Gunung-Agung-12
Klungkung, (Metrobali.com) –
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei ‎menjelaskan pihaknya bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus melakukan analisis aktivitas Gunung Agung, termasuk jika nantinya meletus, melalui pemodelan-pemodelan yang telah dilakukan.
“Jadi, ‎PVMBG sudah terus menganalisis pengaruhnya dengan pemodelan-pemodelan,” kata Willem‎ di Pos Pengungsian GOR Swecapura, Rabu 27 September 2017. Ia menjelaskan, untuk ukuran kekuatan letusan, suah dilakukan analisis menggunakan mekanisme Exclusive Volcano Indeks (EVI). “Jadi di situ ada indeks tingkat eksplosifnya berapa. Nah, diperkirakan ineks eksplosifnya‎ oleh PVMBG besarannya II sampai dengan V,” paparnya.
Ia merinci lebih lanjut. ‎Jika erupsi Gunung Sinabung EVI berada pada angka II dan Merapi berada pada angka IV, Gunung Agung oleh PVMBG diperkirakan EVI-nya antara II sampai V. “Beda EVI dari IV ke V itu 10 kali lipat. Jadi kalau misalnya Merapi IV, lalu Gunung Agung V, berarti besaran indeks eksplosif-nya itu sepuluh kali lipat dari Merapi, dan seribu kali dari Sinabung,” ungkapnya.
Hanya saja, tidak ada yang bisa mengukur secara pasti berapa besaran EVI Gunung Agung.‎ “Oleh karena itu Vulkanologi bekerja siang malam 24 jam untuk mengamati aktivitas vulkaniknya, sehingga kita  paham bisa berbuat sesuatu. Kalaupun terjadi, kita berharap jangan besar-besar lah (letusannya),” demikian Willem. JAK-MB