Denpasar, (Metrobali.com)

Sat Kerthi Loka Bali, Program Aksi yang Efektif dan Membumi adalah Tantangan Kepemimpinan Koster – Giri selama lima tahun ke depan. Perumusan kebijakan pendidikan yang merata, berkualitas dan berkeadilan, sebagai upaya pembumian Jana Kerthi, penyucian dan pemuliaan manusia.

Hal itu dikatakan Jro Gde Sudibya, intelektual Bali, bermukim di “Kaja Kangin” Bukit Sinunggal, Den Bukit, Bali Utara, Rabu 12 Maret 2025.

Dikatakan, perumusan kebijakan penyelamatan hutan, danau, DAS, sebagai pembumian dari Wana Kerthi dan Danu Kerthi.

Menurutnya, perumusan kebijakan menjaga kebersihan pantai dan laut, terlestarikannya bio data laut seperti Terumbu Karang dan yang lain, sebagai upaya pembumian dari Segara Kerthi.

Dikatakan, pembenahan sistem pendidikan, terutama yang berhubungan dengan pembangunan karakter, ethos kerja, pemberian keteladanan kehidupan, sebagai upaya pembumian dari Atma Kerthi, pencucian dan pemuliaan Jiwa.

“Untuk menjamin program kebijakan di atas membumi, tidak sekadar himbauan apalagi sebatas “omon – omon”, diturunkan dalam kebijakan strategis terukur: tim kerja, alokasi anggaran dan tolok ukur kinerja, “key performance indicators”,” kata I Gde Sudibya kepada Metrobali.com.

Dikatakan, ada kesamaan komitment antara eksekutif dan legislatif dalam program aksi dan evaluasinya.
Dalam filosofi Sat Kerthi Loka Bali, merujuk “sastra” yang diwariskan oleh raja di masa Bali awal, Cri Kesari Warmadewa, Bali adalah Pulau yang Diberkati -Blessing Island-. Sehingga diperlukan kualifikasi kepemimpinan di semua lapisan, yang bercirikan (dalam tafsir ke kinian): Satya Dharma (setia pada kebenaran), pembangun solidaritas (Solidarity maker), pemberi suri teladan (Role Model).

Menurutnya, ada konsistensi antara cita-cita ideal, komitment dalam kandungan nilai Sat Kerthi Loka Bali, proyek, usulan proyek yang punya potensi besar merusak lingkungan alam: gunung, sungai, danau, das, lingkungan pesisir, daerah sempadan pantai, laut, sudah semestinya dikoreksi dan dikaji ulang.

Dikatakan, “Sense of Crisis” yang mesti terus diasah dan ditingkatkan, dalam mencari solusi terhadap “melting pot” persoalan: sampah, kemacetan, tingginya angka kriminalitas, dan dampak negatif lainnya akibat dari pengembangan industri pariwisata yang nyaris tidak terkendali.

Ditambahkan, dengan konsistensi dalam membumikan “Sat Kerthi Loka Bali”, cepat tanggap dalam merespons isu-isu mutakhir, kepemimpinan Koster – Giri, akan berkontribusi signifikan dalam penyelamatan Bali dan masa depannya. Penyelamatan dalam perspektif: Alam, Manusia dan Kebudayaannya.

Jurnalis : Nyoman Sutiawan