Foto: Agung Bagus Pratiksa Linggih (Ajus Linggih) berfoto bersama para pengusaha muda di Jembrana dan Wakil Bupati Jembrana Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) dalam sosisialisasi Calon Ketua Ketua Umum  BPD HIPMI Bali periode 2024-2028.

Jembrana (Metrobali.com)-

Pengusaha muda Agung Bagus Pratiksa Linggih yang akrab disapa Ajus Linggih yang juga merupakan Bendahara Umum BPD HIPMI Bali periode 2020-2024 kini maju sebagai Calon Tunggal Ketua Umum  BPD HIPMI Bali periode 2024-2028. Selain dikenal sebagai pengusaha muda sukses dan tokoh muda visioner, Ajus Linggih juga terpilih sebagai Anggota DPRD Bali periode 2024-2029 dari Partai Golkar hasil Pileg 2024 ini.

Kali ini pada Rabu 5 Juni 2024 Ajus Linggih melakukan sosialisasi sebagai Caketum BPD HIPMI Bali di Kabupaten Jembrana yang turut dihadiri juga para pengusaha muda di Jembrana. Hadir pula Wakil Bupati Jembrana Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat, dan Calon Anggota DPRD Jembarana terpilih I Kade Joni Asmara Adi Putra yang memberikan tanggapan positif terhadap inisiatif tersebut.

Dalam sosialisasinya sebagai Calon Ketua Umum HIPMI Bali, Ajus Linggih menyampaikan visi misinya ketika sudah resmi menjadi Ketua Umum HIPMI Bali. Ajus Linggih memaparkan bahwa visinya adalah kolaborasi merupakan kompetisi yang baru. Sedangkan misinya adalah berkolaborasi dengan BPC HIPMI Kabupaten/Kota untuk menjaring anggota baru, mempertahankan yang lama dan memberi manfaat untuk semua.

Ajus Linggih juga menyampaikan tiga program kerja utamanya yakni pembentukan badan otonom (banom) untuk mengakomodir bisnis, penjaringan anggota baru dan penyegaran pengurus BPD setiap tahun.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa pembentukan banom untuk mengakomodir bisnis banom hotel dan restoran banom transport dan travel banom fashion banom real estate. Sementara untuk penjaringan anggota baru, BPD berperan aktif mencari anggota untuk BPC se-Bali melalui Instagram maupun Facebook ads, disaring melalui program tatap muka hingga membina pengusaha-pengusaha baru terutama dari HIPMI Perguruan Tinggi.

Sedangkan untuk penyegaran pengurus BPD setiap tahun ditekankan bahwa ketua – ketua bidang wajib membuat 1 program setiap tahun dan menanggapi program pemerintah melalui media online minimal 1 kali setiap bulan. Lalu direview setiap tahun untuk memberi ruang BPC-BPC untuk berkarir di BPD serta mempertahankan keaktifan organisasi.

Mengenai sosialisasi di Jembrana kali ini, lebih lanjut Ajus Linggih mengungkapkan, dalam kesempatan tersebut ia membahas visi dan misinya terkait pembentukan badan otonom (Banom) serta strategi penjaringan anggota dan penyegaran pengurus HIPMI Bali setiap tahunnya.

“Nah ini disambut baik dengan teman-teman HIPMI Jembrana, tadi juga hadir Wakil Bupati Jembrana dan anggota DPRD Jembrana terpilih, Bli Joni, untuk juga memberikan semacam tanggapan terhadap harapan-harapan teman-teman HIPMI Jembrana,” ujar Ajus Linggih.

Ajus Linggih juga menyampaikan strategi yang lebih luas, termasuk menghidupkan sport tourism dan mengaitkannya dengan sektor pertanian. Selain itu, ia menyoroti pentingnya memperkuat pengusaha kecil agar daya beli masyarakat Jembrana tetap lokal, bukan mengimpor barang dari luar daerah. Ajus Linggih menekankan bahwa banyak logistik yang masuk ke Jembrana berasal dari luar dan pemerintah setempat harusnya bisa menangkap peluang ini untuk meningkatkan perekonomian di Jembrana.

“Karena kebanyakan, tadi ada pengusaha logistik juga berbicara bahwa logistik di Jembrana ini kebanyakan datang dari luar Jembrana menuju Jembrana pembelian-pembelian itu, bukan dari Jembrana keluar ke daerah lain. Nah ini yang mungkin bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah terkait apa-apa saja yang dibeli dari luar Jembrana untuk dikembangkan di Jembrana sendiri agar ekonominya di Jembrana bisa lebih meningkat,” terangnya.

