Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) Jenderal TNI (Pur) Agum Gumelar mengingatkan anggotanya untuk wajib mendukung jika ada anggota Pepabri menjadi calon Gubernur, Bupati dan Walikota. Sesama anggota Pepabri, setiap anggota memiliki tanggung jawab moral dalam keadaan susah dan senang untuk membantu anggotanya.

”Kewajibam moral yang harus dilakukan oleh anggota Pepabri di Bali yakni mendukung sepenuhnya Made Mangku Pastika pada Pilkada Bali yang akan berlangsung tanggal 15 Mei 2013 mendatang,” kata Agum Gumelar dihadapan perwakilan Pepabri seluruh Bali, pada acara Temu Kangen di Sekar Tunjung Center, Senin (25/3).

Selain itu, Agum Gumelar juga mengajak kepada pendukung Mangku Pastika untuk jangan sampai melakukan kampanye hitam dalam menyambut Pilkada Bali. ”Kampanye hitam bukan watak anggota Pepabri. Watak anggota Pepabri adalah menjunjung tinggi demokrasi dan bersikap satria,” kata Agum yang disambut tepuk tangan para hadirin yang memadai gedung STC.
“Kami berpesan pada siapapun anggota Pepabri yang maju dalam pilkada, sebarkanlah pemikiran yang brilian pada masyarakat, tanpa ada caci maki dan tanpa hujat menghujat,” katanya saat bertemu ratusan anggota Pepabri Bali di sekretariat pemenangan pasangan Cagub-Cawagub Bali Pastika-Sudikerta di Denpasar, Senin.

Menurut dia, pilkada sebagai sebuah proses demokrasi bukanberarti pesaing ditempatkan sebagai musuh yang harus dihancurleburkan, tetapi kalahkan lawan dengan cara-cara yang elegan.

“Oleh karena itu harapan saya di Pilkada Bali ini jangan ada ‘black campaign’. Nanti kalau sudah berhasil menang, harus dibarengi dengan kewajiban menjalankan amanah membawa masyarakat Bali ke depan menjadi lebih baik,” ucapnya.

Mantan Menteri Perhubungan Kabinet Gotong Royong ini mencontohkan hasil Pilkada DKI Jakarta yang menempatkan Jokowi dan Ahok sebagai pemenangnya, menunjukkan bahwa rakyat mendambakan pemimpin yang merakyat dan bisa menggunakan bahasa-bahasa rakyat.

Demikian juga pada Pilkada Bali diharapkan pemimpin yang “lahir” nanti bukanlah sosok yang arogan. “Ketegasan penting, namun harus sesuai koridor hukum,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, Agum juga mengingatkan pentingnya soliditas Pepabri ketika ada anggotanya yang hendak maju menjadi kepala daerah maupun jabatan politik lainnya.

“Jika ada anggota Pepabri yang maju baik dari unsur kepolisian, angkatan udara, angkatan laut, maupun angkatan darat, maka kita secara moral wajib mendukung dan hilangkan sentimen-sentimen angkatan,” katanya.

Sementara itu Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Pepabri Bali selama hampir lima tahun masa kepemimpinannya.

“Anggota Pepabri saya harapkan tidak perlu segan untuk menyampaikan program dan permasalahan kepada gubernur,” ucapmya.

Mantan Kapolda Bali ini juga meminta anggota Pepabri jangan pernah merasa diri sebagai laskar tak berguna dalam upaya menjaga keutuhan NKRI, justru anggota Pepabri sudah terbukti komitmennya dan kepemimpinan yang teruji.

Pastika sendiri pada Pilkada Bali 15 Mei 2013 akan berpasangan dengan Wakil Bupati Badung Ketut Sudikerta. SUT-MB