Foto : Perwakilan dari Aeroflot & Rossiya Airlines Sergey Starikov bersama Duta Besar Indonesia untuk Rusia M.Wahid Supriyadi  dan pejabat terkait dalam keterangan pers “Welcoming Inaugural Direct Flight Mosco-Denpasar Aeroflot & Rossiya Airlines” di area Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai, Senin (29/10/2018).

Badung (Metrobali.com)-

Rusia tidak hanya pasar yang menarik dalam konteks pariwisata dengan semakin meningkatnya kunjungan wisatawan dari negeri ini ke Indonesia. Namun negeri berubah merah ternyata sangat potensial menjadi negara tujuan ekspor produk-produk dari Indonesia.

Dari buah-buahan tropis asal Indonesia hingga berbagai produk olahan seperti sambal sangat digemari di Rusia dan bisa dimaksimalkan peluang ekspornya.

“Selama tiga kali digelar Festival Indonesia di Rusia, produk spyces (bumbu) seperti sambal selalu habis. Begitu juga buah tropis peluang ekspornya sangat besar,” kata Duta Besar Indonesia untuk Rusia M.Wahid Supriyadi disaat acara konferensi pers penyambutan kedatangan penerbangan langsung perdana atau  “Welcoming Inaugural Direct Flight Moscow-Denpasar Aeroflot & Rossiya Airlines” di area Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai, Senin (29/10/2018).

Lebih lanjut Supriyadi menjelaskan beberapa buah tropis khas Indonesia yang digemari  dan banyak permintaannya di Rusia seperti manggis, rambutan, pisang mas, salak, buah naga, hingga mangga. ” Jika ada pengusaha Bali yang mau ekspor buah tropis itu ke Rusia, ini pasar dan kesempatan yang bagus. Tapi ekspor buah tropis harus direct flight (penerbangan langsung) karena memakan waktu,” ujar Supriyadi.

Produk lainnya yang berpeluang ditingkatkan kuantitas ekspornya ke pasar Rusia adalah kopi dan teh seiring juga adanya permintaan yang bertambah. “Ekspor kopi dan teh ke Rusia ada peningkatan sekitar 60 persen. Jadi ini juga peluang untuk Bali,” tambahnya.

Dengan berbagai kondisi tersebut diharapkan hubungan kerjasama perdagangan kedua negara akan meningkatkan sehingga bisa lebih banyak produk Indonesia tembus ke pasar ekspor Rusia. Apalagi kedua negara menuju pada strategic partnership sebagai hubungan bilateral paling tinggi dari kedua negara.

“Indonesia dan Rusia akan menuju pada strategic partnership.  Kalau tidak tahun ini maka dipastikan tahun depan akan ada kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Indonesia,” terang Supriyadi.

Terkait penerbangan langsung maskapai Rusia Aeroflot & Rossiya Airlines dari Moskow, Rusia ke Indonesia (Denpasar) ini, Supriyadi juga mengaku bersyukur. Sebab ini sangat bermanfaat bagi kedua negara terutama bagi wisatawan.

Apalagi dari sisi persentase, peningkatan kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia tertinggi di dunia yakni peningkatan mencapai 37 persen dengan total 110 ribu lebih wisatawan.

“Dengan penerbangan langsung kami yakin akan ada kenaikan kunjungan wisatawan Rusia sampai 140 ribu,” katanya optimis senada dengan pihak Aeroflot dan Rossiyana Airline.

Sementara itu perwakilan dari Aeroflot & Rossiya Airlines Sergey Starikov menjelaskan perjalanan penerbangan perdana maskapai Rusia ini memakan waktu selama 12 jam 10 menit dengan jarak tempuh 10,6 ribu km langsung dari Rusia ke Denpasar. Waktu tempuh ini jauh lebih singkat ketimbang penerbangan sebelumnya yang harus transit di sejumlah bandara yang memakan waktu hingga 18 jam lebih.

“Penerbangan langsung ini sangat penting bagi airline di  Rusia khususnya Aeroflot dan Rossiyana. Nantinya dalam seminggu akan ada tiga kali penerbangan langsung dari dan menuju ke Rusia,” ujar Sergey Starikov.

Pewarta : Widana Daud

Editor : Whraspati Radha