Foto: Pelepasan ratusan Siswa Plus Sekolah Ngurah Rai, Kerobokan, Badung pada Rabu 22 Mei 2024.

Badung (Metrobali.com)-

Sekolah Ngurah Rai di Kerobokan, Badung yang bernaung di bawah AMP Foundation melepas kelulusan ratusan siswa SMP Ngurah Rai, SMKS Ngurah Rai dan SMAS Ngurah Rai pada Rabu 22 Mei 2024. Ratusan Siswa Plus Sekolah Ngurah Rai yang dilepas ini telah dibekali skill berupa Bahasa Inggris, Bahasa Jepang hingga keahlian komputer yang juga menjadi bekal lebih bagi mereka menuju jenjang pendidikan berikutnya ataupun bersaing terjun ke dunia kerja.

Pelepasan ratusan Siswa Plus Sekolah Ngurah Rai menuju jenjang yang lebih tinggi ini menjadi bentuk nyata komitmen AMP Foundation ikut mewujudkan kelahiran generasi cerdas dan berkarakter dalam membantu mewujudkan Bali sebagai Provinsi Rujukan Pendidikan Tinggi dan Budaya Adiluhung.

Pendiri AMP Foundation Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (AMP) yang akrab disapa Gus Adhi yang juga Anggota DPR RI Dapil Bali ini menegaskan AMP Foundation  terus berkomitmen menyiapkan generasi emas masa depan bangsa sebagai embrio pembangunan bangsa yang juga siswanya dibekali pemahaman nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan.

Untuk diketahui Sekolah Ngurah Rai yang sebelumnya berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Ngurah Rai dan dikembangkan menjadi AMP Foundation di tahun 2020 terus berinovasi. Awalnya hanya ada sekolah SMP dan SMA sekarang sudah ada SMK. Lalu berkembang didirikan sekolah pelayaran dan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri hingga Bali Security Welfare Service yang menyediakan jasa tenaga pengamanan profesional.

Lebih lanjut Gus Adhi mengatakan, dengan bangga AMP Foundation kali melepas ratusan Siswa Plus Sekolah Ngurah Rai yang dimaksud adalah para lulusan ini tamat dengan dibekali keahlian. Ditambahkannya, para lulusan ini nantinya harus menempuh jenjang pendidikan dengan bekal ilmu yang memadai untuk menghadapi sumber daya manusia di Bali serta kemajuan teknologi.

“Hal ini penting agar para lulusan dapat mengisi diri dengan bekal yang bermanfaat untuk menunjang pariwisata Bali secara khusus dan menjawab tuntutan zaman secara umum,” kata Gus Adhi yang masih bertugas sebagai Anggota Komisi II DPR RI ini.

Terkait komitmen AMP Foundation dalam menciptakan embrio pembangunan bangsa ke depan, Gus Adhi menjelaskan bahwa AMP Foundation melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh dan serius di Sekolah Ngurah Rai. Fokusnya adalah membangun pluralisme dan budaya, yang dianggap sebagai kekuatan dan jati diri bangsa Indonesia.

AMP Foundation mempersiapkan sumber daya manusia di berbagai jenjang pendidikan di Sekolah Ngurah Rai, mulai dari SMP, SMA/SMK, hingga pendidikan untuk kapal pesiar.

Selain itu, upaya tersebut juga mencakup bidang sosial dan budaya, yang semuanya terintegrasi dengan sangat baik. Langkah konkret ini merupakan bagian dari usaha AMP Foundation dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia untuk menunjang pariwisata Bali.

Gus Adhi menjelaskan bahwa di setiap kegiatan yang dilakukan di Sekolah Ngurah Rai, AMP Foundation fokus pada pembentukan karakter siswa dengan mengedepankan empat pilar kebangsaan. Selain itu, siswa juga dibina secara fisik melalui olahraga seperti Silat, Tarung Derajat, dan Basket, untuk mengembangkan kekuatan fisik mereka. Artinya AMP Foundation juga berkomitmen untuk membangun jiwa dan raga para siswa.

Lebih lanjut dijelaskannya, para siswa juga didorong untuk mengembangkan semangat patriotisme dan dipersiapkan untuk menjadi abdi negara yang berkomitmen pada demokrasi dan menolak praktik politik uang atau money politic. Pemahaman ini diberikan hampir setiap tiga bulan, dengan harapan para siswa nantinya akan menjadi pemimpin bangsa dan pengusaha unggul yang tetap menghargai budaya dan ideologi bangsa Indonesia. Prinsip-prinsip inilah yang selalu ditanamkan oleh AMP Foundation.

