Foto: Ketua BPD HIPMI Bali Agung Bagus Pratiksa Linggih yang akrab disapa Ajus Linggih.

Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bali periode 2024-2027 Agung Bagus Pratiksa Linggih yang akrab disapa Ajus Linggih mendukung penuh rencana Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang menjadi Bali sebagai lokasi program family office atau keluarga kaya yang menginvestasikan dana di Bali.

“Kami sangat mendukung apa yang menjadi rencana Pak Luhut untuk membuat Bali sebagai lokasi tax haven untuk family office,” ujar Ajus Linggih.

Dia menjelaskan beberapa alasannya mendukung program family office ini. Pertama, banyak capital outflow dari Indonesia dan capital inflow dari negara-negara lain ke Singapura bahkan sampai antri sampai dengan 1-2 tahun untuk membuat family office disana.

“Kondisi ini bisa kita manfaatkan untuk Indonesia, tapi perlu dibuat peraturan khusus mengenai family office. Kita bisa meniru framework VCC milik Singapura untuk memberikan kejelasan dan kepastian terhadap investor sambil menawarkan fleksibilitas untuk jenis badan hukum dan struktur tata kelola yang dianggap seperti yayasan atau struktur GPLP,” terang pengusaha muda sukses ini.

Kedua, kata Ajus Linggih, dengan mengelola dana HNWI dan UHNWI akan terjadi juga spillover effect untuk ekonomi sekitar sehingga pendapatan akan lebih tinggi melalui pajak tidak langsung dan kontribusi ekonomi lainnya.

Ketika, terang Ajus Linggih yang juga Calon Anggota DPRD Bali periode 2024-2029 itu, dengan menawarkan persyaratan yang menguntungkan dan dukungan regulasi bagi WNI memulangkan kekayaan mereka dan bagi orang asing untuk berinvestasi dan mendirikan family office di Indonesia, kita bisa mendapat keuntungan modal untuk investasi jangka panjang dengan cara mengarahkan persentase minimum tertentu dari total dana family office untuk diarahkan ke aset domestik baik dalam bentuk IDR maupun FX lainnya.

Dana menganggur juga dapat dialokasikan dalam obligasi IDR pemerintah atau obligasi INDON (obligasi pemerintah dalam USD). “Kita juga bisa menawarkan pengurangan pajak atau kredit tambahan untuk investasi di sektor-sektor prioritas tinggi untuk mendorong pertumbuhan domestik dan mendukung program pemerintah,” kata putra dari Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer itu.

Overall, tegas Ajus Linggih, ide family office ini sangat baik karena likuiditas bertambah banyak, supply capital terus ada sehingga stabilitas keuangan dan mata uang dapat tercapai yang pada akhirnya dapat menurunkan suku bunga riil dan risk premia secara natural.

“HIPMI Bali sangat antusias mengenai ide ini dan berharap bisa berkontribusi terhadap ide ini,” pungkas Ajus Linggih. (wid)