Foto: Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara (Amerta).

Denpasar (Metrobali.com)-

Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara (Amerta) siap menghadirkan perubahan dan pembaharuan di Kota Denpasar.

Paslon nomor urut 2 yang diusung Partai Golkar, Partai Demokrat dan Partai NasDem ini juga menegaskan siap melanjutkan program-program pembangunan Walikota Denpasar saat ini Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.

“Kami akan  memperkuat progam Pak Rai Mantra dalam mewadahi kreativitas generasi muda dan menanamkan jiwa enterpreneurship atau kewirausahaan generasi muda Kota Denpasar,” kata Calon Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra kepada Metro Bali, Minggu (1/11/2020) usai blusukan ke Pasar Ketapian dan Pasar Pemdem yang dilanjutkan dengan menyapa peserta donor darah di Sekolah Harapan Mulia, Denpasar.

Jika di masa pemerintahan Rai Mantra sudah dibangun Gedung Dharma Negara Alaya sebagai wadah para insan kreatif di Kota Denpasar, maka ke depan Amerta ingin menghadirkan program smart banjar.

“Banjar adalah bagian dari wadah budaya dan sosial kemasyarakatan harus kita optimalkan fungsinya dalam mewadahi kreativitas generasi muda,” kata Ngurah Ambara yang merupakan pelestari seni budaya dan mendirikan organisasi budaya Dirgahayu Ambara Swari yang melestarikan seni pesantian atau Dharma Gita di seluruh Bali.

“Dan juga bagaimana keberadaan Banjar ini bisa berkontribusi bagi perekonomian. Karenanya kami akan hadirkan progam smart banjar,” imbuh pria yang juga pengusaha money changer dan pencita olahraga karate dengan mengelola Dojo Aikido Dirgahayu ini.

Sementara itu Calon Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Made Bagus Kertha Negara berharap dengan adanya sistem smart banjar ini, bisa menjadikan masyarakat lokal dan krama banjar bisa membeli kebutuhan sehari-hari melalui banjar masing-masing.

Menurut pria yang juga Wakil Bendesa Adat Desa Adat Denpasar ini smart banjar ini bisa melahirkan enterpreneur muda baru dan pelaku startup (usaha rintisan) baru berbasis teknologi.

“Sehingga semua komponen akan hidup dan Ibu PKK akan terlibat serta sekaa teruna akan menjadi ojek internal mereka” papar Bagus Kertha Negara yang juga seorang pengusaha ini.

Sistem smart banjar ini akan mendapatkan profit bulanan yang nantinya akan dimanfaatkan untuk  mengelola demi kepentingan masyarakat yang berada di sekitar banjar serta untuk mendanai anak-anak sekaa teruna teruni dan juga untuk kepentingan pura yang ada di wilayah banjar tersebut.

Bagus Kertha Negara mengungkapkan sistem smart banjar ini untuk mengurangi keinginan untuk membeli kebutuhan sehari-hari di pasar modern yang kebanyakan dimiliki oleh orang luar Bali.

“Sistem ini akan terkoneksi dengan banjar-banjar yang lain guna mengetahui produk yang dijual oleh banjar lain,”jelas Putra kedua dari pendiri ASTI dan penggagas konsep Tri Hita Karana, Prof. Mertha Sutedja ini.

Sistem smart banjar ini juga akan bekerjasama dengan pihak bulog untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau. Efisiensi ini akan lebih baik dilakukan demi mengurangi masyarakat untuk membeli kebutuhannya di pasar modern.

Dengan kerjasama dengan pihak bulog akan memberikan profit (keuntungan) sekitar 50% yang didapatkan, akan dipergunakan untuk kesejahteraan masyarakat di sekitar banjar.

“Aplikasi sudah siap, tinggal kita aplikasikan saja ke setiap banjar,” tegas pria yang juga Direktur Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pariwisata Kertha Wisata Denpasar ini.

Untuk diketahui visi Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara (Amerta) yakni Membangun Denpasar yang Berseri (Bersih, Sejahtera dan Indah) Berlandaskan Falsafah Tri Hita Karana.

Visi ini ditunjang dua misi utama. Pertama , mewujudkan masyarakat Denpasar yang berbudaya, adil, inovatif dan sejahtera. Kedua, mewujudkan Denpasar sebagai salah satu Smart City berdaya saing di Indonesia. (ian)