nym sarmi istri penerima bedah rumah 2

 Klungkung (Metrobali.com)-

Kondisi memprihatinkan ditemui Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta saat melihat langsung keluarga penerima bedah rumah di Kecamatan Nusa Penida, Sabtu (6/9). Di sela-sela menghadiri upacara pitra yadnya (ngaben ) masal, Bupati Suwirta disertai anggota DPRD Klungkung dapil Kecamatan Nusa Penida, Kadek Jana dan didampingi Camat Nusa Penida, Ketut Sukla melakukan kunjungan lapangan, tepatnya di Banjar Antapan, Desa Batukandik, Nusa Penida.

Ditemani Perbekel Desa Batukandik, Wayan Katon, Bupati Suwirta mengunjungi keluarga penerima bedah rumah, Wayan Murta (30) yang kondisinya memprihatinkan. Rumah tua bertembok tanah dengan atap ilalang ini terlihat bocor disana-sini. Didalam rumah (kamar) berukuran 4×5 meter ini, Wayan Murta tinggal bersama empat anggota keluarganya. Mereka adalah Ni Nyoman Sarmi (25) istri Wayan Murta, anak pertamanya, Gede Januadi Saputra (7), anak keduanya, Kadek Ratna Setiawati (3bulan) dan kakek dari Wayan Murta, Wayan Siman (70).

melihat kondisi bedah rumah 3

Selain ditempati berlima, didalam rumah dengan alas tanah ini keluarga Wayan Murta melakukan aktifitasnya, seperti memasak dan memelihara tiga ekor ayam. Hidup Wayan Murta bisa dibilang jauh dari kata layak. Untuk sekedar menyambung makan, dirinya yang hanya berladang dan memelihara satu ekor sapi milik orang lain ini mengandalkan beras raskin (raskin) untuk dimasak keluarganya. “Saya hanya mengandalkan raskin dan jarang pakai lauk,”ujarnya.

Di tempat yang sama, Bupati Suwirta juga menemui calon penerima bedah rumah lainnya. Dia adalah Wayan Jangih (70) bersama istrinya Wayan Galung (70). Didalam kamar 3×5 meter ini, Wayan Jangih melakukan aktifitas sehari-hari, seperti memasak. Menurut penuturan menantunya, Komang Sri, mertuanya ini memang tinggal di sini. Kesehariannya hanya bekerja di kebun. “Mertua saya tidur dan masak dikamar ini,”kata Komang Sri kepada Bupati Suwirta.

bedah rumah.gie

Melihat kondisi seperti ini, Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta merasa prihatin. Ditengah kamar yang sekaligus digunakan menjadi dapur ini, udaranya sangat pengap dengan kepulan asap tungku. “Bagaimana kesehatan terjaga kalau ada asap seperti ini. Kasian ada orang tua dan anak-anak,”kenang Bupati Suwirta.

Dengan bantuan bedah rumah yang akan diterima, Bupati berharap warganya dapat menjalani hidup lebih layak. Selain itu, Bupati Suwirta juga menginstruksikan jajarannya dibawah untuk selalu melakukan pendataan, sehingga warga dengan kondisi seperti ini segera dapat tertangani untuk mengurangi angka kemiskinan. NOM-MB