Antisipasi Mudik Lebaran 2025: Bandara Ngurah Rai Tambah 401 Extra Flight
Badung, (Metrobali.com)
Menjelang libur panjang Idul Fitri 1446 Hijriah, Bandara I Gusti Ngurah Rai bersiap menghadapi lonjakan trafik penumpang dan penerbangan. PT Angkasa Pura Indonesia telah menyiapkan sejumlah strategi untuk memastikan kelancaran operasional, termasuk pengaktifan posko monitoring angkutan Lebaran selama 22 hari, mulai 21 Maret hingga 11 April 2025.
Dalam upaya memastikan keamanan dan kelancaran layanan, manajemen Bandara Ngurah Rai menggelar pertemuan Airport Security Committee (ASC) bersama seluruh pemangku kepentingan bandara. General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menyatakan bahwa posko ini akan beroperasi 24 jam penuh dengan dukungan 912 personel keamanan yang terdiri dari petugas sekuriti bandara, bantuan kendali operasi (BKO) dari TNI AU, Polres Bandara, serta Pecalang Desa Adat Tuban.
“Kami berkoordinasi intensif dengan semua pihak terkait agar pelayanan, fasilitas, infrastruktur, hingga komunikasi lintas instansi dapat berjalan optimal selama periode angkutan Lebaran,” ujar Syaugi, dalam keterangan resminya, Rabu (19/3/2025).
“Diperkirakan trafik penumpang akan meningkat sebesar 4,5 persen, mencapai 1,5 juta orang selama periode posko Lebaran,” imbuhnya.
Pergerakan pesawat juga diproyeksikan tumbuh 5,6 persen dengan total 9.000 penerbangan.
Hingga 18 Maret 2025, pihak bandara telah menerima permintaan tambahan 401 penerbangan (extra flight) dari tujuh maskapai, yaitu Lion Air, Super Air Jet, Wings Air, Garuda Indonesia, NAM Air, TransNusa, dan Pelita Air, dengan tujuan Jakarta, Surabaya, Makassar, Semarang, Lombok, Timika, Pontianak, Sorong, dan Yogyakarta.
Yang menarik, tahun ini libur Lebaran bersamaan dengan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 yang jatuh pada 29 Maret 2025. Selama Nyepi, seluruh aktivitas penerbangan di Bandara Ngurah Rai akan dihentikan sementara selama 24 jam, mulai pukul 06.00 WITA pada 29 Maret hingga pukul 06.00 WITA pada 30 Maret 2025. Namun, bandara tetap akan menyiagakan petugas untuk melayani kebutuhan darurat.
Selain kesiapan personel, pihak bandara juga telah mengatur slot waktu penerbangan dan jam operasional untuk mengakomodasi lonjakan trafik. Penyesuaian pekerjaan yang berpotensi mengganggu operasional juga dilakukan agar aktivitas bandara tetap lancar.
Dari segi pengendalian kepadatan kendaraan, koordinasi erat telah dilakukan dengan Dirlantas Polda Bali, BPTD, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, serta Jasa Marga Bali Tol. “Kami sudah membentuk jalur komunikasi cepat untuk memonitor arus kendaraan dari dan menuju bandara, sehingga kepadatan bisa diantisipasi lebih awal,” ungkap Syaugi.
Saat ini, trafik penumpang masih relatif landai karena Bulan Ramadan umumnya merupakan low season bagi penerbangan. Namun, diprediksi lonjakan penumpang akan mulai terjadi pada 22 Maret 2025 seiring dengan dimulainya libur anak sekolah dan kebijakan Work From Anywhere (WFA) dari pemerintah.
Dengan segala persiapan yang telah dilakukan, Bandara I Gusti Ngurah Rai optimis dapat mengelola angkutan Lebaran 2025 dengan aman dan lancar, sebagaimana keberhasilan mereka dalam menangani lonjakan penumpang pada musim libur Natal dan Tahun Baru sebelumnya.
(jurnalis Tri Widiyanti)