Diduga Depresi, Penumpang KMP Ceburkan Diri ke Laut
Jembrana, (Metrobali.com)
Seorang penumpang KMP Citra Mandala Sakti menceburkan diri ke laut dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Sabtu (21/12/2024).
Kejadian sekitar pukul 06.30 Wita diduga karena korban, Wayan I (52), ibu rumah tangga (IRT) asal Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, depresi.
Dari informasi korban merupakan penumpang kendaraan P-1494-KQ yang dikemudikan Sugeng Eko Wahyudi. Turut serta di dalam kendaraan, anak perempuan korban yang mengalami disabilitas. Mereka berangkat dari Jember pada Jumat (20/12/2024) malam.
Setiba di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Sabtu (21/12/2024) sekitar pukul 05.00 WIB, mereka selanjutnya menaiki KMP Citra Mandala Sakti untuk menuju Bali.
Sekitar 30 menit setelah kapal berlayar, korban meminta izin untuk ke kamar kecil, namun tidak kunjung kembali. Dan berdasarkan laporan saksi mata, korban terakhir terlihat bersandar di railing kapal sebelum melompat ke laut.
Nakhoda KMP Citra Mandala Sakti, Winarno kemudian melaporkan kejadian tersebut pada pukul 05.53 WIB setelah menerima laporan dari kru kapal.
Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto, Sabtu (21/12/2024), membenarkan peristiwa tersebut. Menindaklanjuti laporan Tim SAR Gabungan dari Satpolairud Polres Jembrana, TNI AL Gilimanuk, Basarnas Jembrana, dan Tim SAR Batalyon C Satbrimobda Bali kekudian melakukan pencarian menggunakan peralatan kapal patroli KP XI-2006 dan Shifteder.
“Area pencarian meliputi perairan Selat Bali hingga perairan Klatakan,” ujarnya.
Menurutnya mayat korban ditemukan oleh seorang nelayan bernama Mat Rosul di perairan Tanjung Pasir, Desa Sumberklampok, Buleleng, sekitar pukul 13.30. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke Dermaga Water Bee Teluk Gilimanuk dan diperiksa oleh tim medis Puskesmas II Melaya.
Dari hasil pemeriksaan Tim Inafis Polres Jembrana dan tim medis tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban. “Dari hidung mengeluarkan darah. Hasil pemeriksaan medis yang dilakukan oleh dokter menyatakan korban sudah meninggal dunia,” jelasnya.
Berdasarkan informasi dari Polsek Wuluhan, kemungkinan korban mengalami tekanan psikologis akibat kesulitan ekonomi setelah suaminya meninggal empat tahun lalu. “Tadi sekitar pukul 17.35 jenazah korban dibawa menggunakan ambulans menuju Desa Ambulu, Jember,” imbuh Kapolres.
Korban tinggal bersama anak perempuannya yang menderita disabilitas. Korban nekad melakukannya diduga depresi dipicu beban hidup yang berat sejak ditinggal suaminya empat tahun lalu. (Komang Tole)