Foto: Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali Made Mudarta.

Denpasar (Metrobali.com)-

Kader Demokrat di tanah air menyambut suka cita dan mendukung penuh langkah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang resmi melanjutkan kuliah dan menjadi mahasiswa baru Program Doktor (S-3) Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair).

Apalagi tujuan AHY kuliah lagi adalah untuk bisa menimba ilmu dan meningkatkan wawasan yang berfokus pada pemahaman tentang karakteristik dan kebutuhan dalam membangun sumber daya manusia di Indonesia. Tujuannya agar bisa membantu menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, dan berintegritas.

“Langkah Ketua Umum Demokrat Mas AHY sejalan dengan tujuan bernegara yang tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu caranya dengan pendidikan dan menyiapkan sumber daya manusia unggul,” kata Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali Made Mudarta, Rabu (8/9/2021).

Mudarta menegaskan suatu negara maju karena  SDMnya berkualitas dan maju menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun di Indonesia masalah kita memang kekurangan dari sisi SDM.  Sementara seseorang yang memegang jabatan tertinggi di Indonesia yakni presiden dalam mengeksekusi visi misi dan program unggulan membutuhkan SDM yang berkualitas.

“Harus punya SDM the right man on the right place. Tapi kadang-kadang tidak demikian sehingga eksekusi terhadap janji-janji politik pemimpin yang diberikan mandat oleh rakyat tidak bisa dilakukan tepat waktu. Sehingga visi misi dan program maksimal bisa dieksekusi hanya 40 persen, sisanya tidak bisa dijalankan, salah satunya karena kelemahan SDM. Itulah yang menjadi alasan AHY yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat melanjutkan S-3nya di bidang Pengembangan SDM di Universitas Airlangga,” papar Mudarta.

Menurut Mudarta langkah AHY melanjutkan S-3nya di bidang Pengembangan SDM sudah berdasarkan analis mendalam dan sesuai tantangan bangsa Indonesia saat ini untuk bisa lebih baik membangun kualitas SDM-nya. Langkah ini juga menjadi momentum AHY menguasai ilmu pengembangan kualitas SDM mencetak SDM berkualitas dan berintegritas menyongsong Indonesia Emas Tahu 2045.

“Ini sangat tepat sesuai tantangan yang ada karena kebutuhan kita ke depan menuju Indonesia Emas Tahu 2045 adalah SDM. Jadi ini langkah AHY tepat sasaran jawab tantangan masa depan Indonesia ke depan. Dan kami selaku kader sangat mendukung penuh langkah AHY,” tutur politisi Demokrat asal Jembrana ini.

Mudarta pun optimis AHY bisa menyelesaikan pendidikan S-3nya dengan cepat, mulus dan berprestasi serta tentunya bisa lebih berkontribusi pada pengembangan dan pembangunan kualitas SDM di tanah air.

“AHY kan orangnya cerdas, disiplin sekali karena berlatar belakang militer dan menerapkan manajemen dengan perhitungan timeline yang tepat waktu,” sebut Mudarta.

Saat disinggung ada trend pejabat publik maupun pimpinan partai politik seolah-olah mengejar gelar doktor untuk menjadi kebanggaan pribadi bahkan banyak juga yang mendapatkan gelar doktor honoris causa (doktor kehormatan) hingga profesor kehormatan walaupun menuai pro kontra dan diragukan kualifikasi akademiknya, Mudarta menilai hal tersebut tentu kembali kepada pilihan tokoh bersangkutan.

“Itu tergantung pilihan masing-masing. Tapi Ketua Umum kami AHY benar-benar pure murni ingin menguasai ilmu pengembangan SDM bukan hanya mengejar gelar dan bukan untuk gagah-gagahan, atau pajangan. Bagi kami gelar itu tidak penting tapi bagaimana penguasaan atas suatu bidang ilmu pengetahuan itu yang jauh lebih penting agar bermanfaat dan didedikasikan sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa Indonesia ke depan,” pungkas Mudarta.

Seperti diberitakan sebelumnya AHY menjadi salah satu mahasiswa dari 1.381 Mahasiswa Baru Program Pendidikan Doktor, Magister, Spesialis, dan Profesi semester ganjil Tahun Akademik 2021/2022 yang dikukuhkan secara daring dan luring di Aula Garuda Mukti Kampus C Surabaya, Senin (6/9/2021).

AHY menuturkan, dirinya bersyukur dan bahagianya bisa menjadi bagian dari Universitas Airlangga. Baginya, kuliah di Unair yaitu untuk belajar, menimba ilmu dan meningkatkan wawasan yang berfokus pada pemahaman tentang karakteristik dan kebutuhan dalam membangun sumber daya manusia di Indonesia.

Sebagai salah satu ketua partai politik di Indonesia, ia memiliki kepentingan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, dan berintegritas. Sehingga dengan adanya program studi PSDM, ia dapat belajar dan berkontribusi memberikan manfaat untuk masyarakat dan almamater Universitas Airlangga.

“Saya akan melaksanakan tugas dan tanggung jawab saya di partai dan berkomitmen serta akan memberikan dedikasi kepada Universitas Airlangga agar saya bisa lulus dengan tepat waktu,” kata putra sulung Presiden ke-enam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

Sementara itu, Rektor Unair Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak menuturkan, pihaknya memberikan selamat kepada seluruh mahasiswa baru yang diterima di Unair. Ia menekankan kepada seluruh program pascasarjana untuk fokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan diterapkan untuk kemaslahatan umat manusia.

Menurutnya, kecintaan akan ilmu pengetahuan akan mendorong mahasiswa untuk terus menerus berkembang dan mengembangkan ilmu yang diperoleh. Tidak hanya menguasai, melainkan juga akan menjadikan ilmu yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia.

Kecintaan akan ilmu pengetahuan harus melebihi kecintaan terhadap harta benda. Hal ini sesuai dengan salah satu tema strategies yang ada di Unair yaitu meaningful research and community development yang didasari dengan ilmu pengetahuan yang kita punya pada tema strategis pertama yaitu sustainable education for all.

“Carilah pokok-pokok research yang berguna dan dapat dimanfaat untuk kemaslahatan umat manusia. Tesis maupun disertasi harus didorong untuk menghasilkan karya-karya yang monumental, temuan-temuan yang membawa kemaslahatan pada umat manusia baik lokal, nasional hingga global,“ jelasnya. (dan)