Agustinus Nahak, Ketua Forum Bela negara (FBN).

 

Denpasar (Metrobali.com) –

 

Langkah pengetatan keluar masuk orang tersebut dilakukan dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat yang diterapkan hingga 20 Juli 2021 mendatang. “Namun dibeberapa daerah ada masih belum mematuhi protokol kesehatan, Warga yang berada di zona merah pun bebas melakukan mobilitas yang berpotensi menyebarkan virus Corona, mereka terlalu percaya diri karena sudah mendapatkan Vaksinasi sebelumnya, padahal itu tidaklah menjamin,” kata Agustinus Nahak, Ketua Forum Bela negara (FBN) Bali di Denpasar, Senin (5/7/2021). Kemarin Sabtu (3/7) Sudah 392 Jenazah dimakamkan karena Covid-19 dan 10.485 kasus baru covid-19 di DKI Jakarta yang merupakan rekor tertinggi disemua daerah dalam sehari, “Apakah ini pertanda situasi yang harus dibiarkan? Jangan mentang-mentang sudah divaksin lalu bisa seenaknya tanpa masker?,” tutur Agustinus Nahak yang kini lebih dikenal dengan sebutan AMS (Agustinus Menuju Senayan) ini. Dirinya sangat menyesali jika menjumpai orang-orang disekitar yang kerap tidak memakai masker dengan alasan congkak karena sudah divaksin. Karena sudah banyak terjadi kasus Covid-19 menimpa pula pada orang yang sudah divaksin. “Ingatlah, kalau anda menyayangi orang-orang yang disayangi maka terapkan protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun kita berada, patuhilah aturan PPKM Darurat sebagaimana mestinya sebab hal tersebut juga bagian dari upaya bela negara,” terang Agustinus. Menurutnya, demi menyukseskan PPKM Darurat haruslah rela berkorban untuk Tidak Bepergian, Tidak Nongkrong seenaknya. “Dan ingatlah, Vaksinasi tidak menjamin 100 % kekebalan tubuh kita dari kontaminasi virus Covid-19” pungkas Agustinus Nahak yang juga Ketua Himpunan Advokad Muda Indonesia (HAMI) Bali ini.

 

Pewarta : Hidayat