Jakarta (ANTARA) – Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Adnan Buyung Nasution menilai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas kurang tegas dan kurang tanggap terhadap isu yang diloantarkan mantan Bendahara Umm Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

“Ketua KPK Busyro Muqoddas seharusnya memperhatikan lembaga KPK di mata masyarakat,” kata Adnan Buyung Nasution, di Jakarta, Rabu

 

Menurut, dia pernyataan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, yang menyebut-nyebut dua nama pimpinan KPK, yakni Chandra M Hamzah dan Muhammad Jasin, terkait pada kasus dugaan suap yang dihadapi Nazaruddin, sudah mengganggu integritas KPK sebagai lembaga pemburu koruptor.

Adnan menilai, pernyataan Muhammad Nazaruddin tersebut menjadi persoalan besar bagi KPK yang seharusnya segera disikapi oleh pimpinan DPR RI.

“Pak Busyro eharusnya jangan membiarkan begitu saja isu ini, tapi buatlah konisi yang baik sehingga integritasnya di mata masyarakat tetap terpelihara,” kata Adnan.

Pengacara senior ini mencontokan, ketika Mahkamah Konstitusi terganggu oleh isu dugaan suap terhadap hakim konstitusi, Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, segera menyikapinya dengan membentuk tim independen dari eksternal.

Hasil investigasi tim indenpen dari eksteral itu, kata dua, diumumkan kepada publik sehingga bisa segera menepis isu yang dihadapi Mahkamah Konstitusi.

 

“KPK saat ini seharusnya membentuk tim independen dari eksternal untuk melakukan investigasi di kalangan pimpinan KPK, guna menepis isu tak sedap tersebut,” katanya.

Adnan Buyung juga meminta agar, Polri dan Kejaksaan Agung jangan membiarkan begitu saja lontaran Miuhammad Nzaruddin ang menyebut-nyebut sejumlah nama terkait pada kasus dugaan suap yang sedang dihadapinya.

“Polri dan Kejaksaan Agung seharusnya lebih sigap, bukan hanya penangkapan, tapi juga tindakan prefentif,” katanya.

Muhammad Nazaruddin menjadi tersangka pada kasus dugaan suap proyek pembangunan Wisma Atlet untuk SEA Games di Palembang Sumatera Selatan.

Muhammad Nazaruddin, menyebut sejumlah nama terkait dengan kasus yang dihadapiya, antara lain, Ketua Umum Partai Demokat Anas Urbaningrum, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Angelina Sondakh, Wakil Bendara Umum Partai Demokat Mirwan Amir, serta anggota DPR RI dari PDI Perjuangan I Wayan Koster.

Nazaruddin, juga menyebut dua nama pimpinan KPK yakni Chandra M Hamzah dan Muhammad Jasin.