Keterangan foto: Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)/MB

Palembang (Metrobali.com) –

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3), membuat pihaknya dan juga Indonesia berkabung karena akal sehat telah mati.

“KLB tersebut diinisiasi sejumlah kader yang sebelumnya dipecat Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Hasilnya pun menetapkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang bukan merupakan kader sebagai Ketua Umum,”Ujar SBY Saat menggelar konfrensi pers di kediamannya Jumat malam (5/3).

Presiden keenam RI itu  juga menyebut Indonesia berkabung lantaran Moeldoko, yang merupakan pejabat tinggi negara di lingkungan Istana, turut serta bersekongkol dengan sejumlah kader yang telah dipecat DPP Demokrat. Ia juga kembali mengutarakan bagaimana awal mula AHY mengungkapkan adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) sejak awal bulan Februari 2021.

“Satu bulan yang lalu, kita semua masih ingat ketika Ketum Demokrat AHY, secara resmi mengirimkan surat kepada Yang Mulia Pak Jokowi, tentang keterlibatan KSP Moeldoko dalam gerakan penggulingan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah. Dan setelah itu Ketum AHY juga menyampaikan kepada publik tentang gerakan kudeta ini, banyak tanggapan yang bernada miring,” jelasnya.

SBY juga menyayangkan sikap Moeldoko yang pada saat itu justru mengatakan bahwa pertemuan dengan sekelompok mantan kader Demokrat hanyalah sekadar acara minum kopi. Padahal, saat itu, SBY mengatakan bahwa beberapa pihak meyakini Moeldoko pasti akan mendapatkan sanksi dari atasannya yaitu Presiden Joko Widodo karena keterlibatan gerakan kudeta.

“Tetapi hari ini, sejarah telah mengabadikan apa yang terjadi di negara yang kita cintai ini, memang banyak yang tercengang, banyak yang tidak percaya bahwa KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan orang dalam benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini,” ucap SBY.

Sebelumnya  dikutip dari kompas.com Kubu kontra-AHY telah menyelenggarakan KLB pada Jumat sore dan menghasilkan keputusan bahwa Moeldoko menjadi Ketum Partai Demokrat menggantikan AHY.

“Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kongres luar biasa Partai Demokrat menimbang dan memperhatikan bahwa putusan menetapkan pertama, dari dua calon, atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2026,” kata mantan kader Demokrat sekaligus pimpinan sidang KLB Jhoni Allen, Jumat (5/3/2021). RED-MB