Foto: Paslon ABDI dalam Debat Terbuka Kedua Pilwali Denpasar di Prama Sanur Beach Bali, Kota Denpasar pada Rabu 6 November 2024.

Denpasar (Metrobali.com)-

Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 1, Gede Ngurah Ambara Putra dan Nengah Yasa Adi Susanto yang akrab disebut ABDI berkomitmen untuk menciptakan Denpasar yang inklusif dan penuh empati. ABDI hadir bukan hanya dengan visi, tetapi dengan langkah nyata bagi kemandirian para penyandang disabilitas di kota ini.

Berdasarkan data tahun 2023 dari Dinas Sosial Kota Denpasar, jumlah anak dengan disabilitas adalah 127 anak dan penyandang disabilitas adalah 1740. Diperlukan atensi dari Pemerintah Kota Denpasar dalam rangka optimalisasi pemenuhan hak penyandang disabilitas melalui perubahan paradigma dan pengelolaan anggaran.

Saat ini ada tuntutan perubahan pengelolaan anggaran disabilitas, yaitu perubahan paradigma anggaran dari charity based, yaitu struktur anggaran disabilitas yang masih didominasi oleh program dan kegiatan yang bersifat bantuan sosial menjadi human rights based, yaitu struktur anggaran disabilitas yang berbasis pemenuhan hak asasi manusia serta prinsip persamaan atau equity.

Menyikapi persoalan ini, ABDI berkomitmen penuh untuk mewujudkan kemandirian para penyandang disabilitas melalui berbagai program pemberdayaan dan pelatihan kompetensi, kewirausahaan serta pembinaan dan pendampingan berkelanjutan. Komitmen itu disampaikan ABDI dalam Debat Terbuka Kedua Pilwali Denpasar di Prama Sanur Beach Bali, Kota Denpasar pada Rabu 6 November 2024.

Calon Walikota Denpasar dari Paslon ABDI, Gede Ngurah Ambara Putra mengakui pihaknya menyadari bahwa banyak penyandang disabilitas yang masih hidup dalam bayang-bayang keterbatasan karena minimnya perhatian dan program dari pemerintah. “Kita tidak bisa menutup mata,” katanya dengan tegas, “para penyandang disabilitas berhak mendapat perhatian yang setara. Mereka membutuhkan akses ke berbagai program pemberdayaan, pelatihan, serta dukungan yang berkesinambungan agar dapat hidup mandiri dan bermartabat.”

Bagi ABDI, infrastruktur yang ramah disabilitas adalah fondasi pertama menuju kota yang peduli. Trotoar, sebagai salah satu contoh, bukan hanya jalan bagi pejalan kaki, tetapi seharusnya menjadi ruang aman dan nyaman bagi semua, termasuk penyandang disabilitas. “Kita ingin mereka merasa dihargai dan aman dalam setiap langkah mereka di kota ini,” tambah Ngurah Ambara yang juga mantan Anggota DPD RI Perwakilan Bali itu.

Tidak berhenti di situ, ABDI juga menggagas ide untuk membangun rumah tinggal khusus bagi para penyandang disabilitas, tempat yang bukan hanya menjadi tempat berlindung, tapi juga pusat pelatihan keterampilan dan tempat kerja yang memadai. Di sini, mereka dapat mengembangkan kemampuan, menjalani aktivitas sehari-hari, dan benar-benar merasakan kemandirian.

“Kami juga berkunjung ke beberapa disabilitas, banyak yang  belum tersentuh oleh tenaga-tenaga spesialis untuk menangani disabilitas dan dukungan anggaran. Ini yang sangat sangat perlu kita perhatikan. Masih banyak yayasan yang punya kepedulian pada penyandang disabilitas yang   membutuhkan dukungan anggaran,” ujar Ngurah Ambara.

Calon Wakil Walikota Denpasar dari Paslon ABDI, Nengah Yasa Adi Susanto yang akrab disapa Bro Adi mengingatkan pentingnya perhatian pemerintah kepada para penyandang disabilitas sesuai amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang sebenarnya sudah tegas menjelaskan bahwa negara wajib memberikan anggaran yang pantas untuk kaum disabilitas. “Pemerintah wajib memberi anggaran yang layak untuk mereka,” tegas Bro Adi.

Menurutnya, perhatian pemerintah harus menyeluruh, bukan sekadar simpati, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata dan kebijakan yang berkeadilan. “Jadi kami tentu akan lebih memperhatikan kaum disabilitas. Kami akan membuat rumah tinggal untuk kaum disabilitas sehingga nantinya mereka bisa tinggal di sana dengan fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan kaum disabilitas,” terang Bro Adi yang juga akrab disapa Jro Ong itu.

ABDI juga akan memberikan pelatihan kompotensi kepada para penyandang disabilitas ini agar mereka mempunyai skill sebagai bekal bekerja atau berwirausaha mencari penghidupan yang layak. “Kami akan integrasikan mereka dengan pelatihan-pelatihan yang berbasis kompetensi, sehingga nantinya mereka punya kemampuan, punya skill dan punya keterampilan. Dengan begitu harapannya mereka bisa mandiri dengan program-program kontribusi yang akan kita berikan dari pemerintah kota,” pungkas  Bro Adi yang juga Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bali itu.

ABDI berjanji untuk memberikan pelatihan keterampilan bagi penyandang disabilitas, membekali mereka dengan kompetensi agar dapat bekerja atau berwirausaha secara mandiri. Bagi ABDI, ini bukan sekadar janji politik, tapi tekad untuk membangun masa depan Denpasar yang lebih cerah dan penuh harapan bagi semua. (wid)