Kemenangan Dedi Mulyadi dalam Pilkada Jawa Barat, Indikasi Kemenangan Kearifan Budaya Lokal Melawan Formalisme Agama
Denpasar, (Metrobali.com)
Kemenangan Dedi Mulyadi dalam Pilkada Jawa Barat, mengindikasikan kemenangan Kearifan Budaya Lokal Melawan Formalisme Agama.
Hal itu dikatakan I Gde Sudibya, ekonom, pengamat kebudayaan dan kecenderungan masa depan, Jumat 29 November 2024.
Dikatakan, secara politik, strategi politik, sudah tentu faktor pemicu kemenangan dalam kompetisi politik bukanlah faktor tunggal.
“Tetapi bauran sejumlah faktor: ketokohan, kemampuan logistik, kekuatan partai pendukung, kemampuan “menggoreng” isu-isu untuk mengangkat elektabilitas,” katanya.
Menurutnya, dalam kasus kemenangan Dedi Mulyadi, terjadi keunikan, bahkan anomali (keluar dari “kelaziman”), karena semenjak menjadi Bupati Purwakarta, dia “membranding” dirinya sebagai pembela budaya Sunda, tokoh di garda terdepan dalam pelestarian budaya Sunda “at all cost”, berhadapan dengan protes-penolakan dan bahkan dengan nuansa kekerasan.
Dikatakan, kemenangan tokoh Sunda sebagai Gubernur Jawa Barat, yang merupakan anomali (keluar dari “rumus” yang selama ini berlaku), mengindikasikan mayoritas pemilih Jawa Barat, semakin sadar arti penting dari kearifan lokal budayanya sebagai identitas politik, kekuatan politik yang harus diperjuangkan dalam percaturan kekuasaan.
Menurutnya, kesadaran kultural -culture consiousness- dari budaya Sunda tentang: harmoni dengan alam, kesejahteraan bersama dalam pemahaman sosialisme lokal, sistem kearifan lokal yang menjadi rujukan prilaku -codes of conduct-.
“Kesadaran Kearifan lokal, yang tampaknya tidak lagi mau didominasi oleh formalisme agama yang datang dari luar, yang barangkali menurut kesadaran sebagian besar masyarakat Sunda, telah “mengkooptasi”, “memiskinkan” kearifan budaya lokal, yang kemudian berdampak serius terhadap: ethos kerja, kinerja ekonomi, kemampuan saing, dan bahkan pencarian makna kehidupan,” kata I Gde Sudibya, ekonom, pengamat kebudayaan dan kecenderungan masa depan.
Diberitakan sebelumnya, Nama pasangan Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan muncul teratas pada hasil hitung cepat atau quick count (QC) pada kontestasi Pilgub Jabar 2024.
Dari hasil pantauan di lapangan, Rabu 27 November 2024 pukul 18.38 WIB, pasangan yang didukung oleh 14 partai pengusung itu unggul telak pada QC dengan perolehan 61,16% dalam survei Indikator.
Capaian pasangan yang dijuluki ‘Dermawan’ itu, meninggalkan pasangan ASIH yang merupakan duet antara Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie yang memperoleh 20,07%.
Di peringkat ketiga, ada pasangan Acep Adang Ruhiat – Gitalis Dwi Natarina (9,67%), dan hanya berselisih tipis dengan pasangan Jeje Wiradinata – Ronal Surapradja (9,1%) yang berada di posisi buncit.
Perlu diingat, hasil Quick Count ini bukan hasil resmi Pemilu 2024. Hasil resmi Pemilu 2024 akan diketahui melalui penghitungan suara dan rekapitulasi yang dilakukan KPU dari Rabu 27 November hingga Senin 16 Desember 2024. (Sutiawan).