Satu Tahun BMG Construction, Tumbuh Cepat dan Fokus Layanan Profesional
Badung, (Metrobali.com)
Perusahaan konstruksi terkemuka, PT Bisa Maju Gemilang (BMG) Construction, merayakan hari jadinya yang pertama dengan penuh keakraban dan semangat baru. Dikenal melalui layanan Konstruksi Umum, Pra-Konstruksi, dan Manajemen Proyek Konstruksi, BMG Construction menegaskan komitmennya untuk memberikan standar layanan bertaraf internasional.
Founder BMG Construction, Rakhmad Wibisono, menyampaikan bahwa meski baru berusia satu tahun, perusahaan sudah menunjukkan perkembangan signifikan. Kini, BMG telah membawahi lima perusahaan di bidang yang berbeda, termasuk travel dan desain.
“Kami berkembang pesat, baru setahun berjalan tapi sudah memiliki lima perusahaan dengan prospek bisnis beragam. Acara ini sekaligus menjadi ajang pengenalan perusahaan holding yang mengintegrasikan kelima perusahaan tersebut,”ungkap Rakhmad Wibisono di Badung, Minggu, 27 April 2025.
Berbasis di Surabaya, BMG Construction memfokuskan pengembangan bisnisnya di Bali dan Mojokerto. Bali dipilih sebagai lokasi strategis mengingat tingginya minat investor asing di sektor properti.
“Bali adalah asal mula konsep dan usaha kami. Meski saya lahir di Surabaya, Bali tetap menjadi pusat ikhtiar kami, dengan dukungan jaringan dan sumber daya dari Jawa,” jelasnya.
Dalam menjalankan bisnis konstruksi di Bali, BMG mengutamakan standar profesionalisme tinggi, mengikuti selera dan kebutuhan investor asing yang mengedepankan kualitas, ketepatan waktu, dan rencana kerja yang pasti.
“Di Bali, kami terbiasa berinteraksi dengan klien internasional yang menuntut profesionalisme tinggi. Standar ini akan kami bawa juga ke cabang di Surabaya dan Mojokerto,” lanjut Rakhmad.
BMG Construction juga sangat memperhatikan kepatuhan regulasi. Sebelum memulai proyek, perusahaan memastikan semua izin, seperti PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) dan SLF (Sertifikat Laik Fungsi), telah dilengkapi.
“Kami tegaskan kepada para investor, baik asing maupun lokal, bahwa semua perizinan wajib diselesaikan sebelum kami mulai membangun. Kami hormati regulasi pemerintah dan ingin menjaga integritas bisnis kami,” tegasnya.
Selain pembangunan, BMG Construction sedang mengembangkan divisi engineer internal untuk memperhitungkan kebutuhan desain secara lebih akurat. Ke depan, perusahaan berencana membentuk unit bisnis terpisah khusus untuk perencanaan dan pengawasan proyek, menyesuaikan dengan klasifikasi usaha (KBLI) yang berlaku.
Di Bali, perhatian khusus juga diberikan pada arsitektur bangunan agar tetap sesuai dengan identitas budaya lokal.
“Ada kasus di mana investor membawa desain tanpa atap khas Bali. Kami edukasi mereka, bahwa di Bali, bangunan wajib memiliki ornamen tertentu sesuai peraturan daerah. Kami bantu untuk menyesuaikan desain dengan karakter Bali,” cerita Rakhmad.
Mengenai tantangan di Bali, Rakhmad menyebut pendekatan budaya menjadi kunci kelancaran proyek.
“Kami melakukan pendekatan ke banjar dan kepala lingkungan setempat. Bila ada upacara adat seperti Galungan, kami berikan libur untuk menghormati budaya lokal. Ini membuat kerja sama menjadi lebih harmonis,” jelasnya.
Terkait ketepatan waktu pengerjaan, Rakhmad menekankan pentingnya perencanaan matang. Namun, ia realistis bahwa revisi selama proyek berjalan dapat mempengaruhi jadwal dan anggaran.
“Kalau perencanaan 100% fix, waktu bisa lebih tepat. Tapi biasanya revisi kecil pasti ada, dan itu mempengaruhi waktu penyelesaian,” pungkasnya.
Dengan standar pelayanan profesional, kepatuhan pada regulasi, serta penghargaan terhadap budaya lokal, BMG Construction siap menjadi pemain utama dalam dunia konstruksi, tidak hanya di Bali, tapi juga di seluruh Indonesia.
(jurnalis : Tri Widiyanti)