Ketua Umum Ikatan Pengusaha Bahan Bangunan Indonesia (IPBBI), Gomas Harun

Denpasar (Metrobali.com) –

Di tengah tekanan ekonomi dan belum pulihnya dampak pandemi, kebutuhan akan papan atau tempat tinggal tetap menjadi prioritas utama masyarakat.

Ketua Umum Ikatan Pengusaha Bahan Bangunan Indonesia (IPBBI), Gomas Harun, Senin, (21/4/2025) di Denpasar, menegaskan bahwa meski pembangunan rumah baru mungkin tertunda, renovasi rumah justru tak bisa menunggu.

“Kebutuhan dasar manusia itu sandang, pangan, dan papan. Kalau sandang dan pangan relatif bisa disesuaikan, papan ini yang menjadi penting. Apalagi pengalaman saat COVID-19 lalu, di mana semua orang disarankan stay at home – bagaimana bisa tinggal di rumah kalau rumahnya tidak layak?” ujarnya.

Ketua IPBBI juga menyoroti kondisi saat ini, di mana tekanan ekonomi dan efisiensi anggaran menyebabkan masyarakat berpikir ulang untuk membangun rumah baru.

Namun, kebutuhan renovasi rumah tetap berjalan. Mulai dari perbaikan atap bocor, penambahan kamar karena anak beranjak dewasa, hingga peningkatan kualitas sanitasi, semua menjadi bagian dari kebutuhan yang tidak bisa ditunda.

Meskipun pemerintah menargetkan pembangunan 3 juta rumah, realisasinya masih menjadi tantangan. Ketua IPBBI menilai semangat tersebut tetap patut diapresiasi dan menyarankan adanya kolaborasi antara pemerintah, koperasi, dan sektor swasta.

“Pembiayaan adalah masalah utama. Di luar negeri seperti Thailand dan Vietnam, peran koperasi – terutama yang melibatkan perempuan – sangat besar dalam membantu masyarakat memiliki rumah,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa harga bahan bangunan kini lebih kompetitif karena kemajuan teknologi dan banyaknya pilihan material pengganti.

“Dulu bahan bangunan terkesan mahal, sekarang justru lebih murah dan terjangkau,” jelasnya.

Menutup pernyataannya, Ketua IPBBI optimis bahwa industri bahan bangunan akan tetap bertahan, bahkan berpeluang tumbuh.

“Kalau bisa sama dengan tahun lalu saja, itu sudah bagus. Karena pemainnya semakin banyak dan pasarnya juga terus berkembang,” pungkas Gomas.

 

(Jurnalis : Tri Widiyanti)