Air Timor

Jakarta (Metrobali.com)-

Perusahaan penerbangan asal Republik Timor Leste Air Timor menjalin kerja sama dengan menyewa pesawat maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia untuk melayani rute Denpasar-Dili.

Direktur Keuangan Citilink Mega Satria dalam penandatanganan kerja sama di Jakarta, Jumat mengatakan dengan adanya penambahan rute Denpasar-Dili akan mendatangkan manfaat mengingat sektor pariwisata di antara kedua negara tengah tumbuh di antara dua negara.

“Kerja sama ini tidak sekadar mencerminkan kepentingan bisnis penerbangan semata, tetapi bertujuan untuk membangun pariwisata kedua negara, sehingga pada akhirnya mampu berkontribusi secara jelas bagi pembangunan Timor Leste, Bali dan juga Indonesia,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Air Timor Belchior Pereira berharap dengan adanya kerja sama tersebut bisa memberikan modal kepercayaan dalam berbisinis serta menjadi awal untuk melakukan pengembangan bisnis ke destinasi lainnya.

“Dengan bertambahnya operasional pesawat Air Timor, maka frekuensi penerbangan carter berjadwal Dili-Denpasar juga akan semangkit meningkat,” katanya Kerja sama tersebut akan berlangsung 1 September 2015, dengan mengoperasikan Boeing 737-500 dan cadangan Boeing 737-300 dengan nomor penerbangan QG 7300 dan QG7310 karena sesuai dengan kondisi Bandara Presidente Nicolau Lobato, Dili yang saat ini baru mampu melayani pesawat berbadan sempit atau “narrow body”.

Wakil Kepala Operasi Andisuari Dewi merinci nilai sewa untuk satu pesawat satu juta dolar AS atau senilai Rp13 miliar dalam jangka waktu satu tahun.

Pesawat tersebut dioperasikan setiap hari dengan dua kali penerbangan setiap harinya, yakni dari Denpasar pukul 09.30 WITA dan dari Dili 01.20 waktu setempat.

Andisuari mengatakan pilihannya dengan membuka rute Denpasar-Dili karena potensi pasarnya sangat potensial, meskipun saat ini tingkat keterisian penumpang dari Denpasar masih 50 persen, tetapi dari Dili sudah 85 persen.

“Pangsa pasarnya sangat bagus karena Timor Leste masih erat dengan Indonesia, banyak anak-anak dari Timor yang sekolah di Indonesia dan pariwisatanya bagus,” katanya.

Tiket yang dibanderol untuk kelas ekonomi, yakni 110-230 dolar AS, sementara untuk kelas bisnis 280-340 dolar AS.

Dia mengatakan saat ini Air Timor belum memiliki sertifikat operasi penerbangan (AOC), karena itu pihaknya saat ini masih menyewa pesawat carter selain dari Citilink, juga dari Sriwijaya Air, Silk Air Singapura, Airnorth yang berpusat di Darwin, Australia.

Andisuari mengatakan awalnya kerja sama tersebut dijalin dengan PT Garuda Indonesia, namun saat ini dilanjutkan oleh Citilink dengan pertimbangan harga lebih terjangkau dan kontrak yang akan habis.

Air Timor merupakan perusahaan penerbangan carter berjadwal Republik Timor Leste yang didirikan tahun 2001 dengan armada satu Cessna 208 B Caravan dan satu pesawat sewa Airbus A319 dari Silk Air. Rute penerbangan Air Timor saat ini Singapura-Dili dan Denpasar-Dili.

Armada pesawat Citilink yang beroperasi saat ini total 40 pesawat dari 35 pesawat Airbus A320 dan lima pesawat Boeing B737-500 dan B737-300 sebagai tambahan modal dari PT Garuda Indonesia.AN-MB