Kapolres Jembrana Serahkan Penghargaan kepada Kelompok Nelayan Teluk Asri Gilimanuk
Jembrana (Metrobali.com)
Kelompok Nelayan Teluk Asri Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya mendapat penghargaan dari Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto. Kegiatan dipusatkan di penangkaran penyu Kurma Asih, Desa Perancak, Kecamatan Jembrana.
“Saya mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Kelompok Nelayan Teluk Asri Gilimanuk dalam mendukung pelestarian penyu,” ujar Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto saat melepasliarkan empat ekor ke laut di Pantai Perancak, Desa Perancak, Selasa (18/3/2025).
Kapolres mengajak masyarakat dan semua pihak untuk berkolaborasi bersama-sama menjaga kelestarian ekosistem laut khususnya penyu hijau. Mengingat satwa dilindungi undang-undang ini terancam punah akibat perburuan ilegal. “Kolaborasi antara aparat keamanan, masyarakat dan instansi terkait termasuk penggiat konservasi penyu harus terus ditingkatkan sehingga penyu hijau tetap lestari,” ungkapnya.
Selain mendapat penghargaan dari Kapolres Jembrana, Kelompok Nelayan Teluk Asri Gilimanuk juga mendapat bantuan berupa life jacket dari Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan serta sembako dari Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf. M Adriansyah dan BKSdA Bali.
Kepala BKSDA Bali Ratna Hendratmoko juga memberikan apresiasi kepada Kelompok Nelayan Teluk Asri Gilimanuk atas kontribusinya dalam konservasi Penyu Hijau
Ia berharap kelompok pelestari penyu ini dapat terus berperan aktif dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. “Penyu adalah lambang dari panjang umur, kekuatan, dan keseimbangan. Semoga apa yang kita lakukan hari ini memberikan berkah bagi kita semua,” ujarnya.
Empat ekor penyu hijau yang dilepasliarkan ke laut merupakan barang bukti kasus penyelundupan penyu yang berhasil digagalkan Satpolairud Polres Jembrana, Sabtu (15/3)2025) lalu. Total ada 5 ekor penyu hijau dewasa yang berhasil disita. Namun satu ekor masih dalam observasi disebabkan sakit. Dari hasil pengembangan juga diamankan kantong olastik berisi daging penyu yang sudah terpotong-potong. (Komang Tole)