Foto: Suasana keseruan Bincang “SerSan” HIPPI se-Bali “Pentingnya Kompetensi Bisnis Owner untuk Keberlanjutan” pada Minggu 19 Januari 2025 di Wantilan Puri Setyaki, Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Bali memulai awal tahun 2025 penuh energi, spirit kolaborasi dan inovasi dengan menggelar acara bincang santai bertajuk Bincang “SerSan” HIPPI se-Bali yang mengusung tema “Pentingnya Kompetensi Bisnis Owner untuk Keberlanjutan”. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu 19 Januari 2025 di Wantilan Puri Setyaki, Jalan Setyaki Nomor 9 Denpasar yang juga kediaman Ketua Umum DPD HIPPI Bali Dr. Gung Tini Gorda.

Dalam acara ini, hadir sebagai pembicara tamu Sanda Risma Panggabean, yang merupakan Ketua DPP HIPPI di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ketenagakerjaan. Kehadiran Sanda diharapkan dapat memberikan wawasan strategis bagi para pemilik usaha di Bali untuk menghadapi tantangan bisnis di masa depan.

Kegiatan ini merupakan upaya untuk memperkuat kolaborasi antar pengusaha pribumi sekaligus meningkatkan kompetensi pemilik usaha agar dapat bertahan dan berkembang secara berkelanjutan di tengah persaingan global.

Acara yang dirancang dengan suasana santai namun penuh makna ini diharapkan menjadi momentum penting bagi pengusaha pribumi Bali untuk memperluas jaringan dan menyerap ilmu dari praktisi berpengalaman.

Ketua DPP HIPPI Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ketenagakerjaan, Sanda Risma Panggabean, memberikan apresiasi kepada pengurus dan anggota HIPPI Bali atas kreativitas mereka dalam mengembangkan produk kuliner khas Bali. *Sanda Risma Panggabean berkesempatan mengunjungi stand produk kulier lokal yang dijaring oleh HIPPI Bali melalui lomba Gastronomi Kuliner Lokal yang digelar sebelumnya dan diapresiasi juga oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Doktor Fadli Zon.

Beberapa produk yang ditampilkan seperti Jajan Bali dari DPD HIPPI Bali, NAT TEA yang merupakan teh rempah herbal, kuliner Be Keren Puri Agung Bangli dari HIPPI Bangli, produk salad alami dari DPC HIPPI Tabanan, mie ayam dari DPC HIPPI Kota Denpasar. Ada juga serombotan dari DPD HIPPI Bali, Ferment yang merupakan produk fermentasi buah jeruk dari DPD HIPPI Bali, salak nangka dari DPC HIPPI Karangasem dan kopi kemasan dari DPC HIPPI Buleleng.

HIPPI Bali juga menyuguhkan katering dengan konsep Gastronomi Kuliner Lokal. Kejuaraan Gastronomi Kuliner Lokal akan menjadi model dari HIPPI Bali ketika menampilan produk kuliner lokal untuk memeriahkan berbagai acara yang dikemas oleh HIPPI Bali.

Saat menghadiri acara di Puri Setyaki, Sanda Risma Panggabean menegaskan pentingnya mendengarkan aspirasi anggota HIPPI Bali untuk kemudian dibawa ke tingkat pusat guna dibahas dan dicarikan solusinya. “HIPPI Bali tidak hanya berinovasi dalam menghadirkan produk unggulan, tetapi juga menggali potensi lokal untuk menghidupkan kearifan lokal daerah,” kata Sanda Risma Panggabean.

Langkah ini dinilai strategis untuk mendorong UMKM Bali naik kelas. Sebagai bagian dari komitmen, HIPPI terus berupaya mengangkat produk-produk asli buatan Indonesia agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Sanda Risma Panggabean juga menyoroti pentingnya para pengusaha memiliki visi dan misi yang jelas. Dengan visi yang terarah, setiap langkah dalam pengembangan usaha dapat dirancang secara terperinci, sehingga mempermudah pencapaian tujuan.

“Selain itu, seorang pemilik usaha perlu memiliki kemampuan strategis untuk membaca tantangan ke depan dan mencari solusi inovatif. Keterampilan komunikasi dengan relasi, pelanggan, pemasok, hingga karyawan juga menjadi aspek penting dalam menjalankan bisnis,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa seorang pengusaha harus memiliki kemampuan multifungsi, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, dengan tetap menjaga sikap rendah hati. Pengusaha yang sukses tidak hanya mengandalkan keahlian, tetapi juga membuka diri untuk terus belajar dan berkembang.

Sementara itu, Ketua Umum DPD HIPPI Bali, Dr. Gung Tini Gorda, menegaskan pentingnya keterlibatan dengan berbagai organisasi untuk membangun sinergi, kolaborasi, dan networking. “Kolaborasi lintas organisasi mampu memperkuat fondasi bisnis serta membuka peluang baru bagi pengusaha,” katanya.

