Diduga Terpeleset, Pria 56 Tahun Tewas di Tukad Beji
Denpasar (Metrobali.com) –
Seorang pria ditemukan meninggal dunia di kawasan Tukad Beji Candraaditya Grembengan, Banjar Denyeh, Desa Peguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, pada Sabtu (11/1/2025) sekitar pukul 14.50 WITA. Korban, yang diketahui bernama INA (56), ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan posisi tertelungkup di aliran sungai.
Kepala Seksi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi menjelaskan, berdasarkan keterangan istri korban, Ni Nyoman Budiasih (52), korban masih berada di rumah sekitar pukul 11.00 WITA. Namun, ketika korban keluar rumah, istrinya tidak mengetahui keberadaannya karena korban tidak memberi tahu. Sekitar pukul 15.00 WITA, seorang warga datang ke rumahnya dan memberi kabar bahwa korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Tukad Beji Candraaditya.
Saksi yang menemukan korban, Imam Sukena (57) dan Selamat (48), menjelaskan bahwa mereka sedang memancing di sekitar lokasi kejadian sekitar pukul 13.30 WITA. Pada pukul 14.30 WITA, mereka melihat sebuah helm hitam hanyut dari arah utara. Karena curiga, mereka memutuskan untuk memeriksa area lebih jauh ke arah utara. Sesampainya di ujung sungai, mereka awalnya mengira melihat sebuah boneka. Namun, setelah didekati, mereka terkejut menemukan tubuh seorang pria dalam posisi tertelungkup dengan kepala mengarah ke selatan dan kaki ke utara.
Korban mengenakan kaus pendek warna merah, celana panjang warna cokelat, dan jas hujan biru. Karena ketakutan, kedua saksi segera memberitahukan warga setempat dan langsung meninggalkan lokasi kejadian.
Petugas Inafis Polresta Denpasar yang melakukan identifikasi di lokasi kejadian menemukan beberapa luka pada tubuh korban, di antaranya: luka robek di pelipis kiri, luka robek di bagian kepala kiri, luka lecet pada dahi dan luka lecet pada jari kelingking kiri dan kanan.
Diduga kuat, korban terpeleset batu di kawasan Beji Candraaditya yang licin akibat hujan. Kondisi ini menyebabkan korban jatuh ke sungai dan mengalami luka-luka fatal.
Jenazah korban kemudian dibawa pulang oleh pihak keluarga menggunakan ambulans dari BPBD untuk diupacarai sesuai dengan adat dan agama Hindu.
“Istri korban, Ni Nyoman Budiasih, menyatakan tidak ingin dilakukan otopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah. Pihak keluarga juga memastikan bahwa tidak ada pihak lain yang terlibat dalam kejadian ini dan telah membuat surat pernyataan resmi,” kata Sukadi,
(jurnalis : Tri Widiyanti)