Foto: Pengurus DPW Partai NasDem Provinsi Bali bidang media digital dan cyber, Ida Bagus Indra Manuaba.

Denpasar, (Metrobali.com)-

Pengurus DPW Partai NasDem Provinsi Bali bidang media digital dan cyber, Ida Bagus Indra Manuaba, Kamis (28/10/2021) menyampaikan pandangannya tentang kebebasan bicara dan demokrasi berkaitan pula dengan momentum peringatan 93 Tahun Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021.

Menurutnya generasi muda atau para pemuda mempunyai peran vital dalam mengawal demokrasi dengan menyampaikan pemikiran kritisnya di ruang publik dan media (sosial) namun tetap juga diharapkan menggunakan medsos dengan bijak.

“Dulu pemuda ikut berjuang meraih kemerdekaan sekarang pemuda harus juga punya konsern mengisi kemerdekaan dan mengawal demokrasi,” katanya, Kamis (28/10/2021).

Lebih lanjut politisi NasDem yang akrab disapa Ajik Manuaba ini mengungkapkan kebebasan berbicara (freedom of speech) menjadi salah satu elemen dan syarat penting dalam demokrasi dan negara yang demokratis.

Perkembangan saat ini media sosial (medsos) telah menyajikan ruang kebebasan untuk berekspresi dan mengemukakan pendapat dan menjadi sarana penting bagi ruang hidupnya kebebasan berbicara.

“Bila kita mampu menggunakan media sosial dengan bijak maka ini akan sangat efektif dalam mempercepat laju pembangunan terutama dalam mengawal kehidupan demokrasi,” katanya.

Ia menyikapi kebebasan bicara di ruang publik seperti media sosial yang hendaknya selalu menjunjung tinggi nilai budaya sebagai bangsa Indonesia. Namun demikian tanpa disadari nilai-nilai liberal yang bukan bersumber dari kepribadian bangsa kita telah masuk dalam tatanan berpikir berbicara dan berprilaku kita.

“Meskipun saat ini pemerintah telah mengantisipasi dengan pemberlakuan UU ITE, namun tetap kesadaran akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan itu penting untuk dikedepankan,” kata Ajik Manuaba.

Lebih lanjut ia berpendapat dalam alam demokrasi, aspek kritis dari masyarakat sebagai bentuk partisipasi dalam pembangunan, perlu dihargai dan dikembangkan. Begitu pula tanggung jawab moral sebagai anak bangsa kita kedepankan.

“Karena nilai moral dan etika inilah yang harus bisa kita wariskan kepada generasi penerus kita nantinya. Terlebih kita di Bali dimana keselarasan hubungan vertikal dan horisontal yang tertuang dalam ajaran Tri Hita Karana telah menjadi pakem kehidupan yang diwariskan dari generasi ke generasi,” papar politisi NasDem asal Grya Bang Liligundi Buleleng ini.

Ajik Manuaba mengingatkan dalam perbedaan, kita hendaknya senantiasa mencari titik keselarasan. Perbedaan dan keragaman menjadi sebuah kekayaan bukan pemisah. Dalam konteks Bhineka Tunggal Ika, Gus Indra mengaku lebih sependapat bila dimaknai sebagai “kesatuan dalam keragaman.”

“Namun demikian perlu kita waspadai nilai nilai liberal yang bukan bersumber dari kepribadian bangsa kita mempengaruhi cara berpikir berbicara dan berprilaku kita,” katanya.

Sementara terkait peringatan 93 Tahun Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021 yang mengangkat tema “Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh”, Ajik Manuaba mengajak agar spirit Sumpah Pemuda menjadi refleksi dan bahan bakar spirit dan semangat generasi muda mengisi pembangunan dengan peran masing-masing.

“Generasi muda juga harus tetap kritis untuk menjaga ruang demokrasi namun di sisi lain juga harus menjunjung tinggi nilai etika dan moralitas dalam menyampaikan pendapat di media sosial. Jangan sampai jadi generasi yang kebablasan di medsos,” pungkas Ajik Manuaba. (dan)