Wakil Ketua Bidang Media & Komunikasi Publik DPW Partai NasDem Bali Dr. Drs. Agustinus Dei, M. Fis, AIFO.,meyakini pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) tampil prima dan sempurna pada debat perdana capres yang akan diselenggarakan oleh KPU RI pada Selasa 12 Desember 2023 di Jakarta

Denpasar (Metrobali.com)-

Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) siap mengikuti debat perdana capres yang akan diselenggarakan oleh KPU RI pada Selasa 12 Desember 2023 di Jakarta. Debat perdana capres ini mengangkat tema Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga.

Terkait dengan salah satu topik debat capres terkait soal pemberantasan, dimana Anies sangat sering menyampaikan gagasannya tentang pemberantasan dan penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahkan lebih banyak dibandingkan capres-cawapres yang lainnya, Wakil Ketua Bidang Media & Komunikasi Publik DPW Partai NasDem Bali Dr. Drs. Agustinus Dei, M. Fis, AIFO., mengatakan bahwa kalau berbicara soal pemberantasan dan penguatan KPK, pasangan AMIN selalu berada di garda terdepan.

Tidak hanya dalam narasi ide gagasan, namun hal itu juga tercermin dalam sosok diri Anies Baswedan maupun Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai sosok pemimpin yang bersih. Agus Dei mengatakan bahwa Anies memang telah lantang berbicara soal pemberantasan korupsi karena dia orang bersih dan tanpa beban.

“Kenapa? Ya karena dia orang bersih. Mau cari ujung kaki sampai ujung rambut tidak akan ketemu, karena dia memang orang yang bersih. Ketika orang itu bersih dari segala hal-hal, ya korupsi, tipu-menipu dan sebagainya, dia pasti lantang berbicara. Kalau dia berbicara takut-takut, agak hati-hati, berarti ada apanya dengan orang itu.”

Jadi bagi Agus Dei, program yang didengungkan oleh Anies soal pemberantasan dan penguatan KPK, adalah bagian dari catatan penting. “Inilah yang akan ditunggu-tunggu oleh anak bangsa lahirnya pemimpin bersih dan tegas yang mampu memberantas korupsi dan memiskinkan para koruptor di negeri ini,” pungkas politisi yang juga berlatar belakang akademisi bergelar doktor itu.

Sementara itu dikutip dari dokumen visi misi pasangan AMIN, diketahui pasangan capres-cawapres yang diusung Koalisi Perubahan (Partai NasDem, PKB dan PKS) ini memang berkomitmen serius terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi. Dalam program terkait pencegahan dan pemberantasan korupsi disebutkan bahwa AMIN akan menekan tingkat korupsi melalui perbaikan skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia, yang membaik dari 34 (2022) ke 44-46 (2029).

Kedua, mmperkuat pencegahan korupsi melalui Sistem Integritas Nasional (SIN) yang melibatkan pemerintah dan swasta. Ketiga, memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi di seluruh sektor termasuk sektor-sektor strategis seperti SDA, alutsista, program sosial, infrastruktur, dan BUMN.

Keempat, mengembalikan peran KPK dalam pemberantasan korupsi yang independen tidak tebang pilih dan memperkuat sinergi dengan aparat penegak hukum lain. Kelima., mendorong pengesahan RUU Perampasan Aset sebagai upaya pemiskinan yang nyata dan bertanggung jawab bagi pelaku korupsi.

Keenam, memfasilitasi masyarakat sipil di bidang pemberantasan dan pencegahan korupsi, serta menempatkannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan negara yang bersih. Ketujuh, memasukkan budaya anti-korupsi dalam kurikulum pendidikan nasional. (wid)