Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem, I Gede Yudiantara

Karangasem, (Metrobali.com) –

Sampah di Kabupaten Karangasem terancam tak tertangani, menyusul kritisnya anggran yang tersisa untuk gaji tenaga kebersihan dan dana oprasional DLH Karangasem.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem, I Gede Yudiantara membenarkan kondisi tersebut, menurutnya anggran DLH diperkirakan habis hingga akhir Maret 2020 ini.

Kondisi ini tentunya membuat ia khawatir lantaran akan sangat berdampak terhadap penanganan sampah, entah itu tenaga kebersihan, taman hingga proses pengangkutan tidak akan bisa dilaksanakan.

“Kita sebenarnya sudah buat rancangan real yang sudah diajukan ketim anggran, namun dalam pembahasan kemungkinan keterbatasan anggaran, sehingga kami dianggarkan melalui BKK,” ujarnya saat ditemui media ini pada Rabu, (11/03/2020).

DLH sendiri saat ini memiliki tenaga kebersihan sebanyak 546 orang yang meliputi tenaga kebersihan dan pertamanan beserta sopir untuk digaji. Disamping itu, DLH juga memiliki 31 kendaraan penganggkut yang butuh dana oprasional setiap harinya untuk mengangkut sampah.

“Semoga ada jalan, untuk langkah awal kita sudah kordinasi dengan TAPD dan mereka tentunya sudah bergerak,” ujarnya.

Sebelumnya, dalam rapat kerja gabungan Asisten I, I Wayan Purna sempat menyinggung kondisi anggran DLH Karangasem yang diarahkan ke BKK dari Kabupaten Badung saat ini belum jelas kepastiannya.

“Dana belanja kontraknya baru teranggarkan hanya sampai bulan April mendatang, kegiatan ini diarahkan ke BKK dari Kabupaten Badung dimana sejauh ini belum ada kepastiannya,” ungkap Wayan Purna.

Pihaknya meminta selain persoalan BPJS Kesehatan, anggaran DLH juga menjadi penting untuk dicarikan solusi karen mau tidak mau bulan April atau Mei mendatang harus sudah ada dana jika persoalan ini tidak segera dicarikan solusinya maka sampah dan kebersihan di Kabupaten Karangasem terancam tidak terurus. (SUA)