Gianyar (Metrobali.com) –

Seorang Warga Negara Asing (WNA) diketahui asal Rusia membuat geger warga Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, pada Senin (02/09/2024) siang.

Bule Rusia yang dilaporkan bernama Mikail Kabulov ini diduga mencoba merampas sebuah mobil APV dengan mengancam pengemudinya menggunakan pisau. Aksi nekat tersebut hampir berujung fatal setelah pelaku nyaris diamuk massa sebelum akhirnya berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

Berdasarkan pantauan video yang viral di media sosial, kejadian bermula saat pelaku menghentikan beberapa kendaraan di jalan, mencoba membuka pintu-pintu mobil yang melintas, namun gagal karena kendaraan dalam keadaan terkunci. Hingga akhirnya Kabulov berhasil membuka sebuah mobil APV dan mengancam pengemudi dengan pisau, memaksa korban untuk keluar dari mobil tersebut.

“Saya melihat pengemudi mobil tiba-tiba keluar sambil berteriak minta tolong. Dia bilang ada bule yang menodongkan pisau dan mencoba merampas mobilnya,” ungkap seorang saksi mata di lokasi kejadian, dilansir dari akun Instagram @faktaindo, Senin 2 September 2024.

Reaksi warga sekitar pun cepat. Beberapa di antaranya berusaha menangkap pelaku, dan emosi warga sempat memuncak hingga Kabulov menjadi sasaran amukan massa.

Tidak lama berselang, aparat kepolisian dan Satpol PP Gianyar tiba di lokasi dan segera mengamankan Kabulov. Pelaku dilaporkan langsung dibawa ke Mapolres Gianyar untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Insiden ini menambah daftar kasus kontroversial yang melibatkan WNA di Bali. Seiring dengan semakin banyaknya wisatawan asing yang datang ke Bali, sejumlah kasus pelanggaran hukum dan norma adat setempat oleh wisatawan kerap terjadi. Mulai dari tindakan tidak sopan di tempat-tempat suci hingga pelanggaran aturan lalu lintas.

Bali sebagai destinasi wisata internasional terus menghadapi tantangan dalam menjaga harmoni antara penduduk lokal dan wisatawan. Meski demikian, tidak semua wisatawan asing bersikap tidak hormat, banyak di antaranya yang tetap patuh pada aturan dan menghormati budaya setempat. Oleh karena itu, penegakan hukum yang konsisten sangat penting untuk menjaga ketertiban dan kerukunan di pulau ini.

(Jurnalis : Tri Widiyanti)