ABDI Banjir Dukungan Gen Z, Generasi Muda Sudah Cerdas! Butuh Pemimpin Yang Serius Selesaikan Persoalan Banjir, Sampah dan Macet
Foto: Para generasi Z di Denpasar memberikan dukungan kepada paslon ABDI untuk memenangkan Pilwali Denpasar 2024.
Denpasar (Metrobali.com)-
Pasangan Calon Waliota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 1 Gede Ngurah Ambara Putra dan I Nengah Yasa Adi Susanto yang dikenal dengan sebutan Paslon ABDI terus banjir dukungan dari anak-anak muda Denpasar yang ingin Ibu Kota Provinsi Bali ini lebih maju, tidak jalan di tempat. Dukungan disampaikan di Rumah Aspirasi ABDI di Jalan Kenyeri Nomor 15 pada Jumat malam 11 Oktober 2024.
Para Gen Z Denpasar ini juga menitipkan aspirasi mereka kepada ABDI untuk membawa kota ini menjadi lebih baik. Mereka juga terlibat berdiskusi hangat dengan Ambara sebagai Calon Walikota Denpasar dari paslon ABDI.
Perwakilan Gen Z bernama Bunga mengatakan, permasalahan di Denpasar masih banyak yang belum terselesaikan. Menurutnya, salah satu masalah utama yang dihadapi adalah layanan air PDAM, di mana masyarakat sering membayar tanpa mendapatkan pasokan air yang memadai.
“Jadi aspirasi kami sebagai Gen Z atau beberapa dari generasi milenial itu berkaitan dengan permasalahan yang pertama adalah terkait dengan air PDAM yang tentu tidak dapat diatasi karena kita hanya sering membayar tapi tidak mendapatkan air secara penuh atau secara utuh,” katanya.
Bunga juga menyoroti program makan gratis yang menurutnya perlu dipastikan bukan sekadar janji politik atau strategi untuk menarik simpati. Ia menyebut bahwa program ini telah dijelaskan dapat direalisasikan melalui sinergi dengan pemerintah pusat.
“Yang kedua itu berkaitan dengan apakah program makan gratis itu hanya merupakan suatu janji ataupun suatu pemanis dalam hal politik ini namun telah mendapatkan jawaban bahwasannya adalah kegiatan itu dapat dilakukan karena bersinergi dengan pemerintah pusat seperti itu,” ujarnya.
Bunga juga menyoroti beberapa masalah lain seperti kemacetan dan alih fungsi lahan di Denpasar. Selain itu, ia menyampaikan kekhawatiran terkait UMKM lokal yang kalah bersaing dengan pedagang dari luar Bali, yang menawarkan harga lebih murah dan beroperasi hingga larut malam, menyebabkan persaingan yang tidak sehat bagi pelaku UMKM Bali. Bunga juga menegaskan bahwa masalah sampah di Denpasar menjadi isu serius yang belum teratasi.
“Dan hal lain terkait dengan UMKM yang kalah saing oleh adanya pedagang-pedagang dari luar Bali sehingga menyebabkan UMKM di Denpasar ini menjadi tersaingi secara tidak sehat, karena mereka lebih menjual harga yang cukup murah dan membuka peluang untuk berjualan hingga saat malam, sehingga UMKM orang Bali ini cukup tersaingi secara tidak sehat,” katanya.
Bunga juga menyoroti masalah banjir yang sering terjadi di Denpasar saat hujan deras, di mana peningkatan debit air sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Selain itu, ia juga membahas isu terkait pariwisata dan regulasi rokok. Harapannya, berbagai permasalahan ini dapat diatasi demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Denpasar dan mengurangi kesenjangan sosial yang ada.
“Selain itu adalah berkaitan dengan pariwisata dan regulasi lainnya tentang rokok. Dalam hal ini harapan kami adalah untuk masyarakat kota Denpasar khususnya untuk dapat diatasi, untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu Calon Walikota Denpasar dari paslon ABDI yakni Gede Ngurah Ambara Putra menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dukungan yang tulus dari para generasi muda Denpasar ini. Dia mengatakan, generasi muda berharap agar mereka dapat terlibat dalam proses pembaharuan di Kota Denpasar dan tidak hanya dijadikan objek pembangunan. Ambara menegaskan bahwa ABDI Denpasar akan memberikan ruang seluas-luasnya bagi generasi muda untuk berpartisipasi dalam pembangunan kota. Ia percaya bahwa generasi milenial dan Gen Z merupakan modal penting untuk kemajuan Kota Denpasar.
“Tentu kami dari ABDI Denpasar, Ambara-Adi akan memberikan ruang yang seluas-luasnya untuk generasi muda untuk melakukan pembangunan, ikut terlibat dalam pembangunan di Kota Denpasar ini, karena bagaimanapun juga generasi milenial ataupun gen z ini adalah sesuatu modal untuk pembangunan Kota Denpasar. Juga tentu ini akan bisa bermanfaat untuk Kota Denpasar, untuk kemajuan Kota Denpasar,” tutur Ambara yang pernah berpengalaman sebagai Anggota DPD RI Perwakilan Bali itu.
Terkait aspirasi yang disampaikan oleh Gen Z, Ambara menekankan bahwa beberapa masalah utama yang menjadi perhatian paslon ABDI adalah kesulitan mahasiswa dalam berkuliah akibat kemacetan dan tantangan yang dihadapi oleh penduduk urban. Ia menyatakan pentingnya manajemen perkotaan yang efektif untuk menciptakan lingkungan yang bermanfaat, seperti yang terlihat di Singapura, di mana meskipun penduduknya hanya dua juta, mereka mampu mengelola pertumbuhan urban dengan baik.
Ambara menegaskan bahwa pengaturan ini perlu dilakukan agar pendatang ke Denpasar memiliki kompetensi yang jelas, sehingga dapat menghindari persaingan yang tidak sehat dan menjaga keamanan serta stabilitas tenaga kerja.
“Nah ini yang mereka pikirkan. Tentu ini harus diatur yang datang-datang ke Denpasar ini tentu harus mempunyai kompetensi yang jelas sehingga akhirnya tidak mabuk-mabukan, sangat memikirkan di mana mereka mesti kerja, keamanannya,” ujarnya.
Ambara juga menyoroti perhatian Gen Z terhadap masalah kemacetan dan sampah, serta pentingnya penegakan hukum terkait isu tersebut. Ia menjelaskan bahwa banjir seringkali disebabkan oleh pembuangan sampah sembarangan, sehingga penegakan hukum yang tegas sangat dibutuhkan. Menurutnya, hal ini menunjukkan sikap kritis generasi muda, dan ada perlunya ruang yang luas bagi pemimpin masa depan untuk melibatkan mereka, baik generasi milenial maupun Gen Z, dalam proses pembangunan kota dan provinsi Bali.
“Mereka sangat-sangat kritis sekali. Nah ini harusnya ada ruang yang seluas-luasnya buat pemimpin-pemimpin ke depan untuk bisa mengajak para generasi ini, baik generasi milenial ataupun Gen Z ini adalah untuk ikut terlibat dalam pembangunan kota atau provinsi Bali,” pungkas Ambara. (wid)