“Melalui momentum acara pelepasan ratusan siswa plus ini, AMP Foundation telah sukses membangun pluralisme, pengisian budaya, serta pembangunan jiwa dan raga para siswa sebagai insan pendidikan dan warga negara Indonesia,” ujar Gus Adhi yang telah dua periode mengabdi sebagai wakil rakyat Bali di DPR RI.

Lebih lanjut Gus Adhi menyatakan bahwa sejak berdirinya Yayasan Pendidikan Ngurah Rai di tahun 1979 kemudian dikembangkan menjadi AMP Foundation di tahun 2020, semangat para pendirinya yang menggunakan nama Ngurah Rai untuk melawan kebodohan dan kemiskinan tegah menjadi spirit yang dipegang teguh.

Yayasan ini telah menghasilkan banyak alumni berprestasi. Paling banyak alumni Sekolah Ngurah Rai yang menjabat sebagai Kepala Lingkungan, Kepala Desa, Lurah, Camat, hingga anggota DPRD di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi Bali, dan DPR RI. Salah satunya Gus Adhi sendiri adalah alumni SMP Ngurah Rai dan sudah mengabdi selama dua periode di DPR RI.

Selain itu, ada alumni yang menjadi dokter, anggota angkatan darat, dan polisi. Kemudian di dunia usaha, ratusan pengusaha sukses juga terlahir dari Sekolah Ngurah Rai. “Ke depan Sekolah Ngurah Rai berkomitmen melahirkan alumni yang bisa menjadi Gubernur Bali,” pungkas politisi Golkar yang juga salah satu inisiator lahirnya Undang-undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali dan berhasil mengawal penuh hadirnya payung hukum untuk Provinsi Bali ini hingga diakuinya subak dan desa adat di Undang-Undang Provinsi Bali ini.

Sementara itu Ketua AMP Foundation Anak Agung Ayu Lie Lhianna Mahendra Putri memberikan pesan kepada adik-adik siswa yang dilepas dari Sekolah Ngurah Rai. Dia berharap para lulusan Sekolah Ngurah Rai kedepannya tetap bisa berbuat dan mengabdi, selain juga terus memberikan kontribusi kepada lingkungan sekitar.

Lhianna berharap para lulusan tidak melupakan almamater mereka, yakni Yayasan Pendidikan Ngurah Rai. Karena bagaimanapun juga sekolah Ngurah Rai adalah tempat mereka memulai karir. “Saya harapkan adik-adik untuk terus belajar, mengasah diri, dan mengembangkan diri di masa depan,” ujar putri dari Gus Adhi ini.

Lhianna kemudian memberikan masukan positif kepada para lulusan, terutama mengenai istilah Generasi Stroberi yang merujuk pada generasi muda yang dianggap lebih rentan terhadap tekanan dan kesulitan. Dia menegaskan bahwa istilah Generasi Stroberi sudah sangat umum saat ini, tetapi dia berharap para lulusan Sekolah Ngurah Rai tidak menjadi orang lain dan tidak merasa harus sama dengan orang lain.

Lhianaa mendorong mereka untuk menjadi pendobrak dan tidak mendengarkan penilaian orang lain. Meskipun ada yang menganggap mereka sebagai Generasi Stroberi, mereka harus membuktikan diri bahwa mereka lebih baik daripada yang dipikirkan orang lain.

Sementara itu, Kepala SMKS Ngurah Rai, Ida Ayu Candrawati, menyatakan apresiasinya terhadap perhatian yang diberikan oleh pihak yayasan kepada para siswa Sekolah Ngurah Rai. AMP Foundation telah memberikan beasiswa penuh kepada angkatan pertama selama satu tahun, dilanjutkan dengan beasiswa penuh selama enam bulan untuk angkatan kedua, dan tiga bulan untuk angkatan berikutnya.

“Kami berharap program beasiswa ini dapat terus berlanjut di masa mendatang,” harapnya.

Ida Ayu Candrawati juga mengucapkan terima kasih kepada para guru dan pegawai yang terus mendidik anak-anak tanpa henti. Ia menegaskan bahwa acara pelepasan ini bukanlah akhir dari sebuah kegiatan, melainkan awal dari jalan baru yang akan ditempuh oleh para lulusan.

Perwakilan siswa yang mengikuti pelepasan ini mengucapkan terima kasih pendidikan dan bimbingan yang telah mereka dapatkan di Sekolah Ngurah Rai. Bagi mereka perpisahan ini bukanlah akhir tapi awal dari kehidupan yang baru dan mereka siap mengarungi perjalanan baru menuju masa depan gemilang. (wid)