Ia juga memberikan apresiasi atas peran aktif Sanda Risma Panggabean dalam berbagai organisasi, termasuk sebagai asesor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Peran tersebut dianggap signifikan dalam mendorong para pemilik bisnis yang tergabung dalam HIPPI Bali untuk memiliki sertifikasi profesional.

Menurut Gung Tini Gorda, sertifikasi bagi pemilik bisnis bukan hanya meningkatkan kompetensi, tetapi juga menjadi upaya memastikan keberlanjutan usaha di masa depan. Ia mengingatkan pentingnya terus mengembangkan diri sebagai pemilik bisnis. Tanpa pengembangan yang berkelanjutan, dikhawatirkan usaha yang dibangun hanya bertahan hingga generasi kedua dan tidak mampu bersaing di era modern.

Para Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) HIPPI se-Bali dan peserta diskusi memanfaatkan kehadiran Ketua DPP HIPPI Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ketenagakerjaan, Sanda Risma Panggabean, untuk menyampaikan berbagai aspirasi, tanggapan, dan masukan.

Ketua DPC HIPPI Bangli, I Dewa Ayu Supartini, memberikan apresiasi atas kunjungan Sanda Risma Panggabean ke Puri Setyaki. Ia menilai, pertemuan langsung dengan pengurus dan anggota HIPPI Bali menjadi momen penting untuk mempererat komunikasi sekaligus mencari solusi bersama.

Dalam diskusi tersebut, Dewa Ayu Supartini menyoroti pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai kunci keberlanjutan usaha. Ia menegaskan bahwa proses belajar harus menjadi bagian dari keseharian seorang pengusaha. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya implementasi, karena pembelajaran yang terus-menerus tanpa tindakan tidak akan memberikan hasil maksimal.

Efisiensi waktu juga menjadi perhatian utama. Ia mengimbau agar organisasi tidak membuang waktu secara sia-sia dan lebih fokus pada kolaborasi. Menurutnya, saat ini bukan lagi era untuk saling berkompetisi, melainkan maju bersama dengan spirit sinergi “Pang Pade Payu.”

Dewa Ayu Supartini juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan produk unggulan Bangli, yaitu Be Keren, kuliner khas Raja Bangli, kepada Sanda Risma Panggabean. Hal ini menunjukkan komitmen HIPPI Bangli dalam mempromosikan produk lokal sekaligus mendukung perkembangan UMKM di daerahnya.

Ketua DPC HIPPI Karangasem, Ni Putu Gatriyani, memberikan apresiasi atas penyelenggaraan acara Bincang Sersan HIPPI se-Bali yang digagas oleh Ketua DPD HIPPI Bali Dr. Gung Tini Gorda. Ia menilai, di bawah kepemimpinan Gung Tini Gorda, HIPPI Bali terus menunjukkan kinerja nyata dengan menghadirkan program-program luar biasa yang memberikan dampak positif bagi seluruh DPC di Bali.

Menurut Gatriyani, komitmen HIPPI Bali untuk mendukung dan membangkitkan UMKM lokal telah dirasakan secara langsung oleh para pengusaha pribumi, termasuk dirinya. Bergabung dengan HIPPI memberinya banyak manfaat dan peluang untuk mengembangkan usaha.

Ia juga memberikan penghargaan atas insight yang disampaikan oleh Ketua DPP HIPPI Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ketenagakerjaan, Sanda Risma Panggabean. Menurutnya, pandangan dan strategi yang dibagikan Sanda Risma  Panggabean sangat relevan dan bermanfaat bagi para pemilik bisnis dalam menghadapi tantangan serta menciptakan inovasi. Melalui acara ini, Gatriyani berharap sinergi dan dukungan antaranggota HIPPI di Bali dapat terus diperkuat demi kemajuan bersama.

Ketua DPC HIPPI Buleleng, Alfrieds Agustinus, menyampaikan bahwa HIPPI Bali saat ini tengah fokus pada pengembangan pertanian organik. Ia menekankan pentingnya literasi hingga ke masyarakat akar rumput agar mereka memahami dan percaya pada manfaat serta potensi pertanian organik. Menurutnya, pemahaman yang mendalam akan mendorong masyarakat untuk terlibat aktif dalam mengembangkan sektor ini.

Terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG), Alfrieds mendukung pengelolaan dapur umum yang dikelola oleh desa adat. Ia meyakini langkah ini akan membantu menggerakkan perekonomian lokal sekaligus memperkuat peran masyarakat dalam mendukung program pemerintah.

Namun, ia mengingatkan agar komposisi porsi makan yang diberikan kepada siswa benar-benar diperhatikan. Keseimbangan gizi menjadi faktor penting untuk memastikan tujuan program MBG, yaitu mencerdaskan generasi penerus bangsa, dapat tercapai secara optimal.

