Jakarta, (Metrobali.com)

Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Mada Sukmajati menilai masyarakat menginginkan duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir meneruskan kinerja Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

“Tingginya elektabilitas pasangan Ganjar–Erick lantaran publik masih menginginkan sosok kepemimpinan bangsa seperti Presiden Joko Widodo,” kata Mada dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dalam hasil survei nasional terbaru Indikator Politik Indonesia, duet Ganjar–Erick menjadi pasangan terkuat dalam simulasi Pilpres 2024. Pasangan ini bahkan unggul dalam simulasi yang digelar oleh lembaga survei besutan Burhanuddin Muhtadi tersebut.

Dalam simulasi pertama, duet kepala daerah dan menteri ini memiliki elektabilitas sebesar 35,4 persen. Sedangkan pasangan lainnya yakni duet Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memiliki elektabilitas sebesar 30,4 persen.

Kemudian Prabowo Subianto-Puan Maharani mendapatkan angka elektabilitas 19,8 persen. Angka elektabilitas dari Ganjar Pranowo-Erick Thohir ini terekam meningkat sebesar 4,6 persen dari survei sebelumnya pada November 2022.

Ganjar sebagai kepala daerah Provinsi Jawa Tengah bahkan memiliki ciri khas kepemimpinan seperti Jokowi yang kerap turun ke bawah menyapa masyarakat atau blusukan. Sedangkan, tutur Mada melanjutkan, Erick Thohir selaku Menteri BUMN merupakan menteri terbaik dan andalan Jokowi di pemerintahan.

Berbagai penugasan strategis dari Jokowi berhasil diselesaikan oleh Erick seperti halnya penanggulangan pandemi COVID-19, pemulihan ekonomi nasional, menyelamatkan dunia sepak bola Indonesia, bahkan hingga menjadi panitia pernikahan Kaesang Pangarep di Kota Solo.

Maka dari itu, duet Ganjar-Erick dipandang oleh masyarakat bisa meneruskan kepemimpinan dan program-program yang digagas oleh pemerintahan Jokowi jika diamanahkan menjadi pemimpin negara selanjutnya.

“Saat ini publik menginginkan sosok pemimpin nasional yang menawarkan meneruskan program presiden sebelumnya,” ujar Mada.

Sumber : Antara