Buleleng, (Metrobali.com)

Guna mendukung dan mensukseskan program pemerintah di bidang ketahanan pangan, Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi, S.I.K., M.H didampingi Kapolsek Gerokgak Kompol I Made Derawi, S.H., Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng Gede Melandrat, S.P., Direktur Utama Perumda Swatantra Buleleng I Gede Boby Suryanto, serta perwakilan dari pemerintah desa, Kelian Banjar Dinas Sendang, Nyoman Duduk. Dan juga para petani jagung serta pengepul hasil panen dari Desa Pemuteran.

Sebelum panen, Kapolres Buleleng dan rombongan disambut hangat oleh para petani, dan kegiatan diawali dengan panen jagung di lahan pertanian milik warga.

Usai panen, rombongan melakukan pengecekan langsung ke gudang jagung milik pengepul untuk melihat kondisi dan hasil pertanian yang disebut sulit dipasarkan.

Dalam sesi tatap muka yang dilaksanakan setelah pengecekan, Kapolres Buleleng Widwan Sutadi menyampaikan kehadirannya merupakan tindak lanjut dari pemberitaan media yang menyebutkan adanya sekitar 60 hektar lahan pertanian jagung di wilayah Bali Barat, khususnya Desa Pemuteran, yang hasil panennya sulit untuk dijual.

“Kami dari Polres Buleleng hadir untuk memastikan kebenaran informasi tersebut di lapangan. Saat ini, TNI-Polri sudah dilibatkan oleh pemerintah dalam upaya swasembada pangan, dan kami sebagai institusi kepolisian memiliki tugas untuk melakukan pendampingan dan pendataan terhadap para petani. Jika ditemukan lahan tidur, maka kami akan dorong untuk dimanfaatkan. Terkait bibit, Polres Buleleng akan mengeluarkan bibit jagung merek Goak Poleng untuk mendukung petani,” tegas Kapolres.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan pengembangan jagung di lahan seluas 6.600 hektar di wilayah Buleleng. Ia menekankan pentingnya penggunaan bibit unggul dan pemeliharaan optimal guna menghasilkan panen yang maksimal.

Sementara itu, Dirut Perumda Swatantra menyatakan bahwa pihaknya siap membantu petani dalam hal pemasaran hasil panen. “Jangan khawatir, jika tidak ada pihak yang membeli, maka kami dari Perumda Swatantra siap untuk menyerap hasil panen petani, termasuk jagung,” ujarnya.

Dalam sesi dialog, salah satu petani bernama Bapak Mat Rasidi mengeluhkan beberapa kendala yang dihadapi petani di lapangan, seperti keterbatasan pupuk dan bibit, harga jual yang tidak sebanding dengan biaya produksi, serta akses jalan menuju lahan pertanian yang masih kurang memadai.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Buleleng menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti keluhan yang disampaikan. “Kami akan pelajari dan kaji bersama pihak-pihak terkait, termasuk koordinasi untuk perbaikan akses jalan ke lahan pertanian demi mendukung kelancaran aktivitas petani,” tutupnya.

Dengan kegiatan ini, Polres Buleleng menunjukkan sinergitas dan komitmen dalam mendukung ketahanan pangan serta memperkuat hubungan antara aparat kepolisian dan masyarakat petani di wilayahnya. GS