Langkah Kecil, Harapan Besar! Kisah Ngurah Aryawan Bantu Keluarga di Sesetan dalam Kesulitan: Ibu Lumpuh, Anak ODGJ dan Obesitas, Butuh Bantuan Pemerintah
Foto: Ketut Ngurah Aryawan, anggota DPRD Kota Denpasar dari Fraksi Gerindra melihat kondisi langsung satu keluarga di Jalan Pulau Serangan, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar yang menderita sakit.
Denpasar (Metrobali.com) –
Di sebuah rumah di Jalan Pulau Serangan, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, hidup sebuah keluarga yang tengah berjuang dalam kesunyian. Ester Kabanga, seorang ibu yang dahulu bekerja sebagai perawat di RSUP Sanglah, kini hanya bisa duduk di kursi roda.
Kakinya tak lagi bisa menopang tubuhnya sejak tujuh bulan terakhir. Kedua anaknya pun menghadapi cobaan berat, Oktavina, sang anak sulung, mengalami gangguan jiwa sejak lahir, sementara adiknya, Melki, menderita diabetes yang kian menggerogoti tubuhnya.
Hidup mereka yang dulu tampak baik-baik saja, kini berubah. Penghasilan sebagai pensiunan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk biaya pengobatan. Dalam diam, mereka berharap ada uluran tangan yang datang membawa sedikit keajaiban.
Ketukan di Pintu Harapan
Senin, 3 Februari 2025, sebuah ketukan di pintu rumah mereka membawa secercah harapan. Ketut Ngurah Aryawan, anggota DPRD Kota Denpasar dari Fraksi Gerindra, hadir untuk melihat langsung kondisi keluarga ini. Bukan sekadar berkunjung, ia datang dengan kepedulian yang nyata.
Di balik tembok rumah yang masih berdiri kokoh, tersimpan luka yang tak terlihat. Bagi Ngurah Aryawan, kemiskinan tak selalu tampak dari luar. “Jangan hanya melihat fisik bangunan, tapi lihat realitanya. Keluarga ini sedang berjuang dalam keterbatasan,” katanya dengan mata penuh keprihatinan.
Ia berbincang dengan Ester, mendengar setiap keluh kesahnya. Tentang bagaimana ia harus bergantung pada cucu dan keponakan untuk sekadar makan sehari-hari. Tentang kekhawatirannya pada masa depan anak-anaknya. Tentang harapannya yang kian menipis.
Ngurah Aryawan tahu, ia tak bisa membiarkan ini berlalu begitu saja. Ia segera menghubungi pihak kelurahan dan OPD terkait, meminta mereka turun tangan. Terutama dalam hal pengobatan bagi Oktavina, yang seharusnya mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Jiwa Bangli.
“Ini harus segera ditangani. Pemerintah, terutama dinas kesehatan, harus turun langsung agar anak ini mendapatkan pengobatan yang layak,” tegasnya.
Kepedulian, kebaikan hati dan ketulusan Ngurah Aryawan tanpa memancarkan harapan besar bagi keluarga ini. Dia dengan begitu penuh perhatian tampak menyuapi Oktavina yang mengalami gangguan kejiwaan sejak lahir.
Setiap suap nasi yang diantarkan Ngurah Aryawan ke bibir Oktavina menjadi awal bagi secercah harapan bagi keluarga ini untuk hidup lebih layak, mendapatkan perhatian pemerintah dan perlahan bangkit dari keterpurukan. Ngurah Aryawan juga memberikan bantuan uang tunai untuk keluarga ini bisa menyambung hidupnya.
Kepedulian yang Menyentuh Hati
Tak hanya Ngurah Aryawan, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Denpasar, Ida Bagus Yoga Adiputra alias Gus Yoga, juga turut hadir. Ia mengapresiasi langkah cepat yang diambil rekannya.
“Sebagai wakil rakyat, kita memang harus turun langsung ke masyarakat. Kita dorong agar keluarga ini mendapat bantuan yang mereka butuhkan,” ujarnya.
Di sudut ruangan, Ester menatap mereka dengan mata berkaca-kaca. Ada harapan yang perlahan tumbuh. “Kalau bisa, kami dibantu. Setidaknya untuk pengobatan anak-anak saya,” pintanya dengan suara lirih.
Kasi Kelurahan Sesetan, Ni Nyoman Weti, yang ikut mendampingi, memastikan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan camat dan dinas terkait. “Kami akan mencari solusi terbaik untuk keluarga ini,” katanya.
Di tengah perbincangan yang menghangatkan hati, satu hal menjadi jelas: kepedulian masih ada. Di tengah hiruk-pikuk kota, masih ada mereka yang mau berhenti sejenak, melihat, dan bertindak.
Hari itu, di sebuah rumah sederhana, bukan hanya bantuan yang diberikan, tapi juga harapan. Harapan bahwa esok bisa lebih baik. Harapan bahwa mereka tak lagi sendiri dalam menghadapi hidup.
Karena di balik langkah kecil seseorang, selalu ada harapan besar yang bisa mengubah segalanya. (dan)