Jakarta, (Metrobali.com)

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menerima kunjungan Alumni Kelompok Cipayung, di Kantor Kemenko Polhukam, Jumat (14/1).

Kehadiran Alumni Kelompok Cipayung ini, dalam rangka berdialog dan memberi masukan kepada pemerintah serta menyampaikan masalah-masalah aktual termasuk pandangan kritis dan tawaran solusi terhadap persoalan yang dihadapi. Kedatangan para mantan aktivis kampus ini diapresiasi oleh Menko Polhukam.

“Indonesia adalah milik bersama, dalam membenahi segala problem bangsa tidak bisa sendiri,” ujar Menko Polhukam Mahfud MD memulai dialog.

Mahfud menegaskan, idealisme yang dibangun sejak aktif di dalam gerakan mahasiswa tidak boleh luntur dan tetap saling memberikan kontribusi bagi bangsa dari berbagai ruang dan posisi.

“Organisasi mahasiswa semuanya bagus, yang penting kacamatanya sama, yaitu Pancasila. Soal posisi dimana akan berperan itu terbantung ciri khas masing-masing,” tambah Mahfud.

Hadir dalam pertemuan ini, Arudji Wahyono (Ketua Harian PA GMNI), Abdi Yuhana dan Palar Batubara (PA GMNI), Yunus Razaq (Ketua PB IKA PMII), Sahat Sinaga (Sekjen PNPS GMKI), Manimbang KH (Sekjen MN KAHMI).

Dalam pertemuan tersebut, masing-masing perwakilan Kelompok Cipayung menyampaikan bagaimana menjaga iklim politik yang kondusif, termasuk soal Plt serempak sebagai konsekuensi dari menghadapi pemilu serektak 2024.

“Beliau (Mahfud MD, red) berpesan supaya kami terus memberikan pandangan pandangan yang kritsis, saran dan solusi terbaik untuk bangsa,” ujar Manimbang KH usai pertemuan.

Menurut Manimbang, Mahfud memberikan perhatian pada pelaksanaan kaderisasi dari masing-masing alumni, agar dapat melahirkan para pemimpin masa depan yang siap dengan segala tantangan zamannya.

“Kami siap berperan aktif di dalam memaujukan bangsa. Tagline kami, Menuju Indonesia yang Dicita-citakan, jadi kearah itulah kami melangka dan memberikan saran serta pandangan,” tambah Manimbang KH.

Dalam kesempatan ini, Manimbang mewakili Alumni Kelompok Cipayung memberikan dukungan dan apresiasi kepada pemerintah atas kebarhasilan dalam mengurangi penyebaran Covid-19.

“Indonesia termasuk dalam tiga besar terbaik. Alahamdulillah dengan prestasi ini menjadi spirit kita dalam membangun kegiataan pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Kelompok Cipayung adalah penyebutan forum komunikasi lima organisasi kemahasiswaan pada tahun 1972, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). (RED-MB)