Buleleng, (Metrobali.com)

Sejalan dengan program uggulan Kementerian Pariwisata RI, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng melalui sinergitas bersama seluruh stakeholder lintas sektoral berkomitmen mewujudkan Pariwisata Buleleng naik kelas dan tentunya berkualitas. Langkah awal yang sudah dilakukan yaitu penanaman sejumlah pohon di daerah wisata Pura Bukit Batu Kursi, Desa Pemuteran Kec. Gerokgak. Demikian terungkap dalam kesempatan wawancara Kepala Dispar Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara di ruang kerjanya, Rabu, (8/1).

Dijelaskan program unggulan Gerakan Wisata Bersih dan Hijau itu merupakan gerakan bersama melibatkan stakeholder terkait yang berada disekitar lokasi pelaksanaan. Seperti halnya yang telah dilakukan beberapa hari lalu di Pura Bukit Batu Kursi, proses sedari awal penanaman pohon melibatkan Pemerintah Desa Pemuteran, lembaga pengelola hutan desa (LPHD), pengempon pura dan juga kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Desa Pemuteran.

Kadis Dody Askara menerangkan, ditentukannya lokasi Pura Bukit Batu Kursi itu adalah merupakan hasil keputusan bersama berdasarkan pengamatan langsung di lapangan dan laporan dari pihak terkait. “Kami bersinergi dalam melaksanakan Gerakan Wisata Bersih dan Hijau ini. Tidak asal datang kemudian tanam pohon atau melakukan bersih-bersih sampah. Kami pastikan setiap pohon yang ditanam itu hidup dan tumbuh dengan baik, kemudian pada gerakan bersih-bersih kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat dan pengelola,” terangnya.

Kadis Dody Askara menambahkan, jenis pohon yang nantinya akan ditanam akan disesuaikan kecocokannya dengan kontur tanah di lokasi. Hal itu menjadi sangat penting agar pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik dan menghijaukan lokasi wisata. Seperti halnya yang telah dilakukan di Pura Bukit Batu Kursi, pihaknya bersama LPHD dan Pokdarwis Pemuteran jauh-jauh hari melakukan treatment pada lahan tanah yang akan ditanami dan dua minggu kemudian dilanjutkan dengan pengisian sekam serta kompos pada setiap lobang tanam. Khusus di daerah wisata itu, pihaknya melakukan penanaman pohon jenis beringin yang memiliki daya tahan hidup dan akar yang kuat untuk tumbuh di kontur tanah keras. “Beringin itu kami tanam berjejer disepanjang pinggiran jalur tangga Pura Bukit Batu Kursi sebagai penghijauan sekaligus nantinya menjadi tempat berteduh bagi umat Hindu yang akan sembahyang dan juga wisatawan. Tidak hanya itu, kami juga lakukan penanaman pohon di titik lainnya, ada di Bukit Udeng-udengan dan lahan lainnya yang jarang ada pohon tumbuh,” ujarnya.

Terkait ketersedian air penyiraman, ia mengaku telah memasang selang tetes di sepanjang pohon tersebut dengan eksisting sumber air dari Pura Pemuteran, ditargetkan rampung secara keseluruhan pada Maret 2025. Tidak hanya itu, Kadis Dody Askara juga menggandeng Undiksha Singaraja untuk membuat gambar dan RAB untuk mengalirkan sumber air lainnya menuju Pura Bukit Batu Kursi. “Ternyata ada sumber air lain lagi disana, jaraknya sekitar 1 kilometer Barat Daya Pura Bukit Batu Kursi. Nah saat ini kami bersama Undiksha dan Mapala, (mahasiswa pencinta alam, red), sedang membuatkan gambarnya dan RAB nya,” terangnya.

Dalam waktu dekat ini pihaknya juga tengah mengagendakan kegiatan bersih-bersih sampah plastik di jalur puncak Desa Wanagiri atau Puncak Mongkey Forest Wanagiri yang merupakan asset milik Pemerintah Kabupaten Buleleng.

Kadis Dody menerangkan nantinya kegiatan itu akan melibatkan seluruh stakeholder di Desa Pancasari dan Desa Wanagiri, termasuk juga para pedagang yang ada di puncak. Hal itu dilakukan dalam rangka membuka kepedulian bersama akan pentingnya menjaga alam tetap bersih, sehat dan hijau. Dan ia juga mengajak seluruh pengelola DTW dan desa wisata untuk berpartisipasi aktif bersama mewujudkan wisata yang bersih dalam rangka meningkatkan kualitas pariwisata naik kelas. “Mari kita lakukan gerakan bersama, kita memiliki potensi yang sangat tinggi. Tahun 2024 tercatat kunjungan wisatawan ke Buleleng sebanyak 600 ribu lebih, kami yakin tahun ini akan jauh meningkat atas uoaya Gerakan Wisata Bersih dan Hijau,” pungkasnya. GS