ini tidak dilaksanakan dan terjadi kekurangan pangan, pemerintah tentu yang akan disalahkan. “Jadi perlu perencanaan lebih awal dan pemerintah melakukan antisipasi-antisipasi salah satunya melakukan impor beras,” tutur politisi Golkar asal Kerobokan, Badung ini.

“Yang pasti impor beras dilakukan pemerintah bukan untuk membunuh petani, tapi lebih untuk menjaga ketahanan pangan nusantara,” tegas Gus Adhi yang juga Ketua Depidar (Dewan Pimpinan Daerah) SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Provinsi Bali ini.

Saat ditanya ada pihak-pihak yang menilai dan menyalahkan Bulog gagal menyerap beras petani, Gus Adhi kembali mengingatkan jangan sampai ada pihak-pihak yang memprovokasi. “Jangan memprovokasi, jangan panaskan situasi. Mari berpikir teduh,” harap Gus Adhi.

Di masa pandemi Covid-19 ini, ia mengajak semua pihak harus bergandengan tangan, bersatu padu dan mendukung berbagai program dan kebijakan pemerintah menangani pandemi termasuk dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

“Siapapun jadi pemimpin di masa pandemi, punya tantangan berat. Sudah barang tentu pemimpin kita di pusat dan daerah berpikir bagaimana menjaga masyarakat bisa hidup sehat dan sisi ekonomi segera dipulihkan,” ujar Gus Adhi.

“Mudah-mudahan dengan dibuka pariwisata di Bali, itu salah satu yang juga mempercepat pemulihan ekonomi dengan tetap menjaga kesehatan masyarakat,” pungkas Gus Adhi. (wid)