Kisah Sukses Pelaut Bali Kerja di River Cruise Eropa Lewat PT ISS Management: Proses Mudah Pelayanan Ramah, Kini Gaji Mendekati 50 Juta Rupiah Sebulan
Foto: Putu Eka Kardi Antara Putra, salah satu kru pelaut/sailor asal Bali yang berangkat bekerja di perusahaan River Cruise bernama Cruisinc sebagai Head Chef lewat PT Indo Samudra Service Management (PT ISS Management).
Denpasar (Metrobali.com)-
PT Indo Samudra Service Management (PT ISS Management), perusahaan Manning Agent atau perusahaan penempatan tenaga kerja di kapal pesiar, river cruise dan darat telah banyak menempatkan kru dari Bali dan mereka telah mengukir kisah sukses.
Salah satunya Putu Eka Kardi Antara Putra yang bekerja di sebuah perusahaan River Cruise bernama Cruisinc sebagai Head Chef dengan penghasilan mendekati 50 juta rupiah per bulan. Pria asal Desa Timbrah Pertima, Kabupaten Karangasem ini lantas menceritakan awal mulai bekerja di Cruisinc River Cruise dengan diberangkatkan oleh PT ISS Management.
Eka memulai kariernya di Cruisinc River Cruise sejak 2015, berangkat melalui PT ISS Management. Dia mengaku bahwa prosesnya sangat mudah. Yang terpenting calon pekerja memiliki pengalaman minimal tiga tahun di darat atau kapal pesiar, bisa bergabung melalui ISS Management.
“Mereka sangat membantu mempermudah kru, mulai dari proses visa hingga keberangkatan. Semua staf ISS juga sangat ramah,” ujar Eka ditemui di sela-sela menghadiri HUT ke-8 PT Indo Samudra Service Management (PT ISS Management) pada Jumat 28 Februari 2024 di Renoma Resto, Denpasar.
Berawal sebagai sous chef, Eka kini dipercaya memimpin dapur (head chef) di River Cruise yang berbasis di Belanda tersebut. Cruisinc sendiri melayani pelayaran di beberapa negara Eropa, termasuk Swiss, Belgia, Jerman, dan Belanda.
Gaji di River Cruise Lebih Tinggi
Mengenai perbedaan bekerja di river cruise dan ocean cruise, Eka menekankan bahwa di river cruise kru harus memiliki keterampilan multi-talent. “Kami semua bekerja merangkap, berbeda dengan ocean cruise yang memiliki lebih banyak kru dan tamu dalam jumlah ribuan. Di river cruise, tamu hanya sekitar 100-200 orang,” ungkap Eka.
Selain itu, bekerja di river cruise juga menawarkan penghasilan lebih tinggi karena dibayar dalam Euro. Untuk posisi cook saja, gaji awal bisa mencapai 1.200 Euro, sedangkan di ocean cruise hanya sekitar 800 US Dollar. Di level Head Chef, penghasilan Eka mencapai di atas 2.500 Euro per bulan atau sekitar Rp.45 juta.
Meski jam kerja di river cruise dan ocean cruise relatif sama, sekitar 10 jam per hari, Eka mengakui beban kerja di ocean cruise lebih berat. “Di ocean lebih berat karena kapasitas tamunya lebih banyak ribuan, kalau di river hanya 100 sampai 200 orang. Di river cruise, kami masih mendapat libur seminggu sekali. Kalau di Ocean ada juga liburnya seminggu sekali, tergantung perusahaannya. Ada yang dapat libur ada yang tidak. Kalau dia di River Cruise juga level head nya juga tidak dapat libur,” tutur Eka.
Eka juga berbagi tips bagi generasi muda yang ingin berkarier di river cruise. Dibutuhkan konsistensi, disiplin, dan semangat dalam bekerja. Sekali berhasil masuk ke river cruise, peluang kariernya sangat baik, bahkan bisa sampai ke level corporate.
Saat ini, kontrak kerja di river cruise biasanya selama 10 bulan dengan libur 1 bulan hingga 2,5 bulan. “Kami bekerja berdasarkan musim, biasanya mulai Maret hingga Desember atau Januari. Ada juga short contract sekitar tiga bulan,” ungkapnya.
Pada peringatan HUT ke-8 PT ISS Management, Eka berpesan kepada kru baru dan repeater untuk selalu menjaga nama baik dan mengikuti standar kerja di luar negeri. “Kerja keras dan semangat harus selalu dijaga. Ikuti semua standar yang ada di sana,” pungkasnya.
ISS Management dan Keunggulan di Sektor River Cruise
Managing Direktur PT ISS Management Putu Alit Budi Sastrawan mengungkapkan sebagai Manning Agency, ISS Management memiliki keunggulan dalam penempatan tenaga kerja di sektor river cruise. Hingga tahun 2025, perusahaan telah menempatkan lebih dari 600 kru termasuk sebagian di river cruise Eropa, baik yang masih bertugas maupun yang sedang dalam masa libur. Dengan kerja sama bersama empat klien utama di sektor ini, ISS Management semakin memperkuat posisinya sebagai penyedia tenaga kerja unggulan untuk river cruise.
Alit Sastrawan mengungkapkan, kepercayaan klien terhadap ISS Management dalam sektor river cruise tidak terlepas dari kualitas kru yang dikirim. Perusahaan memastikan kru yang ditempatkan sesuai dengan kebutuhan pemilik kapal, termasuk dalam keterampilan berbahasa. Mengingat banyak river cruise yang beroperasi di Eropa mengutamakan komunikasi dalam bahasa Jerman, ISS Management mewajibkan kru yang akan bertugas di sektor ini untuk memiliki keterampilan dasar bahasa Jerman.
Pelatihan ini memudahkan kru dalam berkomunikasi dengan penumpang dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman, sehingga meningkatkan kepuasan klien terhadap layanan yang diberikan. Untuk memastikan standar tersebut terpenuhi, ISS Management juga mengadakan in-house training, sehingga kru yang dikirim mampu memenuhi ekspektasi klien dan memberikan pelayanan terbaik.
“Kalau di dalam river cruise mereka dibutuhkan untuk German speaking, maka dari itu sebelum kami kirim anak-anak itu kerja di river cruise, kita berikan itu untuk mandatory basic German speaking,” terangnya.
Sejak awal berdiri, ISS Management telah memberangkatkan 672 kru kapal pesiar yang tercatat dalam data penempatan pelaporan ke Kementerian Perhubungan. Secara keseluruhan, jumlah pelaut asal Bali yang bekerja di kapal pesiar mencapai sekitar 24.000 orang, yang tersebar melalui 14 Manning Agency resmi yang beroperasi di Bali.
Ke depan, ISS Management berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas SDM di industri kapal pesiar, baik di cruise line maupun river cruise. Sebagai Ketua DPW CIMA Bali (Consortium of Indonesian Manning Agencies), Alit Sastrawan berharap Bali menjadi pilot project dalam tata kelola penempatan pelaut yang lebih terstruktur dan sesuai prosedur. Dengan adanya dualisme perizinan saat ini, diharapkan regulasi yang ada dapat disederhanakan sehingga proses penempatan tenaga kerja menjadi lebih efisien dan sesuai standar internasional. (wid)