Teri, pengurus DPD HIPPI Bali Bidang Pariwisata, menyoroti pentingnya pelatihan digital marketing untuk meningkatkan daya saing sektor pariwisata di Bali. Ia menegaskan bahwa di era serba digital saat ini, banyak platform digital yang menguasai sektor pariwisata Bali justru dikelola oleh pihak luar daerah. Kondisi ini, menurutnya, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Bali untuk mengambil alih peran tersebut.

Teri mengusulkan agar HIPPI menyelenggarakan pelatihan digital marketing secara khusus, dengan melibatkan generasi muda. Langkah ini bertujuan untuk memberdayakan anak-anak muda Bali sehingga mereka dapat mengelola platform digital pariwisata secara mandiri. Dengan demikian, keberadaan platform-platform tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat lokal.

Ia juga menyoroti bahwa saat ini pelatihan digital marketing sering kali harus diikuti di luar Bali. Oleh karena itu, ia berharap HIPPI dapat menghadirkan program pelatihan yang terjangkau dan relevan di tingkat lokal. Hal ini dinilai penting untuk meningkatkan keterampilan masyarakat Bali yang bekerja di sektor pariwisata, sehingga mereka mampu bersaing dan menaikkan level profesionalisme mereka di bidang digital marketing.

Ni Luh Putu Gunatri, Ketua Bidang Pertanian, Kelautan, Koperasi, dan UKM DPD HIPPI Bali, menyoroti berbagai tantangan yang kerap dihadapi oleh pelaku UMKM di Bali. Salah satu hal utama yang ia garis bawahi adalah pola pikir (mindset) para pelaku UMKM yang masih menganggap usaha mereka sebagai pekerjaan sampingan, bukan profesi utama yang potensial untuk berkembang.

Menurut Gunatri, untuk mendorong UMKM agar naik kelas, perubahan mindset menjadi langkah awal yang sangat penting. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya membangun karakter kepribadian, meningkatkan performa kerja, serta memiliki visi dan misi yang jelas. Dengan fondasi ini, UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu bersaing dan berkembang di tengah dinamika pasar yang semakin kompetitif.

Gunatri berharap perhatian lebih dapat diberikan untuk membentuk pola pikir pelaku UMKM agar mereka lebih percaya diri dan fokus mengembangkan usaha mereka. Dengan dukungan ini, UMKM Bali diharapkan dapat menjadi tulang punggung ekonomi lokal yang lebih kuat.

Anak Agung Mia Intentilia S. IP., MA., selaku Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Undiknas, menyambut baik diskusi Bincang Sersan yang diinisiasi oleh HIPPI Bali di bawah kepemimpinan Doktor Gung Tini Gorda, dengan menghadirkan Sanda Risma Panggabean, Ketua DPP HIPPI Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ketenagakerjaan.

Gung Mia menyoroti peluang sertifikasi profesi sebagai salah satu langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Ia bahkan telah mendiskusikan potensi kolaborasi dengan Sanda Risma Panggabean, yang juga merupakan seorang asesor, untuk mendukung inisiatif ini.

LSP Undiknas akan mengajukan lima skema sertifikasi prioritas dari 19 program studi yang dimilikinya. Skema tersebut meliputi bidang digital marketing, kehumasan, dan kewirausahaan. Awalnya, program ini akan difokuskan pada mahasiswa sebagai upaya membekali mereka dengan sertifikasi kompetensi.

Namun, Gung Mia membuka peluang kolaborasi lebih luas, termasuk dengan mengundang pelaku industri untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan mahasiswa. Melalui langkah ini, LSP Undiknas berharap dapat mencetak SDM yang tidak hanya kompeten secara teori, tetapi juga siap bersaing di dunia kerja dengan kemampuan profesional yang terstandar.

Sementara itu, Nita, pengurus HIPPI Bali Bidang Pariwisata, mengungkapkan rencana besar untuk menggelar sebuah event yang melibatkan HIPPI Bali dan HIPPI Pusat. Event ini akan menjadi bagian dari peringatan Hari Kartini dan turut melibatkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk memecahkan rekor dengan mengenakan Endek Bali secara massal.

Tujuan utama dari acara ini adalah untuk mempromosikan Endek Bali ke tingkat internasional, memperkenalkan keunikan dan keindahan kain tradisional Bali kepada dunia. Nita berharap, melalui event ini, Endek Bali tidak hanya dikenal lebih luas di Indonesia, tetapi juga dapat menjadi ikon budaya yang diakui global, sekaligus mendukung industri kreatif dan pariwisata Bali.

Melalui berbagai gebrakan dan inovasi yang dilakukan, HIPPI Bali terus menguatkan komitmen dengan aksi nyata untuk menggerakkan pengusaha lokal dan perekonomian di Pulau Dewata. (wid)