HUT ke-8 PT ISS Management Serahkan CSR Bedah Rumah: Reputasi Terjaga, Perusahaan Semakin Dipercaya Salurkan SDM Unggul di Industri Kapal Pesiar dan River Cruise Eropa
Foto: Suasana peringatan HUT ke-8 PT Indo Samudra Service Management (PT ISS Management) pada Jumat 28 Februari 2024 di Renoma Resto, Denpasar.
Denpasar (Metrobali.com)-
PT Indo Samudra Service Management (PT ISS Management), perusahaan Manning Agency atau perusahaan penempatan tenaga kerja di kapal pesiar dan darat, merayakan HUT ke-8 pada Jumat 28 Februari 2024 di Renoma Resto, Denpasar yang mengangkat tema “Share With Love”. PT ISS Managemen adalah perusahaan Manning Agency atau perusahaan penempatan awak kapal yang mempunyai dua izin yakni Surat Izin Perekrutan Pekerja Migran Indonesia (SIP2MI) dan Surat Izin Usaha Keagenan Awak Kapal (SIUKAK).
Acara peringatan HUT ke-8 ISS Management juga dihadiri para partner perusahaan baik dari maninng agency maupun perwakilan user dari luar negeri diantaranya HR Director Ponant Cruise Laurane Peltier, Recruitment Manger Vships Leisure Patrick Sanville, dan Director of Recruitment Ponant Cruise Thomas Linhard. Para keluarga besar tim ISS Management dan kru yang telah diberangkatkan kerja ke luar negeri lewat ISS Management juga turut hadir merayakan momen berbahagia ini.
Dalam kesempatan ini, ISS Management juga menunjukkan kepedulian dengan berbagi menyerahkan CSR 1 unit bedah rumah di Singaraja kepada Yayasan Rise for Bali. Perwakilan dari Anggota DPD RI dari Bali Ni Luh Djelantik juga turut hadir memberikan ucapan selamat atas HUT ke-8 ISS Management.
Managing Direktur PT ISS Management Putu Alit Budi Sastrawan mengatakan, meskipun secara resmi berdiri sejak delapan tahun lalu berdasarkan perizinan yang dikeluarkan oleh Departemen Perhubungan Laut, ISS Management telah beroperasi sejak 2009 dan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan kapal pesiar, termasuk Ponant Cruise. Sejak 2015, perusahaan rutin mengadakan crew gathering tahunan untuk mempererat hubungan dengan para kru.
Alit Sastrawan mengatakan lebih lanjut, dalam acara kali ini, ISS Management berhasil mengumpulkan sekitar 300 hingga 400 kru yang sedang dalam masa libur, sementara sekitar 40–50% kru lainnya masih bertugas di kapal. Mayoritas kru yang hadir berasal dari river cruise, mengingat PT ISS menangani banyak klien di sektor tersebut. “Perayaan HUT ke-8 ISS Management ini tidak hanya menjadi momentum ulang tahun perusahaan, tetapi juga kesempatan bagi para kru untuk berkumpul dan berbagi pengalaman,” ujar Alit Sastrawan.
Keunggulan di Sektor River Cruise
Sebagai Manning Agency, ISS Management memiliki keunggulan dalam penempatan tenaga kerja di sektor river cruise. Hingga tahun 2025, perusahaan telah menempatkan lebih dari 600 kru termasuk sebagian di river cruise Eropa, baik yang masih bertugas maupun yang sedang dalam masa libur. Dengan kerja sama bersama empat klien utama di sektor ini, ISS Management semakin memperkuat posisinya sebagai penyedia tenaga kerja unggulan untuk river cruise.
Alit Sastrawan mengungkapkan, kepercayaan klien terhadap ISS Management dalam sektor river cruise tidak terlepas dari kualitas kru yang dikirim. Perusahaan memastikan kru yang ditempatkan sesuai dengan kebutuhan pemilik kapal, termasuk dalam keterampilan berbahasa. Mengingat banyak river cruise yang beroperasi di Eropa mengutamakan komunikasi dalam bahasa Jerman, ISS Management mewajibkan kru yang akan bertugas di sektor ini untuk memiliki keterampilan dasar bahasa Jerman.
Pelatihan ini memudahkan kru dalam berkomunikasi dengan penumpang dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman, sehingga meningkatkan kepuasan klien terhadap layanan yang diberikan. Untuk memastikan standar tersebut terpenuhi, ISS Management juga mengadakan in-house training, sehingga kru yang dikirim mampu memenuhi ekspektasi klien dan memberikan pelayanan terbaik.
“Kalau di dalam river cruise mereka dibutuhkan untuk German speaking, maka dari itu sebelum kami kirim anak-anak itu kerja di river cruise, kita berikan itu untuk mandatory basic German speaking,” terangnya.
Sejak awal berdiri, ISS Management telah memberangkatkan 672 kru kapal pesiar yang tercatat dalam data penempatan pelaporan ke Kementerian Perhubungan. Secara keseluruhan, jumlah pelaut asal Bali yang bekerja di kapal pesiar mencapai sekitar 24.000 orang, yang tersebar melalui 14 Manning Agency resmi yang beroperasi di Bali.
