Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya melakukan panen perdana padi MSP di Banjar Babakan, Desa Cau Belayu, Kecamatan, Marga Tabanan (Minggu 1 April 2018)

Tabanan (Metrobali.com)–

Anggota DPR RI Komisi XI Dapil Bali I Gusti Agung Rai Wirajaya melakukan panen perdana padi jenis MSP di lahan sawah milik kelompok Tani Mertha Mulia Alami, Banjar Babakan, Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan Minggu (1/4/2018).

Menjelang panen perdana padi MSP di Banjar Babakan, anggota DPR RI Rai Wirajaya sengaja diundang mengingat benih padi MSP pertama kali diperkenalkan dan diberikan oleh politikus senior PDIP ini bulan Nopember 2017 lalu.

Rai Wirajaya tiba di Banjar Babakan sekitar Pk. 11.00 Wita diterima langsung oleh Ketua Kelompok Made Suirna didampingi Kelian Banjar serta anggota kelompok lainnya di balai kelompok setempat.

Saat digelar dialog pendamping kelompok tani Mertha Mulia Alami Tami Suharto menjelaskan, padi MSP memiliki tekstur dengan ketinggian berkisar 60-70 Cm memiliki jumlah butir lebih banyak dari padi jenis lainnya yaitu minimal 247 butir. Padi jenis ini lebih tahan terhadap perubahan iklim dan penyakit yang umumnya muncul pada peralihan musim, jelasnya kepada Rai Wirajaya dan rombongan.

Lanjutnya, padi MSP terlihat optimal pada musim kemarau dan hasilnya lebih maksimal bila diperlakukan dengan budidaya organik dengan system tanam Jajar Legowo. “Anakan padi antara 50-90 anakan, lebih banyak dari padi jenis lain pada umumnya antara 25-35 anakan”. Uji coba benih dilakukan sebanyak 200 Kg. Kemudian penanaman pertama kali dilakukan pada tanggal 14 Desember 2017 pada peralihan musim hujan ke musim kemarau di lahan seluas 3 Hektar. Penanaman dicoba  dengan beberapa perlakuan yakni organik, semi organik dan organik cair plus urea. Dan sudah bisa dipanen 1 April 2018 atau pada masa tanam 110 hari. Dari hasil taksiran panen dengan metode ubinan 1 m x 1 m, panen perdana padi MSP yang ditanam di lahan demplot estimasi hasil panennya mencapai 4,9 Ton/Ha.  “Ini panen perdana, lebih tinggi dari rata-rata panen nasional, mudah-mudahan pada musim tanam berikutnya produksi dengan perlakukan organik bisa semakin meningkat”, pungkas Tami.

Mendengar penjelasan tersebut, Rai Wirajaya mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh kelompok tani Mertha Mulia Alami yang mau mencoba menanam bibit padi MSP yang bibitnya telah diperkenalkan oleh Rai Wirajaya ke sejumlah kelompok tani/Subak di Bali.

Menurut Rai Wirajaya, tahun lalu padi MSP sudah pernah dicoba di Denpasar ternyata hasilnya bagus, hasil panen mencapai 6-7 Ton/Hektar sehingga setelah itu banyak petani rebutan meminta bibit padi MSP.  “Bibit tidak dijual umum, tetapi hanya khusus disebarkan oleh kader partai PDIP, intinya kami siap membantu petani di Tabanan, namun demikian bicara pertanian tidak bisa lepas dari kondisi lahan dan cuaca,” pungkasnya.

Panen perdana padi jenis MSP di Banjar Babakan (1/4) siang, dilakukan secara simbolis didahului dengan menghaturkan canang “pengrestiti” di atas pematang sawah. Selanjutnya Rai Wirajaya menyabit rumpun padi di salah satu sudut petak sawah menadai panen perdana, kemudian panen dilanjutkan oleh warga setempat.

Menurut petani setempat, lahan sawah di Banjar Babakan Cau Belayu merupakan lahan tadah hujan, petani tertarik menanam padi jenis MSP dengan system Jajar Legowo agar hemat air sekaligus berharap memperoleh hasil panen yang lebih tinggi.

Pewarta : Made Nurbawa

Editor      : Nyoman Sutiawan