Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer terus membantu memberdayakan UMKM naik kelas.

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer menekankan pentingnya pemanfaatan ruang digital secara produktif untuk mendukung perekonomian masyarakat.

Wakil rakyat yang sudah lima periode mengabdi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali itu mengingatkan bahwa belanja online yang tidak terkendali dapat menjerumuskan masyarakat ke dalam jeratan utang akibat pinjaman online (pinjol), bahkan berujung pada tindakan nekat seperti bunuh diri.

Bali saat ini mencatat angka kasus bunuh diri tertinggi di Indonesia. Kondisi ini menjadi pengingat pentingnya menggunakan kemudahan teknologi secara bijak, salah satunya melalui aktivitas berjualan online.

“Jangan gunakan pinjol untuk belanja online sebaliknya kita harus bisa berjualan online. Ini yang saya terus ingatkan. Kita harus gunakan kemajuan teknologi secara produktif untuk berusaha,” pesan Demer.

Demer mendorong masyarakat Bali untuk memanfaatkan peluang berjualan online. Tak perlu modal besar dan tidak harus memiliki produk sendiri, menjadi reseller produk orang lain bisa menjadi langkah awal menuju kemandirian ekonomi.

Lebih lanjut Demer yang merupakan wakil rakyat berlatar belakang pengusaha sukses dan mantan Ketua Umum Kadin Bali itu menyampaikan, pemanfaatan platform digital untuk berdagang juga menawarkan banyak kelebihan dibandingkan metode konvensional.

Masyarakat dapat mengatur waktu lebih fleksibel, bekerja dari rumah, dan tetap mengelola urusan keluarga atau rumah tangga tanpa mengurangi produktivitas.

“Jadi banyak keuntungannya kalau berjualan online. Pasar yang terbuka jauh lebih luas bahan bisa menggarap pasar seluruh dunia,” ujar Demer yang juga Anggota Fraksi Golkar DPR RI itu.

Wakil rakyat yang dikenal getol memberdayakan dan membantu pengusaha UMKM Bali naik kelas itu menyoroti pemanfaatan ruang digital di Bali untuk berjualan online bagi pengusaha UMKM masih belum optimal. Banyak barang yang dikonsumsi di Bali justru berasal dari daerah pelosok di luar negeri, seperti Tiongkok.

Politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng ini membandingkan dengan daerah seperti Jakarta, di mana usaha kuliner rumahan mampu meraih omzet lebih tinggi hanya dengan penjualan online dibandingkan restoran konvensional.

“Jadi yang jualan di rumah, di gang sempit jangan minder asalkan bisa mengoptimalkan jualan online maka omzet bahkan bisa lebih besar,” seru Demer memotivasi.

Seruan Demer bukan sekadar ajakan, melainkan harapan. Harapan bahwa Masyarakat Bali tak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga pemain utama di dalamnya dengan menangkap peluang berjualan online sehingga bisa juga membawa UMKM di Pulau Dewata naik kelas. (wid)