Foto: Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Badung Antonius I Made Restika.

Badung (Metrobali.com)-

Kondisi banjir yang melanda sejumlah kawasan di Badung temasuk kawasan pariwisata seperti di Kuta belum lama ini menjadi sorotan serius dari Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Badung Antonius I Made Restika sebab tentu berpengaruh negatif terhadap citra pariwisata Badung.

Restika menegaskan bahwa anggaran yang besar seharusnya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat Badung, terutama dalam hal infrastruktur yang berkaitan dengan penanganan banjir dan pengurangan kemacetan. Ia mengingatkan bahwa jika masalah ini tidak segera diatasi, citra Badung khususnya dan Bali pada umumnya, bisa semakin terpuruk, baik di mata nasional maupun internasional.

Pihaknya mengaku khawatir jika situasi ini terus berlanjut, travel warning akan dikeluarkan lagi, yang akan merugikan sektor pariwisata Bali. Restika mengingatkan bahwa meskipun ada peralihan pemerintahan, secara struktural, pemerintah daerah masih dipegang oleh partai politik yang sama, sehingga diharapkan ada respons yang cepat dan agresif dalam menangani masalah ini.

“Walaupun dalam hal ini ada peralihan pemerintahan, tapi kan ini peralihan pemerintahan yang secara struktural itu menyambung. Artinya masih dipegang oleh partai politik yang sebelumnya,” kata Restika saat dihubungi Senin 23 Desember 2024.

Restika menekankan bahwa ia sangat berharap pemerintahan yang akan datang dapat segera memperhatikan dan merencanakan langkah-langkah konkret untuk menanggulangi masalah banjir dan kemacetan. Menurutnya, ini bukanlah masalah yang mudah diselesaikan, mengingat sudah menjadi permasalahan klasik yang terjadi setiap tahun di Bali. Ia merasa pemerintah belum cukup siap menghadapi situasi seperti ini, dan oleh karena itu, perlu adanya kesiapan dan perhatian lebih dari pihak pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut.

“Oleh karena itu saya sangat mengharapkan sekali pemerintahan berikutnya betul-betul memperhatikan mulai saat ini, mulai sudah memperhitungkan bagaimana caranya untuk menanggulangi ini,” katanya mengingatkan.

Restika mengungkapkan bahwa masalah sampah, kemacetan, dan masalah lingkungan lainnya adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat dan para pengusaha. Ia menyoroti pentingnya kesadaran kolektif untuk menjaga kebersihan Bali agar tetap menjadi destinasi wisata yang menarik.

Politisi NasDem asal Banjar Semate, Desa Abianbase, Kecamatan Mengwi, Badung ini juga mengingatkan bahwa situasi ini bisa berdampak negatif terhadap APBD Kabupaten Badung, yang saat ini sudah mengalami defisit. Ia khawatir jika kondisi ini terus berlanjut, akan semakin sulit untuk mencapai target APBD di masa depan, dan bisa menjadi hambatan bagi perkembangan Kabupaten Badung.

“Apalagi nanti tahun depan, apakah akan lebih sulit, apakah ini akan menjadi batu sandungan untuk kedepannya. Karena saya lihat sudah sangat-sangat ini sangat luar biasa sekali kemacetan, di mana-mana sudah macet,” ujarnya.

Restika juga menyoroti bahwa kemacetan tidak hanya terjadi di daerah pariwisata, tetapi juga di sekitar pusat pemerintahan Kabupaten Badung, yang hampir setiap hari mengalami kemacetan. Ia menekankan pentingnya pemerintahan baru nanti di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Adi Arnawa dan Bagus Alit Sucipta (Adi Cipta) untuk bergerak cepat mengatasi masalah ini dengan menghadirkan solusi nyata.

Restika berharap, setelah pelantikan, pemerintah dapat segera mengantisipasi situasi tersebut sehingga masalah kemacetan, sampah, dan pengelolaan air tidak terulang lagi. Ia berharap Bali dapat segera terbebas dari masalah-masalah tersebut demi kelancaran pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

“Setelah dilantik segera antisipasi situasinya sehingga nanti tidak terulang lagi masalah kemacetan, masalah sampah, air, dan lain sebagainya. Kita sudah bisa terbebas dari masalah ini,” pungkasnya. (wid)