Jakarta (Metrobali.com)-

Gedung DPRP DKI Jakarta ditutup sementara selama dua pekan mulai Senin akibat ada PNS di Sekretariat DPRD DKI dan beberapa anggota Dewan terpapar positif COVID-19.

“Iya ada yang kena beberapa orang, makanya diputuskan untuk ditutup dulu sampai 15 Januari 2021,” kata Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Mujiyono mengatakan di antara orang-orang yang terpapar itu, antara lain Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD DKI Jakarta Hadameon Aritonang, satu staf Hadameon di Sekwan DPRD DKI, satu Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP), bahkan termasuk anggota dewan.

“Ya karena cukup banyak yang kena dan di beberapa lantai, jadi kita tutup dulu buat disinfeksi dulu,” katanya.

Namun ditutupnya Gedung DPRD DKI, kata Mujiyono, tidak mengganggu rapat-rapat yang akan dilakukan oleh anggota dewan.

“Kalau rapat belum ada yang urgen, kan APBD 2021 yang urgen ini udah dibahas 29 Desember kemarin,” ujarnya.

Sementara untuk konstituen yang ingin bertemu dirinya, kata Mujiyono, bisa bertemu di rumahnya dengan syarat memiliki surat kesehatan bebas COVID-19.

“Minimal rapid dl lab tar habis dari mana-mana lagi. Saya sendiri sudah siapin tuh beberapa alat rapid, jadi siapa yang mau ke rumah rapid dulu lah,” ujarnya.

Sebelumnya, ada tiga anggota DPRD yang terjangkit COVID-19. Yakni Ketua Fraksi Golkar DPRD Basri Baco, Wakil Ketua Fraksi Gerindra Yudha Permana dan anggota DPRD Fraksi PKS Muhammad Taufik Zoelkifli.

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi meminta agar tim pelayanan kesehatan karyawan dan Dinkes melakukan tracking, tracing dan testing (3T). Hal ini penting untuk mencegah penularan COVID secara masif di ibu kota.

“Saya sudah minta 3T diintensifkan untuk mencegah penyebaran lebih luas,” tulis Prasetyo di aku Twitternya @prasetyoEdi_.
(Antara)