Ke depan, ISS Management berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas SDM di industri kapal pesiar, baik di cruise line maupun river cruise. Sebagai Ketua DPW CIMA Bali (Consortium of Indonesian Manning Agencies), Alit Sastrawan berharap Bali menjadi pilot project dalam tata kelola penempatan pelaut yang lebih terstruktur dan sesuai prosedur. Dengan adanya dualisme perizinan saat ini, diharapkan regulasi yang ada dapat disederhanakan sehingga proses penempatan tenaga kerja menjadi lebih efisien dan sesuai standar internasional.
Sinergi Kuat dengan Kampus Royal Bali College
Dalam pengembangan SDM yang siap terjun ke dunia industri, ISS Management juga memiliki keterkaitan erat dengan Kampus Royal Bali College, yang berada di bawah naungan Yayasan Manggala Widya Sastra. Ketua Yayasan Manggala Widya Sastra Nyoman Kariyasa, menjelaskan bahwa Kampus Royal Bali College berperan sebagai wadah untuk menyiapkan SDM generasi muda agar siap memasuki dunia kerja, baik di sektor perhotelan maupun industri kapal pesiar.
“Yayasan Manggala Widya Sastra membentuk LPK Royal Bali College untuk mencetak generasi muda yang tangguh, yang nantinya siap dengan skill dan knowledge mereka di dunia industri hospitality. Kami di yayasan memiliki wadah untuk menaungi para alumni dengan Bursa Kerja Khusus (BKK) Royal Bali untuk difasilitasi bekerja di dalam negeri ataupun di ISS Management dengan penempatan di kapal pesiar atau di darat,” ungkap Kariyasa.
Sinergi antara ISS Management dan Kampus Royal Bali College diharapkan dapat menciptakan ekosistem pendidikan dan pelatihan yang lebih kuat. Melalui program pelatihan yang terstruktur, lulusan kampus ini dapat lebih mudah terserap oleh industri, khususnya di sektor kapal pesiar.
“Jadi anak-anak kami, alumni-alumni kami yang siap, yang sudah siap itu akan disalurkan langsung oleh agent resmi kami yaitu ISS Management,” tegasnya.
Kariyasa menambahkan, alumni Royal Bali College mendapatkan prioritas utama dalam penempatan kerja melalui ISS Management. Sebagai mitra utama, ISS Management dan Royal Bali College bekerja sama untuk memahami kebutuhan industri dan memastikan lulusan kampus memiliki keterampilan yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan perusahaan kapal pesiar.
Melalui sinergi ini, ISS Management tidak hanya berperan sebagai agen penempatan, tetapi juga berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan tenaga kerja. Dengan sistem pelatihan yang disesuaikan dengan persyaratan industri, lulusan Royal Bali College memiliki keunggulan kompetitif di pasar tenaga kerja kapal pesiar global.
“Jadi kita di yayasan, kita di kampus akan meningkatkan pelayanan dan kualitas kami sesuai dengan persyaratan daripada ISS Management atau kapal pesiar,” ujar Kariyasa.
Diharapkan ke depan Royal Bali College dapat mencetak SDM yang berkualitas dan tangguh, sesuai dengan kebutuhan industri kapal pesiar. Untuk itu, pihak yayasan berupaya memberikan pendidikan dan pelatihan maksimal kepada calon tenaga kerja sebelum mereka disalurkan ke ISS Management atau agen lainnya.
Sebagai bagian dari strategi peningkatan kompetensi, yayasan juga mengembangkan program J1 Internship, yaitu program magang selama satu tahun yang memberikan pengalaman kerja di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Australia, Turki, Malaysia, Yunani, dan Siprus.
Reputasi Terjaga, ISS Management Semakin Dipercaya
Direktur HR Ponant Cruise, Laurane Peltier, mengungkapkan apresiasinya terhadap kerja sama dengan ISS Management dalam penyediaan kru kapal. Ponant Cruise telah menjalin kerja sama dengan ISS Management sejak tahun 2009. Menurutnya ISS Management merupakan perusahaan yang sangat profesional.
“Kami memiliki 300 kru yang bekerja untuk Ponant Cruise berkat ISS. Kami berharap ke depan dapat mengembangkan lebih banyak posisi, menciptakan keberagaman, dan meningkatkan jumlah pekerja wanita di kapal,” harap Laurane Peltier.
Ketika ditanya mengenai kualitas tenaga kerja asal Bali dalam industri perhotelan, Peltier menilai bahwa mereka memiliki keterampilan dan sikap kerja yang baik. “Sebelum bergabung dan bekerja di kapal Ponant, mereka sudah mendapatkan pelatihan yang memadai. Tingkat kompetensi mereka sudah dinilai sehingga dapat memberikan standar pelayanan yang baik di kapal,” ungkapnya.