Ajus Linggih kemudian menyoroti masalah dalam sektor pertanian, khususnya terkait surplus produksi beras di Jembrana namun minimnya permodalan lokal untuk membeli gabah. Situasi ini mengakibatkan gabah-gabah tersebut dibeli oleh pengusaha dari luar daerah, terutama saat musim panen rakyat ketika talangan pemerintah tidak mencukupi. Ajus Linggih berharap ke depan sektor pertanian di Jembrana bisa digarap oleh pengusaha-pengusaha muda HIPMI sehingga Jembrana tidak kehilangan potensi ekonominya.

“Apalagi pada saat panen rakyat, karena talangan pemerintah itu tidak cukup untuk membeli gabah-gabah ini. Ini juga menjadi PR dan ini sudah di-highlight oleh Pak Ipat. Harapannya ke depan mungkin pertanian ini bisa digarap di Jembrana sebelum dikeluarkan dari Jembrana,” pungkas putra dari Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer ini.

Sementara itu Wakil Bupati Jembrana Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat menyambut baik Ajus Linggih melakukan sosialisasi sebagai Caketum BPD HIPMI Bali di Kabupaten Jembrana. Ipat lantas berbagi pandangannya mengenai anak muda dan pengusaha muda.

Dia mengatakan,  menjadi pengusaha muda adalah sebuah peluang besar yang diberikan kepada generasi muda. Dia kemudian mengutip pernyataan Presiden RI pertama, Soekarno, terkait dengan peran pemuda, yang menurutnya memberikan harapan besar kepada generasi muda untuk mengguncang dunia dan membuat perubahan signifikan.

“Jadi pengusaha muda, anak muda, kalau saya pernah dengar Soekarno mengatakan “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia.” Artinya apa? Artinya beliau memberikan harapan yang besar terhadap pemuda-pemuda ini,” ujarnya.

Ipat menambahkan bahwa para pengusaha muda HIPMI harus merasa bangga karena harapan pemerintah sebenarnya berada di pundak mereka. “Jadi teman-teman sekalian, para pengusaha muda HIPMI ini tentunya harus bisa berbangga bahwa harapan pemerintah sebenarnya berada di pengusaha-pengusaha muda ini,” katanya.

Ipat kemudian mengatakan bahwa dia sangat setuju dengan program-program yang disampaikan oleh calon Ketua Umum BPD HIPMI Bali, Ajus Linggih. Menurutnya, garis besar dari program-program tersebut adalah membangun sinergi antara pengusaha dan pemerintah.

Selama ini, ketika membutuhkan sesuatu, seringkali orang harus menghubungi berbagai pihak satu per satu. Namun, dengan adanya HIPMI, diharapkan semua kebutuhan dapat terpenuhi di satu pintu, karena menurutnya HIPMI memiliki semua yang dibutuhkan.

“Kalau saya bisa ambil garis besarnya adalah bagaimana membangun sinergitas antara pengusaha dengan pemerintah. Karena selama ini kita juga kadang-kadang bingung, misalkan kita mau cari apa itu harus hubungi satu persatu, harusnya ketika kita butuh sesuatu, HIPMI aja cari, dalam arti ketika kita punya kebutuhan akan sesuatu, saya yakin di HIPMI semuanya ada,” tuturnya.

Sekali lagi Ipat menyatakan dukungannya terhadap program-program yang dipaparkan oleh Ajus Linggih dengan harapan bahwa sinergi antara pengusaha dan pemerintah akan semakin terjalin di masa depan. Menurutnya, hal ini tidak hanya akan menguntungkan pemerintah, tetapi juga para pengusaha di HIPMI. Ipat menggambarkan hubungan tersebut sebagai simbiosis mutualisme, di mana kedua belah pihak saling memerlukan dan mendapatkan manfaat.

“Jadi saya sangat setuju dan mudah-mudahan ke depan ini sinergitas nya akan lebih banyak terjalin sehingga  bukan hanya pemerintah yang diuntungkan, tetapi juga para pengusaha di HIPMI juga diuntungkan. Ini semacam membangun simbiosis mutualisme, saling memerlukan,” pungkasnya. (wid)