Denpasar (Metrobali.com)-

Dua hari lagi, tepatnya 12 Oktober 2012 tragedi bom Bali I yang menewaskan 202 orang dan ratusan orang luka-luka memasuki satu dekade.

Rencananya, 10 tahun bom Bali I akan diperingati besar-besaran. Perdana Menteri Australia Julia Gilard dikabarkan akan menghadiri peringatan yang dipusatkan di Garuda Wisnu Kencana, Jimbaran itu.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Bali, Brigadir Jenderal Ketut Untung Yoga mengaku akan melakukan pengamanan ketat.

Polda Bali, imbuh dia, akan menerjunkan 1.300 personil untuk melakukan pengamanan. “Jumlah itu di luar dari TNI yang jumlahnya mencapai 1.000 personil dan bantuan pasukan dari Mabes Polri dan Polda Jatim sebanyak 118 personil,” kata Untung Yoga di Lapangan Brimobda Polda Bali, Rabu 10 Oktober 2012.

Dari bantuan personil Mabes Polri dan Polda Jatim sebanyak 118 personil sudah termasuk Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.

“Ya sudah termasuk (Densus 88),” kata dia. Selain itu, unsur pengamanan masyarakat dari kelompok adat jga sudah dikoordinasikan untuk terlibat dalam pengamanan. Ada dua titik lokasi yang menjadi fokus pengamanan. Pertama GWK, kedua, monumen bom Bali I Ground Zero.

“Kita terus melakukan pengamanan intensif. Besok kita mulai masuk ke venue (lokasi penyelenggaraan acara). Fokus kegiatan ada di GWK. Ini peringatan terakhir, karena tradisi Australia itu peringatan hanya sampai tahun kesepuluh,” terang Untung Yoga.

Kepolisian, kata dia, fokus pada empat hal pengamanan. Pertama, pengamanan orang. Mereka yang menjadi tokoh-tokoh yang hadir pada peringatan itu. Kedua, pengamanan terhadap tempat penyelenggaraan. Ketiga, pengamanan terhadap barang. Terakhir, pengamanan terhadap aktivitas acara yang sedang berlangsung.

“Itu merupakan kegiatan yang kita lakukan, dan semakin kita intensifkan sejak hari Minggu lalu,” imbuh Untung Yoga. BOB-MB