Gianyar (Metrobali.com) –
Turun ke masyarakat secara langsung adalah salah satu cara Bupati Gianyar, A.A.G. Agung Bharata mendapat gambaran secara nyata apa yang menjadi permasalahan warganya. Seperti yang dilakukannya saat mendatangi warga Banjar Tebuana, Desa Taro Tegallalang yang tengah sangkep (rembug) di balai banjar setempat, Selasa (2/4). Didatangi bupati secara mendadak pada saat sangkep menjadi kesempatan yang tidak dilewatkan oleh warga untuk menyampaikan berbagai permasalahan yang tengah dihadapi. Salah satu warga mengeluhkan jalan desa yang kurang bagus kondisinya, padahal jalan desa merupakan salah satu prasarana penting dalam mendukung mobilitas warga dan menunjang aktivitas ekonomi masyarakat.
Dikeluhkan juga belum dimilikinya pelinggih untuk sesuunan ratu barong di Pura Puseh Desa Pekraman Tebuana. Menanggapi 2 keluhan ini, Agung Bharata menyampaikan bahwa perbaikan jalan dan pengadaan pelinggih memerlukan dana yang lumayan besar sehingga tidak memungkinkan dipenuhi dalam tahun anggaran ini. Fasilitas jalan merupakan masalah penting, terlebih perbaikan jalan desa terakhir dilaksanakan di masa pemerintahannya sebelumnya.
Agung Bharata akan mencoba berkoordinasi dengan dinas terkait untuk bisa dianggarkan pada tahun anggaran berikutnya.
Keluhan lain yang disampaikan oleh sebagian besar warga yaitu tentang keanggotaan dalam program Simantri. Sebagian besar masyarakat Tebuana adalah peternak sapi, namun tidak semuanya mendapat bantuan Simantri, dan peternak sapi yang belum tergabung dalam Simantri ini berharap bisa menjadi anggota Simantri.
Menurut penjelasan ketua Gapoktan Desa Taro, I Nyoman Merta, bahwa Gapoktan Desa Taro terdiri dari 9 Poktan yang salah satunya adalah Poktan Satya Kencana yang menjalankan program Simantri. Nyoman Merta yang sekaligus sebagai ketua Poktan Satya Kencana menjelaskan bahwa Poktan Satya Kencana terbentuk pada tahun 2007 yang hanya beranggotakan 20-30 orang karena warga pada saat itu tidak tertarik menjadi anggota Satya Kencana. Tahun 2010 Satya Kencana mendapat bantuan Simantri dan telah beranggotakan sebanyak 53 orang petani peternak. Tahun 2011, kelompok Simantri memperoleh juara I Simantri tingkat Provinsi Bali dan pihaknya sangat mendukung kalau warga Tebuana yang belum tergabung Simantri berkeinginan untuk menjadi anggota Simantri karena dengan Simantri dapat meningkatkan kesejahteraan petani peternak.
Yang menjadi keluhan petani peternak yang tergabung dalam Simantri saat ini adalah adanya kesulitan memasarkan produk bio urine sementara untuk pupuk padat dan cair justru kesulitan memenuhi permintaan yang sangat tinggi. Untuk itu pihaknya meminta bantuan Pemkab. Gianyar agar membantu mencarikan pangsa pasar untuk produk bio urine kelompok Simantri Desa Taro.TRA-MB