Buleleng, (Metrobali.com)

Sejak awal pemerintahannya Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, berkomitmen untuk melakukan berbagai perbaikan dalam  tata kelola pemerintahan. Perbaikan tata kelola dan sistem kerja, juga ditekankan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng. Salah satu BUMD Pemkab Buleleng, yakni PT BPR Bank Buleleng diinstruksikan untuk mengupayakan kinerja yang lebih baik dengan memegang teguh sikap integritas.

Hal tersebut disampaikannya usai mengunjungi PT BPR Bank Buleleng 45, pada Selasa (10/12). Kunjungan dilakukan untuk mengetahui lebih baik terkait kinerja PT BPR Bank Buleleng 45, berikut dengan masala-masalah yang dihadapi. Beberapa diantaranya yang telah dipetakan adalah masalah kredit macet, kredit potensi macet, maupun penempatan sumber daya manusia. Hal utama yang ditekankan ialah integritas kerja.

“Karena ini bank, yang dipentingkan di sini itu adalah menyangkut masalah integritas, kapabilitas, kompetensi pegawai,” tegas Lihadnyana.

Penjabat Bupati Buleleng yang merupakan Kepala BKPSDM Provinsi Bali, memberikan instruksi terkait pengelolaan pegawai atau SDM PT BPR Bank Buleleng 45. Disampaikan bahwa dalam menempatkan pegawai dalam suatu jabatan, harus melihat dan menyesuaikan kemampuan personal dengan kualifikasi dan kebutuhan jabatan. Hanya yang benar-benar memenuhi kriteria yang semestinya menempati jabatan yang sesuai. Terlebih, mengurus lembaga keuangan perlu kehati-hatian dan kecermatan lebih.

“Karena ini yang dikelola uang adalah memiliki integritas yang tinggi. Kalau dia kapabel, berarti dia dari aspek kompetensi, kemampuan, human relation atau hubungan antar manusia itu juga harus menjadi pertimbangan,” paparnya.

Lihadnyana juga memberikan instruksi kepada jajaran direksi dan komisaris PT BPT Bank Buleleng 45, untuk melakukan pemetaan terhadap kendala yang dihadapi. Baik yang menyangkut tentang operasional keuangan maupun pengelolaan SDM.
Dirinya juga menginginkan agar PT BPR Bank Buleleng 45 bisa menunjukkan performa baik sebagai BUMD yakni dengan berkontribusi pada pembangunan daerah.

“Sehingga Bank BPR 45 ini benar-benar menjadi milik kita milik masyarakat Buleleng yang seyogyanya secara moril juga ikut membantu membesarkan dan menyokong pembangunan di Buleleng, ungkapnya.

Sebagai lembaga keuangan, PT BPR Bank Buleleng 45 diminta untuk mengintensifkan inovasi dalam kinerjanya. Dirinya meminta direksi maupun komisaris memiliki kepekaan terhadap perubahan lingkungan. Sehingga mampu unggul dalam dalam persaingan dengan lembaga keuangan lainnya di Kabupaten Buleleng. Evaluasi berkala perlu dilakukan dalam hal tetap mampu berkinerja optimal dan meraih kepercayaan masyarakat Kabupaten Buleleng. Selain itu, diperlukan pula perbaikan sistem kerja bagi pegawai-pegawai utamanya yang berada pada sektor kredit.

“Seperti apa termasuk juga sistem pemberian penghargaan, seorang analis harus dikasih target ya. Target untuk melemparkan uang bukan hanya untuk menerima uang tapi melemparkan uang memberikan kredit yang secara proporsional aturan-aturan jelas seperti itu,” tegas Lihadnyana.

Diirnya menjadwalkan akan mengumpulkan seluruh pegawai PT BPR Bank Buleleng 45 untuk memberikan arahan dan penekanan terhadap performa dan kinerja pegawai. Ia menginginkan setiap pegawai ditempatkan dalam pekerjaan dimana kriteria  kompetensi individu sesuai dengan  deskripsi pekerjaannya.(RED-MB)