Dalam rangka perayaan ulang tahun ke-8 ISS Management, Laurane Peltier menyampaikan harapannya agar ISS Management terus berkembang dan sukses di tahun-tahun mendatang. “Kami mengucapkan selamat ulang tahun untuk ISS dan berharap mereka terus sukses,” ujarnya.
Recruitment Manger Vships Leisure, Patrick Sanville, mengungkapkan peran penting ISS Management dalam penyediaan tenaga kerja untuk Ponant Cruises sejak tahun 2009. Sebagai agen perekrutan dan manning, V-Ships Leisure bekerja dengan berbagai perusahaan kapal pesiar dan membantu mereka dalam pengelolaan kru.
“Kami memiliki kantor di berbagai negara, dengan kantor utama di Manila, India, Monaco, dan Glasgow. Kami juga memiliki divisi yang menangani kapal kargo, kapal kontainer, serta divisi leisure yang berfokus pada kapal pesiar dan yacht kecil,” ungkap Patrick Sanville.
Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2009, Ponant Cruises ingin merekrut kru dari Indonesia. Namun, karena V-Ships Leisure tidak memiliki kantor resmi di Indonesia, mereka bekerja sama dengan Putu Alit Budi Sastrawan selaku Managing Direktur ISS Management untuk mendirikan agen perekrutan di Bali.
“Saat itu kami memulai dengan hanya dua atau tiga kru. Sekarang, setelah 16 tahun, dari 2009 hingga 2024, kami memiliki 370 kru di seluruh kapal Ponant,” terangnya.
Saat ditanya mengapa memilih ISS Management, Patrick Sanville menekankan bahwa kepercayaan menjadi faktor utama. Menurutnya, terkadang saat memilih agen, lebih baik jika kita sudah mengenal orang yang mendirikannya. Pihaknya telah bekerjasama dengan ISS Management selama tujuh tahun, dan telah melihat dedikasinya.
“Kami juga rutin datang ke Bali untuk membantu, mengaudit, dan memastikan nilai-nilai V-Ships Leisure diterapkan dengan baik. Secara perlahan, ISS Management berkembang dan sejauh ini menjadi kesuksesan besar,” jelasnya.
Patrick Sanville juga menyoroti potensi besar tenaga kerja Indonesia di industri kapal pesiar yang terus berkembang. Ia menilai bahwa masa depan pelaut Indonesia sangat cerah karena industri kapal pesiar semakin berkembang.
“Kami masih memiliki banyak kru potensial untuk direkrut, dan reputasi pelaut Indonesia sangat baik. Para penumpang menikmati layanan dari orang Indonesia, terutama dari Bali, yang memang terbiasa dengan standar hotel-hotel terbaik dan wisatawan dari seluruh dunia,” tuturnya.
Terkait ulang tahun ke-8 ISS, diharapkan ISS Management dapat terus berkembang dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di industri perhotelan dan manning agency. “Ponant Cruises telah berkembang dari 4-5 kapal menjadi 13 kapal sejak 2009, dan jumlah kru juga meningkat dari beberapa orang menjadi 370. Seiring pertumbuhan Ponant, ISS pun akan terus berkembang,” pungkas Patrick Sanville.
Sinergi dengan BP3MI Bali Perkuat Perlindungan PMI
Ida Bagus Yogi Puspakanta selaku Penyuluh Hukum Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali menyampaikan ucapan selamat kepada PT Indo Samudra Service Management (PT ISS Management) atas perayaan HUT ke-8 dan menyampaikan harapannya.
Ia berharap perusahaan semakin sukses dalam mencetak kru kapal berkualitas yang siap bersaing di dunia kerja internasional termasuk terus bersinergi dengan BP3MI) Bali dalam menguatkan perlindungan PMI asal Pulau Dewata. “Semoga ke depannya makin jaya dan semakin sukses bisa menghasilkan kru kapal yang terbaik,” harapnya.
Di sisi lain BP3MI Bali juga mengingatkan masyarakat akan bahaya agen ilegal atau agen bodong yang kerap menipu calon PMI dengan iming-iming kerja di luar negeri tanpa prosedur resmi. Menurutnya, kasus penipuan seperti ini masih sering terjadi di Bali.
“Banyak agen ilegal atau calo yang memanfaatkan tingginya minat masyarakat untuk bekerja di luar negeri. Mereka hanya mencari keuntungan tanpa memikirkan perlindungan dan risiko bagi tenaga kerja yang mereka kirim,” kata Ida Bagus Yogi Puspakanta yang akrab disapa Gus Yogi.
BP3MI Bali lantas mengimbau agar calon PMI selalu mengikuti prosedur resmi sesuai regulasi pemerintah. Jika ragu, mereka disarankan untuk berkonsultasi langsung ke Dinas Tenaga Kerja setempat atau BP3MI Bali guna memastikan legalitas agen yang menawarkan pekerjaan.
“Kita berharap masyarakat lebih peduli dengan tata cara bekerja aman di luar negeri dan tidak tergiur dengan tawaran yang tidak jelas. Jangan sampai karena tuntutan ekonomi, kita malah terjebak dalam skema penipuan,” pungkas Gus Yogi. (wid)